Israel Tunda Bebaskan 620 Tahanan Palestina, Netanyahu: Ini akibat Hamas Salah Kirim Jenazah Sandera
BENJAMIN NETANYAHU - Foto ini diambil dari publikasi Instagram Netanyahu pada Minggu (23/2/2025), memperlihatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berpidato dan mengancam Hizbullah Lebanon pada 24 September 2024. Pada Sabtu (22/2/2025), Israel menunda pembebasan 620 tahanan Palestina karena mengklaim Hamas melanggar perjanjian gencatan senjata yang berlaku mulai 19 Januari 2025. Pada Sabtu, Hamas membebaskan 6 sandera Israel dalam pertukaran gelombang ke-7 dengan imbalan 620 ta
17:30
23 Februari 2025

Israel Tunda Bebaskan 620 Tahanan Palestina, Netanyahu: Ini akibat Hamas Salah Kirim Jenazah Sandera

Israel memutuskan untuk menunda pembebasan 620 tahanan Palestina pada gelombang ke-7 pada Sabtu (22/2/2025).

Pembebasan tersebut sebagai bagian dari tahap pertama perjanjian gencatan senjata yang disepakati dengan Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) yang berlaku mulai 19 Januari 2025.

Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan penundaan ini terjadi karena Israel mengklaim Hamas melanggar perjanjian gencatan senjata.

"Hamas sengaja merendahkan martabat para tahanan dan mengeksploitasi mereka untuk mencapai tujuan politik," kata kantor Netanyahu dalam pernyataannya, Sabtu (22/2/2025).

Kantor Netanyahu mengatakan keputusan untuk menunda pembebasan tahanan Palestina akan terus berlanjut hingga pembebasan tahanan dijamin tanpa apa yang digambarkannya sebagai dekrit yang memalukan.

Sementara itu, Otoritas Urusan Tahanan Palestina dan Tahanan yang Dibebaskan mengonfirmasi Israel telah menunda pembebasan tahanan hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Seorang koresponden Axios mengutip seorang pejabat Israel yang mengatakan, "Penundaan pembebasan tahanan Palestina diputuskan setelah dua pertemuan keamanan yang diadakan oleh Netanyahu pada Sabtu malam."

Para pemimpin dinas keamanan merekomendasikan untuk tidak menunda pembebasan tahanan Palestina karena khawatir hal ini dapat mempengaruhi proses pengambilan empat jenazah sandera Israel yang masih ditahan di Jalur Gaza.

"Pada akhir sesi pertama, kecenderungannya adalah membebaskan tahanan Palestina, tetapi keputusan berubah selama sesi kedua, yang hanya dihadiri oleh Netanyahu, Menteri Pertahanan Yisrael Katz , Menteri Luar Negeri Gideon Sa'ar , dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich," kata pejabat Israel.

Pembebasan Ditunda, Tahanan Palestina Dikembalikan ke Penjara Israel

Media Israel mengutip sumber yang mengatakan para tahanan Palestina dinaikkan ke dalam bus dan kemudian dibawa pergi lagi dan dikembalikan ke penjara mereka.

Sementara itu, Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan krunya menarik diri dari Rumah Sakit Hadassah di Yerusalem setelah pembatalan penyerahan tahanan yang terluka, Kazem Zawahra.

Otoritas Penyiaran Israel mengatakan penundaan itu sebagai pembalasan Israel karena Hamas sebelumnya melakukan kesalahan ketika menyerahkan jenazah sandera Israel, Shiri Bibas, pada Kamis (20/2/2025), yang ternyata milik wanita Palestina.

"Israel memutuskan untuk menunda pembebasan tahanan sebagai tanggapan atas pengiriman jenazah wanita Palestina oleh Hamas untuk menggantikan Shiri Bibas," kata Otoritas Penyiaran Israel.

Sementara itu, Hamas mengatakan kesalahan itu mungkin karena jenazah sandera Israel tumpang tindih dengan jenazah orang-orang Palestina yang terkena serangan Israel di kawasan penahanan sandera pada November tahun 2023.

Pada Jumat (21/2/2025), Hamas telah menyerahkan jenazah Shiri Bibas, yang kemudian diidentifikasi oleh Lembaga Forensik Israel dan menyatakan jenazah tersebut benar milik Shiri Bibas.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Editor: Febri Prasetyo

Tag:  #israel #tunda #bebaskan #tahanan #palestina #netanyahu #akibat #hamas #salah #kirim #jenazah #sandera

KOMENTAR