Mengenal UNHCR dan Perannya dalam Melindungi Pengungsi dan Menangani Krisis Kemanusiaan Global pada 2024
UNHCR, organisasi kemanusiaan dunia yang melindungi pengungsi dan membantu mereka membangun kembali kehidupan dengan penuh harapan (Dok. United Nations in Thailand)
11:09
23 Oktober 2025

Mengenal UNHCR dan Perannya dalam Melindungi Pengungsi dan Menangani Krisis Kemanusiaan Global pada 2024

 - United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) merupakan organisasi global yang berkomitmen untuk menyelamatkan nyawa, melindungi hak, dan membangun masa depan yang lebih baik bagi mereka yang terpaksa mengungsi akibat konflik dan penganiayaan. 

Secara resmi dikenal sebagai Office of the High Commissioner for Refugees, UNHCR didirikan oleh Majelis Umum PBB pada tahun 1950, sebagai respons terhadap krisis pengungsi besar-besaran pasca-Perang Dunia II.

Menurut laman resmi UNHCR, kini, organisasi ini bekerja di 137 negara dengan memberikan bantuan penyelamatan jiwa, termasuk tempat tinggal, makanan, air, serta perawatan medis bagi jutaan orang yang kehilangan tempat tinggal dan keluarga. UNHCR juga berperan dalam memperjuangkan hak para pengungsi untuk mencapai tempat yang aman dan membangun kembali kehidupan mereka. 

Dalam jangka panjang, UNHCR bermitra dengan negara-negara untuk memperkuat serta memantau kebijakan dan undang-undang terkait pengungsi dan suaka, demi memastikan hak asasi manusia tetap terjaga.

Lembaga ini tidak hanya melindungi pengungsi lintas batas, tetapi juga mendukung mantan pengungsi yang telah kembali ke negaranya, masyarakat yang mengungsi di dalam negeri (internally displaced persons), serta mereka yang tidak memiliki kewarganegaraan atau status hukum yang jelas. UNHCR bertindak sebagai pelindung sekaligus penjaga utama Konvensi Pengungsi 1951 dan Protokol 1967, yang menjadi dasar hukum perlindungan pengungsi di dunia.

Upaya dan Tantangan UNHCR di Tahun 2024

Dikutip dari USA for UNHCR, tahun 2024 menjadi salah satu periode paling berat dalam sejarah kemanusiaan global. Krisis akibat konflik bersenjata, kekerasan, serta bencana iklim menyebabkan jumlah keluarga yang terpaksa mengungsi mencapai rekor tertinggi. 

Fenomena cuaca ekstrem, mulai dari banjir hingga kekeringan telah menghancurkan rumah, memperburuk penyebaran penyakit, merusak lahan pertanian, serta menekan kapasitas organisasi kemanusiaan di seluruh dunia.

Di tengah kondisi itu, UNHCR tetap hadir di lebih dari 130 negara, memberikan bantuan dari para donatur di seluruh dunia. Tercatat pada tahun 2024, sebanyak 18.786 staf UNHCR aktif bekerja di 143 negara dan lebih dari 550 lokasi, menangani 43 deklarasi darurat sepanjang tahun. Lebih dari 90 persen di antaranya bertugas langsung di lapangan. 

UNHCR juga mengoperasikan tujuh pusat logistik global di Accra, Amman, Kopenhagen, Douala, Dubai, Nairobi, dan Panama City, yang berfungsi untuk memastikan bantuan kemanusiaan bisa dikirim secepat mungkin ketika bencana melanda.

Melalui jalur udara, darat, dan laut, UNHCR telah menyalurkan lebih dari 7,4 juta unit barang bantuan yang menjangkau 16,7 juta pengungsi di berbagai belahan dunia. Bantuan tersebut mencakup perlengkapan darurat seperti tenda, selimut, dan perlengkapan dapur, hingga dukungan medis dan keuangan bagi keluarga yang kehilangan segalanya.

Krisis Sudan dan Lebanon

Salah satu fokus utama UNHCR di tahun 2024 adalah krisis berkepanjangan di Sudan. Dikutip dari laporan resmi UNHCR, konflik yang telah berlangsung sejak 2023 ini menjadi salah satu krisis pengungsian terbesar di dunia, dengan lebih dari 12 juta orang terpaksa mengungsi di dalam maupun luar negeri.

Kondisi kesehatan pengungsi Sudan kian memburuk, ditandai dengan meningkatnya wabah kolera, malaria, dan campak di pemukiman padat. UNHCR meningkatkan upaya pencegahan penyakit, memperkuat layanan kesehatan, serta menyalurkan bantuan pangan dan perlindungan dasar. Meski menghadapi tantangan berat, tim kemanusiaan tetap bekerja tanpa henti untuk menyediakan tempat tinggal sementara dan dukungan finansial bagi keluarga terdampak.

Selain itu, pada 23 September 2024, konflik kembali memanas di Lebanon setelah Israel melancarkan serangan udara. Dilansir dari USA for UNHCR, serangan tersebut menyebabkan lebih dari 120.000 orang mengungsi hanya dalam hitungan hari. Konflik yang terus meningkat membuat 1,2 juta orang terpaksa meninggalkan rumah mereka di Lebanon, sementara 450.000 lainnya mencari perlindungan ke Suriah.

UNHCR dan mitranya bergerak cepat mengirimkan bantuan darurat dari gudang-gudang lokal, menjangkau 258.000 orang dengan pasokan penting seperti kasur, peralatan dapur, dan lampu tenaga surya. Sementara 453.000 orang lainnya menerima bantuan keuangan darurat untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal, dan layanan kesehatan.

Lebih jauh, UNHCR juga memperluas layanan perlindungan bagi kelompok rentan, termasuk anak-anak tanpa pendamping dan penyintas kekerasan berbasis gender. Layanan ini meliputi bantuan hukum, dukungan psikososial, serta pendampingan kasus individu untuk memastikan hak-hak mereka terlindungi.

Dampak Krisis Iklim dan Respons Cepat UNHCR

Selain konflik, perubahan iklim juga memperburuk situasi kemanusiaan global. Banjir besar di Afghanistan dan Brasil, serta dampak El Niño di Afrika Timur, menambah penderitaan jutaan orang. Dikutip dari USA for UNHCR, sebanyak 90 juta orang yang terusir dari rumah mereka kini hidup di wilayah berisiko tinggi, dan hampir setengahnya menghadapi ancaman konflik bersamaan dengan bencana alam.

Melalui dukungan para donatur, UNHCR dapat memberikan bantuan cepat berupa tenda darurat, selimut, serta perlengkapan rumah tangga bagi keluarga yang kehilangan segalanya. Dalam setiap aksi kemanusiaan, UNHCR menekankan prinsip kemitraan, dengan melibatkan pengungsi dan komunitas terdampak sebagai bagian dari perencanaan serta pengambilan keputusan.

Komitmen Jangka Panjang

Meski tantangan global terus meningkat, UNHCR menegaskan komitmennya untuk tidak hanya memberikan bantuan jangka pendek, tetapi juga mendukung pemulihan dan pembangunan jangka panjang.

Tim UNHCR bekerja dengan keahlian, empati, dan dedikasi tinggi demi satu tujuan utama yaitu, memastikan setiap orang yang terpaksa mengungsi tetap memiliki harapan, perlindungan, dan kesempatan untuk membangun kembali kehidupan yang layak.

Editor: Candra Mega Sari

Tag:  #mengenal #unhcr #perannya #dalam #melindungi #pengungsi #menangani #krisis #kemanusiaan #global #pada #2024

KOMENTAR