Trump Ingin 'Balik Modal' atas Uang AS yang Habis untuk Perang Ukraina, Minta Logam Tanah Jarang
DONALD TRUMP - Tangkapan layar YouTube White House yang diambil pada Minggu (23/2/2025) menunjukkan Presiden AS Donald Trump menyampaikan pidato di Governors Working Session di Washington DC pada Jumat (21/2/2025). Pada Sabtu (22/2/2025), Trump mengatakan Ukraina harus mengembalikan bantuan dari AS selama perang melawan Rusia, dengan kesepakatan tanah jarang/minyak atau sumber daya apa pun di Ukraina. 
18:00
23 Februari 2025

Trump Ingin 'Balik Modal' atas Uang AS yang Habis untuk Perang Ukraina, Minta Logam Tanah Jarang

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali mendesak Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky agar mengembalikan bantuan yang diberikan oleh pemerintahan Joe Biden sebelumnya.

Donald Trump menyebut Ukraina harus memberikan kompensasi kepada AS atas uang dan bantuan perang yang dihabiskan untuk Ukraina dalam melawan Rusia sejak tahun 2022, baik berupa logam tanah jarang atau minyak.

"Eropa telah memberikan 100 miliar dolar. Amerika Serikat telah memberikan 350 miliar dolar karena kita memiliki presiden dan pemerintahan yang bodoh dan tidak kompeten," kata Donald Trump kepada hadirin di Konferensi Aksi Politik Konservatif (CPAC) di Maryland pada hari Sabtu (22/2/2025).

“Saya ingin mereka memberi kami sesuatu untuk semua uang yang kami keluarkan. Jadi, kami meminta tanah jarang dan minyak, apa pun yang bisa kami dapatkan,” tambahnya.

“Jadi, kami akan mendapatkan kembali uang kami. Kami akan mendapatkan kembali uang kami karena ini tidak adil. Ini tidak adil," ujarnya, seperti diberitakan The Times.

"Kita lihat saja nanti. Namun, saya rasa kami sudah cukup dekat dengan kesepakatan, dan sebaiknya kami segera mencapai kesepakatan," kata Donald Trump.

Presiden AS berpendapat Washington tidak seharusnya menanggung beban ini sendirian.

"(Perang) Ini memengaruhi Eropa, tetapi tidak benar-benar memengaruhi kita. Eropa seharusnya mengeluarkan lebih banyak uang daripada kita," kata Trump.

Ia menambahkan bahwa Eropa telah menerima kembali uangnya dalam bentuk pinjaman, sementara AS tidak menerima apa pun.

Di Bawah Joe Biden, AS Beri Bantuan Besar-besaran ke Ukraina

Sejak Rusia memulai invasinya ke Ukraina pada 24 Februari 2022, Kongres AS pada masa pemerintahan Joe Biden telah menganggarkan $183 miliar untuk Ukraina, termasuk lebih dari 66 miliar dolar dalam bantuan keamanan, menurut Pentagon dan Pengawasan Ukraina, kelompok antarlembaga yang bertugas menyampaikan laporan kepada Kongres. 

Donald Trump berulang kali menekankan Ukraina dan negara pendukungnya di Eropa harus mempertanggungjawabkan semua dana tersebut secara tertulis.

Ia juga bersikeras Zelensky berada di “kereta gravy” dengan uang Amerika selama pemerintahan Joe Biden.

Sementara itu, Zelensky, yang baru-baru ini menyatakan Ukraina akan memiliki peluang kecil tanpa bantuan Amerika, telah menolak menandatangani kesepakatan yang akan memberikan 50 persen kepemilikan atas sumber daya mineral di Ukraina kepada perusahaan-perusahaan AS.

Zelensky berpendapat bahwa kesepakatan apa pun juga harus mencakup jaminan keamanan untuk Ukraina.

Sebelumnya Donald Trump mengatakan kepada wartawan di Gedung Putih bahwa, jika ditandatangani, perjanjian mineral itu dapat mendatangkan hingga 500 miliar dolar bagi AS.

Selain mendesak Ukraina memberikan logam tanah jarang, Donald Trump juga meningkatkan kritiknya terhadap Zelensky minggu ini, mencapnya sebagai "seorang diktator tanpa pemilu".

Donald Trump juga menuduh Zelensky menyia-nyiakan kesempatan untuk berdamai dengan Rusia dan memilih berperang selama tiga tahun terakhir. 

Karena hal tersebut, menurut Trump, Ukraina seharusnya tidak mengeluh karena tidak diundang selama perundingan AS-Rusia yang berlangsung di Riyadh, Arab Saudi, pada hari Selasa (18/2/2025) untuk membahas usulan Donald Trump agar AS menjadi penengah untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina

Editor: Febri Prasetyo

Tag:  #trump #ingin #balik #modal #atas #uang #yang #habis #untuk #perang #ukraina #minta #logam #tanah #jarang

KOMENTAR