Timur Tengah di Ambang Perang, Kemlu Pantau WNI di Lebanon dan Yaman
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha 
08:30
7 Februari 2024

Timur Tengah di Ambang Perang, Kemlu Pantau WNI di Lebanon dan Yaman

Konflik geopolitik di Timur Tengah semakin memanas, dengan terus berlanjutnya konflik antara Hamas dengan Israel di Gaza.

Aksi militer Israel kini juga meluas ke wilayah Lebanon, Mesir, begitu juga sekutu Amerika Serikat dan Inggris yang menyerang Irak dan Yaman.

Terkait hal tersebut Kementerian Luar Negeri (Kemlu RI) melakukan siaga monitoring Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di beberapa negara konflik.

Direktur Perlindungan WNI (PWNI) dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI Judha Nugraha mengatakan, monitoring ini dilakukan sebagai langkah antisipasi jika eskalasi meningkat dan kemudian membahayakan WNI.

"Dari sisi statistik dapat kami sampaikan bahwa ada dua warga negara kita yang tinggal di Gaza, kemudian di Lebanon ada 222 WNI. Kemudian di Yaman ada 4.866 WNI," tutur Judha, Selasa (6/2/2024).

Judha menyebut, secara khusus pihaknya melalui KBRI menjalin komunikasi dengan WNI di wilayah-wilayah tersebut.

"Mengatasi jika ada eskalasi maka diperlukan evakuasi bagi warga negara kita namun hingga saat ini kita masih terus melakukan pemantauan," jelas dia.

Ia mengatakan bahwa untuk wilayah Lebanon Selatan, KBRI Beirut telah menetapkan Lebanon Selatan dalam status Siaga 1 dan wilayah sekitarnya Siaga 2.

"Ada 49 warga negara kita yang tinggal di Lebanon Selatab, dalam beberapa waktu yang lalu telah KBRI Beirut melakukan relokasi dari Lebanon Selatan ke shelter KBRI," ujarnya.

Jika situasi membaik maka para WNI tersebut akan kembali ke kediaman masing-masing.

Untuk 4.866 WNI, dimana 47 diantaranya tinggal di wilayah-wilayah yang rawan yang dikuasai oleh Houthi, yang menjadi sasaran juga serangan dari utamanya yang ada di Sana'a dan Hudaida.

Sementara untuk dua WNI di Gaza yakni Fikri Rofiul Haq dan Reza Aldilla Kurniawan juga terus dimonitor guna memastikan mereka tetap dalam kondisi yang baik.

Sejak pecah konflik di Gaza antara pejuang Hamas dan Israel pada 7 Oktober lalu, keduanya enggan dievakuasi keluar Gaza.

"Keduanya baru saja sakit ya sempat demam namun saat ini sedang dalam masa pemulihan," kata dia.

Saat ini di Gaza Selatan wilayah tersebut sedang dalam kondisi logistik yang memprihatinkan."Selain itu, suhu musim dingin juga sangat-sangat terendah sekitar 5 derajat Celcius," ungkap Judha. 

Editor: Choirul Arifin

Tag:  #timur #tengah #ambang #perang #kemlu #pantau #lebanon #yaman

KOMENTAR