8 Tentara AS Terluka Parah Dievakuasi dari Suriah, Biden Beri Sinyal Buka Perang Besar Timur Tengah
Presiden AS Joe Biden berhenti sejenak saat mendengarkan pertanyaan dari seorang reporter tentang situasi di Afghanistan di Ruang Timur Gedung Putih pada 26 Agustus 2021 di Washington, DC. Sedikitnya 12 tentara Amerika tewas pada Kamis akibat serangan bom bunuh diri di dekat Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan. 
17:40
30 Januari 2024

8 Tentara AS Terluka Parah Dievakuasi dari Suriah, Biden Beri Sinyal Buka Perang Besar Timur Tengah

- Perang Gaza antara milisi pembebasan Palestina, Hamas dan tentara Israel (IDF) akhirnya menjalar menjadi perang besar di Kawasan Timur Tengah.

Hal itu menyusul jatuh korban jiwanya tentara Amerika Serikat (AS) -sekutu abadi Israel- oleh serangan kelompok Koalisi milisi perlawanan Irak yang menyatakan dukungannya terhadap perlawanan rakyat Palestina.

Dalam serangan terbaru dan paling berdampak parah, pada Minggu (28/1/2024), tiga tentara AS dilaporkan tewas dan puluhannya lainnya terluka, delapan dalam kondisi serius, saat Pangkalan Militer Al-Tanf di perbatasan Yordania-Irak-Suriah diserang milisi.

Delapan tentara AS dalam kondisi serius itu dilaporkan telah dievakuasi ke negara ketiga untuk mendapatkan perawatan intensif.

Gedung Putih mengumumkan pada Minggu kalau tiga tentara AS tewas dan 34 lainnya terluka dalam serangan itu.

Pada Senin, delapan tentara dilaporkan terluka parah, menunjukkan jumlah korban tewas kemungkinan akan bertambah.

Komando Pusat militer AS mengatakan dalam sebuah pernyataan, delapan orang yang terluka diterbangkan ke “perawatan tingkat tinggi” di negara ketiga.

The New York Times melaporkan, pejabat lain AS mengatakan korban luka dievakuasi ke Irak.

Komando Pusat mengatakan jumlah korban luka diperkirakan akan "berfluktuasi" seiring bertambahnya anggota militer yang mencari perawatan.

Komando Pusat menolak untuk mengidentifikasi anggota militer yang meninggal atau unit mereka, sambil menunggu pemberitahuan kepada anggota keluarga.

Perlawanan Islam di Irak (IRI), sebuah koalisi kelompok bersenjata Syiah yang mendapat dukungan dari Iran, mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap pangkalan di daerah gurun terpencil di Suriah.

"Serangan itu adalah kelanjutan dari pendekatan kami untuk melawan pasukan pendudukan Amerika di Irak dan di kawasan (Timur Tengah)," tulis pernyataan tersebut.

Pangkalan militer Amerika Serikat Al-Tanf di Suriah. Pangkalan militer Amerika Serikat Al-Tanf di Suriah. (npasyria)

Biden Beri Sinyal Perang Besar di Kawasan

AS telah menduduki pangkalan Al-Tanf sejak tahun 2016 dan menggunakannya untuk melatih dan memperlengkapi berbagai pasukan tentara bayaran untuk melawan pemerintah Suriah.

AS mengklaim pasukannya berada di Suriah untuk melawan ISIS, namun menurut pejabat Rusia dan Suriah, AS telah menggunakan pangkalan Tanf untuk melatih dan mempersenjatai ISIS.

Serangan Minggu ini menandai pertama kalinya pasukan AS terbunuh sejak dimulainya serangan Israel di Gaza pada 7 Oktober.

Selama tiga bulan terakhir, faksi perlawanan Irak telah melancarkan lebih dari 150 serangan terhadap pasukan AS yang ditempatkan di Irak dan Suriah sebagai bagian dari tindakan terkoordinasi Poros Perlawanan dalam mendukung masyarakat di Gaza.

Menanggapi serangan terhadap Al-Tanf, Presiden AS Joe Biden berjanji akan membalas. Pernyataan ini menyiratkan terjadinya perang besar AS dan kelompok milisi perlawanan lintas-teritorial yang berada di Irak, Suriah, dan bahkan Yaman.

Sejumlah pengamat geopolitik menilai, eskalasi ini akan berujung terlibatnya Iran ke dalam peperangan secara langsung. 

“Kami mengalami hari yang berat tadi malam di [Asia Barat]. Kami kehilangan tiga jiwa pemberani,” kata Biden dalam acara makan siang hari Minggu di Brookland Baptist Banquet Center.

“Kami akan meresponsnya,” tambah presiden.

Pada saat yang sama, John Kirby, koordinator komunikasi strategis di Dewan Keamanan Nasional AS, mengatakan AS tidak menginginkan perang dengan Iran, sponsor utama Perlawanan Islam di Irak, atau eskalasi konflik di Timur Tengah.

Kirby berkata: "Kami tidak ingin berperang dengan Iran, dan kami tidak ingin meningkatkan konflik di kawasan."

Namun pernyataan ini dinilai meragukan mengingat rekam jejak AS dalam pernyataannya untuk meredakan eskalasi dari Perang Gaza yang justru kini menjalar ke mana-mana di Timur Tengah.

(oln/*almydn/tnyt/*)

Tag:  #tentara #terluka #parah #dievakuasi #dari #suriah #biden #beri #sinyal #buka #perangbesar #timur #tengah

KOMENTAR