



Israel Cegat Kapal Koalisi Armada Kebebasan Menuju Gaza, Puluhan Aktivis Dilaporkan Ditahan dan Dideportasi
Militer Israel dilaporkan telah mencegat dan menaiki sejumlah kapal dari Koalisi Armada Kebebasan (Freedom Flotilla Coalition/FFC) yang berlayar menuju Gaza.
Dilansir dari laman Al Jazeera pada Kamis (9/10), FFC menyebut pasukan Israel menyerang kapal utama bernama The Conscience yang membawa 93 jurnalis, dokter, dan aktivis. Setelah itu, tiga kapal lebih kecil juga diserang dan dicegat pada hari Rabu waktu setempat.
Menurut pernyataan FFC, seluruh penumpang yang berada di kapal tersebut kini ditahan dalam kondisi yang belum diketahui.
Pihak FFC menegaskan bahwa misi armada itu bersifat damai dan membawa bantuan kemanusiaan untuk warga Gaza yang sedang menghadapi krisis berat. Serangan ini langsung memicu kecaman luas dari berbagai negara dan organisasi internasional.
Kementerian Luar Negeri Israel mengonfirmasi melalui platform X bahwa pihaknya memang melakukan tindakan pencegatan terhadap armada tersebut.
Dalam pernyataannya, Israel menyebut bahwa upaya menembus blokade laut dianggap tidak sah dan berakhir sia-sia. Kapal serta seluruh penumpang dilaporkan telah dibawa ke pelabuhan Israel, dan mereka akan segera dideportasi.
Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, mengutuk keras tindakan militer Israel tersebut. Ia menuntut agar seluruh aktivis, termasuk warga Malaysia yang ikut serta dalam armada, segera dibebaskan tanpa syarat.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Turki menyebut insiden ini sebagai pelanggaran berat hukum internasional dan tindakan pembajakan.
Kecaman juga datang dari Jerman, setelah partai progresif MERA25 menyatakan keprihatinan terhadap penahanan salah satu anggotanya, Amira Zayed. Aktivis dari Irlandia, Prancis, Denmark, dan beberapa negara Eropa lainnya turut dilaporkan berada di dalam armada tersebut.
FFC menjelaskan bahwa kapal-kapal itu membawa bantuan medis dan pasokan penting senilai lebih dari USD 110 ribu atau Rp 1,8 miliar.
Insiden ini bukan yang pertama, sebab beberapa hari sebelumnya Israel juga mencegat konvoi maritim lainnya bernama Global Sumud Flotilla.
Dalam operasi itu, sekitar 450 aktivis, termasuk Greta Thunberg, sempat ditahan dan kemudian dideportasi. Beberapa aktivis melaporkan adanya kekerasan fisik dan psikologis selama dalam tahanan, menambah sorotan dunia terhadap tindakan keras Israel di perairan internasional.
Tag: #israel #cegat #kapal #koalisi #armada #kebebasan #menuju #gaza #puluhan #aktivis #dilaporkan #ditahan #dideportasi