Resmi! Sanae Takaichi Pecahkan Sejarah Jadi Perdana Menteri Perempuan Pertama Jepang, Anggota Kabinet Baru Diumumkan
Perdana menteri perempuan pertama Jepang Sanae Takaichi (X @takaichi_sanae)
20:03
21 Oktober 2025

Resmi! Sanae Takaichi Pecahkan Sejarah Jadi Perdana Menteri Perempuan Pertama Jepang, Anggota Kabinet Baru Diumumkan

- Jepang resmi mencatatkan sejarah baru di panggung politiknya. Sanae Takaichi, politisi senior dari Partai Demokrat Liberal (LDP) telah resmi terpilih menjadi Perdana Menteri ke-104 sekaligus perempuan pertama yang memegang jabatan tertinggi di Negeri Sakura.

Dalam sidang luar biasa parlemen (Diet) pada Senin, 21 Oktober, Sanae Takaichi meraih 237 dari 465 suara di majelis rendah dan 123 dari 246 suara di majelis tinggi.

Karena tidak memperoleh mayoritas di majelis tinggi, pemungutan suara ulang dilakukan melawan Yoshihiko Noda dari Partai Demokrat Konstitusional Jepang. Hasilnya, Takaichi menang dengan 125 suara, mengukuhkan dirinya sebagai pemimpin baru Jepang.

Langkah politik Takaichi semakin kuat setelah Partai Nippon Ishin (Japan Innovation Party) menyepakati koalisi baru dengan LDP sehari sebelumnya.

Kesepakatan itu sekaligus memastikan kemenangan Takaichi di parlemen, meskipun partai Komeito menarik diri dari koalisi akibat perbedaan pandangan soal regulasi dana politik.

Dilansir dari Asahi Shimbun pada Selasa (21/10), Takaichi langsung membentuk kabinet barunya. Dalam kabinet perdananya, Sanae Takaichi hanya menunjuk dua perempuan untuk menduduki posisi menteri.

Mereka ialah Satsuki Katayama dan Kimi Onoda, dua sosok yang juga dikenal sebagai pendukung kuat Takaichi dalam pemilihan ketua Partai Demokrat Liberal (LDP).

Katayama, 66 tahun, dipercaya menjabat sebagai Menteri Keuangan dan akan memegang peran penting dalam mengoordinasikan kebijakan fiskal, termasuk rencana penghapusan pajak konsumsi pada produk makanan selama dua tahun.

Sementara itu, Kimi Onoda, 42 tahun, yang lahir di Amerika Serikat, ditunjuk sebagai Menteri Keamanan Ekonomi.

Onoda akan bertanggung jawab atas kebijakan terkait keamanan ekonomi nasional serta isu-isu mengenai warga negara asing, dua bidang yang menjadi prioritas utama dalam agenda pemerintahan Takaichi.

Takaichi yang dikenal konservatif dan proaktif terhadap stimulus fiskal, berjanji memperkuat ekonomi lewat kebijakan penghapusan pajak konsumsi makanan selama dua tahun dan menaikkan ambang batas pajak penghasilan.

Takaichi juga berkomitmen meningkatkan peran perempuan di dunia politik, meskipun hanya dua perempuan tercatat dalam kabinet barunya.

Kemenangan Takaichi turut menandai kehadiran ‘first gentleman’ pertama Jepang, yakni suaminya, Taku Yamamoto. Dalam wawancara bersama media, Yamamoto menyatakan siap mendukung penuh sang istri tanpa menonjolkan diri di ruang publik.

"Saya ingin mendukungnya dengan kuat sebagai 'suami bayangan' agar keberadaan saya tidak menjadi hambatan bagi citra perdana menteri yang ia cita-citakan," kata Yamamoto.

Sanae Takaichi dan Yamamoto menikah pada tahun 2004. Keduanya sempat bercerai karena perbedaan pandangan politik tetapi kembali menikah pada tahun 2021 hingga sekarang.

Dengan terpilihnya Sanae Takaichi sebagai perdana menteri, Jepang memasuki babak baru dalam sejarah politiknya. Tantangan besar menanti kepemimpinan perempuan pertama ini, mulai dari pemulihan ekonomi hingga membangun stabilitas koalisi baru.

Editor: Candra Mega Sari

Tag:  #resmi #sanae #takaichi #pecahkan #sejarah #jadi #perdana #menteri #perempuan #pertama #jepang #anggota #kabinet #baru #diumumkan

KOMENTAR