Pengusiran Paksa Warga Palestina dari Tepi Barat Sedang Terjadi, Terbesar Sejak 1967
USIR PAKSA - Tangkap layar Khaberni, Senin (17/2/2025) menunjukkan warga Palestina di Tepi Barat berbaris saat dipaksa mengungsi pasukan Israel (IDF). Dalam agresi militer bertajuk Operasi Tembok Besi, IDF melakukan cara-cara pencaplokan wilayah di Tepi Barat. 
14:00
18 Februari 2025

Pengusiran Paksa Warga Palestina dari Tepi Barat Sedang Terjadi, Terbesar Sejak 1967

Pengusiran yang dilakukan oleh pasukan Israel di Tepi Barat yang diduduki adalah yang terbesar sejak 1967, menurut para ahli yang dikutip oleh New York Times (NYT) pada 17 Februari. 

Puluhan ribu orang telah diusir dari beberapa kota dan kamp di Tepi Barat karena pasukan Israel meningkatkan penghancuran dan pembunuhan di wilayah tersebut.

“Yang menjadikan momen ini tak tertandingi bukan hanya skala pengungsian, tetapi juga wacana yang menyertainya, yang semakin menormalkan gagasan pengungsian paksa secara permanen,” kata Maha Nassar, seorang sejarawan Palestina di Universitas Arizona.

“Hal ini merupakan peningkatan signifikan dalam konflik yang sudah berlangsung lama, yang mengancam akan mengubah lanskap politik dan demografi wilayah tersebut secara mendasar,” lanjutnya. 

Setidaknya 55 warga Palestina telah terbunuh sejak tentara Israel memulai operasinya di Tepi Barat yang diduduki bulan lalu – yang diawali dengan serangan besar-besaran terhadap Jenin dan kamp pengungsiannya yang masih berlangsung. 

Operasi tersebut dengan cepat meluas hingga mencakup kota-kota lain, termasuk Tulkarem , Tubas, dan Nablus. 

Di Jenin dan Tulkarem saja, sedikitnya 26.000 warga Palestina telah mengungsi dari rumah mereka. Pasukan Israel telah menghancurkan rumah-rumah dan memusnahkan infrastruktur. Rumah-rumah yang tidak hancur dikosongkan, diambil alih oleh pasukan pendudukan, dan diubah menjadi pos-pos militer. 

"Israel punya dua tujuan – pertama, untuk mendorong pengungsi dari Tepi Barat utara ke daerah pusat, dengan tujuan untuk menghapus kamp pengungsi sepenuhnya. Tujuan kedua adalah untuk menghilangkan perlawanan dan melemahkan kemampuan Otoritas Palestina untuk memerintah," kata seorang warga Tulkarem yang terusir kepada NYT. 

Tentara Israel melancarkan serangan baru di Nablus pada hari Senin, setelah serangan brutal di Kota Tua sehari sebelumnya – yang melukai sedikitnya 14 orang, termasuk beberapa anak-anak. 

Rekaman video menunjukkan pasukan Israel menembaki anak-anak sekolah di Kota Tua Nablus pada hari Minggu. 

Bala bantuan terus berdatangan di Jenin dan Tulkarem. Di Jenin, serangan telah berlangsung selama hampir sebulan. 

Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) memperingatkan minggu lalu bahwa pengusiran paksa warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki “meningkat pada kecepatan yang mengkhawatirkan.”

"Kamp Jenin kosong saat ini, mengingatkan kita pada Intifada Kedua. Pemandangan ini akan terulang di kamp-kamp lain," kata UNRWA, seraya mencatat bahwa 40.000 warga Palestina baru-baru ini telah mengungsi dari Tepi Barat yang diduduki.

“Operasi yang berulang dan merusak telah membuat kamp pengungsi di utara tidak dapat dihuni, menjebak penduduk dalam pengungsian berulang,” imbuh badan PBB tersebut.

 


SUMBER: THE CRADLE

Editor: Muhammad Barir

Tag:  #pengusiran #paksa #warga #palestina #dari #tepi #barat #sedang #terjadi #terbesar #sejak #1967

KOMENTAR