Populer Internasional: Hamas Cs Berembuk soal Gencatan Senjata - Pasukan AS Menjarah Minyak Suriah
Rangkuman berita populer internasional, di antaranya Hamas dan milisi lain dilaporkan sedang berembuk soal gencatan senjata. 
07:20
6 Pebruari 2024

Populer Internasional: Hamas Cs Berembuk soal Gencatan Senjata - Pasukan AS Menjarah Minyak Suriah

Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dapat disimak di sini.

Hamas dan milisi lainnya dilaporkan tengah berembuk soal gencatan senjata atau pertukaran tahanan, minta ada jaminan peperangan dihentikan permanen.

Di tengah pertempuran yang sedang berlangsung, Juru bicara militer Brigade Al-Qassam, Abu Ubaida mengumumkan hasil operasi militer selama beberapa hari terakhir.

Sementara itu, pasukan AS dilaporkan menjarak minyak di Suriah.

Selengkapnya, berikut berita populer internasional dalam 24 jam terakhir.

1. Hamas Cs Rembuk di Gaza: Kartu AS di Tangan, No Deal dengan Israel Kalau Hal Ini Tidak Terjadi

Sebuah laporan berlabel eksklusif mengabarkan kalau kelompok pembebasan Palestina, Hamas, tengah berembuk dengan kelompok milisi lain di Gaza seputar proposal gencatan senjata dengan Israel.

Kabar itu menyebut, para kelompok milisi perlawanan, baik Hamas maupun gerakan lainnya di Gaza, menyatakan proposal yang diajukan tidak sesuai dengan visi dan harapan mereka, penghentian penuh peperangan.

Anggota Brigade Al-Qassam, sayap bersenjata gerakan Hamas Palestina, berparade di Kota Gaza pada 7 Juni 2021. Anggota Brigade Al-Qassam, sayap bersenjata gerakan Hamas Palestina, berparade di Kota Gaza pada 7 Juni 2021. (MOHAMMED ABED / AFP)

Secara tegas, Hamas Cs mengatakan no deal dengan Israel jika tidak ada jaminan perang akan berhenti secara total.

Narasumber laporan Al Mayadeen itu menyebut, proposal gencatan senjata kali ini masih akan memungkinkan Israel untuk melanjutkan perang di Gaza.

"Negosiasi (antarkelompok milisi Palestina) sedang berlangsung mengenai gencatan senjata di Jalur Gaza dan penarikan penuh pasukan pendudukan Israel," kata sumber kepada Al Mayadeen pada Minggu (5/2/2024).

Dilaporkan, ketentuan proposal yang disusun tersebut antara lain mengenai teknis gencatan senjata, penarikan mundur pasukan, pertukaran tawanan, rekonstruksi, pengungsi, masuknya bantuan, dan pencabutan pengepungan yang diberlakukan di Gaza.

BACA SELENGKAPNYA >>>

2. Panglima Perang Israel Merengek ke AS, Minta Pasukan Radwan Hizbullah Dijauhkan ke Sungai Litani

Di tengah pertempuran sengit dan penembakan roket dan rudal Hizbullah yang hampir terus-menerus ke arah wilayah utara Israel, Menteri Keamanan Israel Yoav Gallant bertemu dengan utusan Amerika Serikat (AS) Amos Hochstein, Minggu (4/2/2024).

Pada pertemuan itu, panglima perang tentara Israel (IDF) itu menyampaikan dua pesan permintaan ke AS untuk disampaikan ke pihak Lebanon.

Menurut laporan koresponden urusan politik lembaga penyiaran publik Israel, KAN, Amichai Stein, pertemuan Gallant dengan Hochstein sangatlah penting, di mana dalam pertemuan tersebut, Gallant bertemu dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Presiden Isaac Herzog, dan Menteri Kabinet Perang Benny Gantz.

Kabarnya, Gallant menguraikan dua rengekan utama Israel selama bertemu dengan Hochstein.

Pertama, Galant menekankan perlunya menghilangkan ancaman infiltrasi dengan mendorong pasukan Radwan menjauh dari perbatasan menuju Sungai Litani.

BACA SELENGKAPNYA >>>

3. Pasukan AS Menjarah Minyak Suriah, Penyelundupan Minyak Terjadi 2 Hari Setelah Serangan Brutal AS

Pasukan pendudukan AS di wilayah Jazira di timur laut Suriah menjarah 60 tanker minyak mentah dan mengangkutnya melalui perbatasan ilegal menuju pangkalan militernya di Irak, media pemerintah Suriah melaporkan pada 4 Februari.

“Pendudukan Amerika terus menjarah kekayaan minyak Suriah, memindahkannya dari daerah yang mereka duduki di pedesaan Hasakah ke pangkalan mereka di wilayah Irak melalui penyeberangan ilegal,” lapor outlet berita SANA.

Sumber lokal di pedesaan Yarubiyah mengatakan kepada koresponden SANA bahwa konvoi pendudukan Amerika yang terdiri dari 60 tanker berisi minyak curian Suriah meninggalkan wilayah Suriah, ditemani oleh pengawalan pasukan pendudukan dan milisi Pasukan Demokratik Suriah (SDF), melalui penyeberangan ilegal Mahmoudiyah menuju basis pendudukan di Irak utara.

Pasukan AS di Suriah terus menjarah sumber daya alam negara tersebut secara sistematis, termasuk minyak, gandum, dan jelai – dan memindahkan barang-barang rampasan tersebut ke Irak secara ilegal.

Investigasi mendalam yang dilakukan The Cradle pada tahun 2022 merinci proses operasi penyelundupan minyak yang dilakukan pasukan AS dan penggunaan beberapa penyeberangan perbatasan ilegal yang mengarah ke wilayah Kurdistan Irak.

Menurut laporan eksklusif, biasanya ada tidak kurang dari 70 hingga 100 kapal tanker yang mengangkut minyak Suriah dalam setiap perjalanan.

Akibatnya, Kementerian Perminyakan Suriah menderita kerugian miliaran dolar.

SDF Kurdi, yang menghadapi pemberontakan suku yang dimulai di wilayah kekuasaannya pada Agustus tahun lalu, membantu Washington mengawasi pendudukan ladang minyak Suriah.

BACA SELENGKAPNYA >>>

4. Tak Hanya Hancurkan 43 Tank Israel, Al-Qassam juga Targetkan IDF di Pintu Masuk Terowongan

Juru bicara militer Brigade Al-Qassam, Abu Ubaida mengumumkan hasil operasi militer selama beberapa hari terakhir.

Dalam operasi militer tersebut, Abu Ubaida mengatakan Al-Qassam telah berhasil menghancurkan 43 kendaraan militer.

Tidak hanya itu, Al-Qassam juga berhasil melenyapkan 15 pasukan IDF, termasuk seorang perwira dan prajurit.

Abu Ubaida mengatakan operasi tersebut dilakukan dengan 17 misi militer yang berbeda.

Saat menargetkan IDF, Al-Qassam menghabisi mereka menggunakan rudal, alat peledak hingga tindakan anti-benteng.

Senjata individu dan senapan mesin juga digunakan Al-Qassam ketika terlibat pertempuran dengan IDF.

Selain itu, para pejuang juga menyita 4 drone milik Israel, diutip dari Roya News.

BACA SELENGKAPNYA >>>

(Tribunnews.com)

Editor: Facundo Chrysnha Pradipha

Tag:  #populer #internasional #hamas #berembuk #soal #gencatan #senjata #pasukan #menjarah #minyak #suriah

KOMENTAR