Sempat Tertunda, Pengiriman Pertama 15 Rumah Mobil dari Mesir Akhirnya Diizinkan Masuk Gaza
ALAT BERAT - Tangkapan layar Reels YouTube Middle East Eye yang diambil pada Jumat (21/2/2025) menunjukkan Buldoser memasuki Gaza dari Mesir setelah tertunda pada Kamis (20/2/2025). Konvoi rumah mobil yang dikirimkan Mesir akhirnya diperbolehkan memasuki jalur Gaza. 
10:50
21 Februari 2025

Sempat Tertunda, Pengiriman Pertama 15 Rumah Mobil dari Mesir Akhirnya Diizinkan Masuk Gaza

Konvoi rumah mobil yang dikirimkan Mesir akhirnya diperbolehkan memasuki jalur Gaza.

Hal tersebut dikonfirmasi oleh saluran televisi Mesir, Al-Qahera News pada Kamis (20/2/2025).

"Pengiriman pertama rumah mobil berangkat dari Mesir pada Kamis dalam perjalanan ke Jalur Gaza berdasarkan perjanjian gencatan senjata dengan Israel," kata media tersebut, dikutip dari Anadolu Anjansi.

Konvoi tersebut terdiri dari 5 truk yang membawa 15 rumah mobil dan sebuah buldoser.

Rumah mobil dan alat berat ini diperbolehkan ke Jalur Gaza asalkan melewat perbatasan Kerem Shalom, bukan melalui Rafah.

Hal ini sesuai dengan kesepakatan gencatan senjata, di mana truk bantuan hanya diperbolehkan melintasi penyeberangan kerem Shalom.

Konvoi alat berat dan rumah mobil ini terlihat mulai bergerak dari perbatasan Rafah menuju terminal Kerem Shalom.

Dengan dikirimnya kendaraan kontruksi tersebut, diharapkan dapat membantu membersihkan puing-puing dan memperbaiki Jalur Gaza akibat serangan Israel.

Sebelumnya, Mesir telah mengirimkan puluhan buldoser dan kendaraan kontruksi ke perbatasan Rafah pada hari Kamis (13/2/2025).

Namun sayangnya niat baik Mesir tersebut tidak disambut baik oleh Israel.

Juru bicara pemerintah Israel, Omer Dostri tak setuju dengan niat baik Mesir.

Dostri mengatakan bahwa tidak memperbolehkan alat berat untuk memasuki wilayah Gaza.

"Tidak ada karavan (rumah mobil) atau peralatan berat yang masuk ke Jalur Gaza, dan tidak ada koordinasi untuk ini," tulis Omer Dostri, juru bicara Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, di X, dikutip dari Arab News.

Tidak hanya itu, ia justru menekankan bahwa penyeberangan Rafah tidak dibuka untuk apapun sesuai dengan perjanjian gencatan senjata.

"Berdasarkan perjanjian tersebut, tidak ada barang yang diizinkan masuk ke Jalur Gaza melalui penyeberangan Rafah," tambahnya.

Selama berminggu-minggu, Israel menolak mengizinkan rumah mobil masuk ke Gaza berdasarkan kesepakatan gencatan senjata.

Perlu diketahui, Mesir dan Yordania sepakat untuk melakukan rekontruksi gaza tanpa memidahkan warga Palestina.

Dalam percakapan telepon yang dirilis oleh Kepresidenan Mesir, Presiden al-Sisi dan dan Raja Yordania Abdullah II menegaskan kembali posisi Mesir-Yordania mengenai implementasi penuh perjanjian gencatan senjata, pembebasan sandera dan tahanan yang berkelanjutan, serta pengiriman bantuan kemanusiaan untuk meringankan penderitaan di Gaza, dikutip dari Anadolu Anjansi.

Panggilan telepon ini dilakukan setelah pertemuan Raja Abdullah dengan Presiden AS Donald Trump di Washington.

Sebagai informasi, saat ini gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tahanan telah berlaku di Gaza sejak 19 Januari.

Pertukaran sandera Israel-Hamas akan memasuki tahap ketujuh pada hari Sabtu (22/2/2025).

Pemimpin Hamas, Khalil Al-Hayya mengatakan bahwa Hamas akan membebaskan 6 tawanan Israel.

Dari keenam tawanan Israel yang dibebaskan, 2 di antaranya adalah Hisham al-Sayed dan Avera Mengistu.

Pembebasan pada minggu ini akan menambah jumlah sandera Israel yang dibebaskan oleh Hamas di bawah fase pertama kesepakatan Gaza menjadi 33 tawanan, termasuk 25 orang hidup dan delapan jenazah.

Sementara Israel telah membebaskan sebanyak 1.125 tahanan Palestina.

Minggu ini, Israel akan membeaskan 502 tahanan tambahan.

(Tribunnews.com/Farrah)

Artikel Lain Terkait Mesir dan Konflik Palestina vs Israel

Editor: Sri Juliati

Tag:  #sempat #tertunda #pengiriman #pertama #rumah #mobil #dari #mesir #akhirnya #diizinkan #masuk #gaza

KOMENTAR