Cemas Israel Lenyap, AS Bujuk Iran Pakai Utusan Agar Jangan Kobarkan Perang Besar di Kawasan
BERTERIAK - Seorang anggota pasukan Israel (IDF) berteriak melewati bom asap saat menjalani latihan di wilayah dataran tinggi Golan yang mereka duduki, 4 Januari 2024. 
13:07
9 Januari 2024

Cemas Israel Lenyap, AS Bujuk Iran Pakai Utusan Agar Jangan Kobarkan Perang Besar di Kawasan

Duta Besar Iran untuk Suriah, Hossein Akbari, mengungkapkan kalau Amerik Serikat mengirimkan pesan ke Teheran melalui delegasi Teluk untuk menyelesaikan masalah di seluruh kawasan dan bukan hanya solusi parsial terhadap perang.

Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan situs berita Al-Ahed, Akbari menyiratkan, bujukan AS ke Iran itu untuk tidak memperluas perang yang saat ini dipicu oleh aksi agresi militer Israel ke Gaza.

Memo mengutip wawancara tersebut mengulas, pesan AS ke Teheran ini mengindikasikan kalau Washington menilai Iran sebagai pihak sentral agar perang tidak berkobar di seluruh kawasan Timur Tengah.

Akbari menilai, pesan AS ini mengindikasikan kalau Israel mencapai titik di mana kekuatan mereka hanya dapat menghancurkan bagian terlemah dari apa yang mereka anggap sebagai musuh-musuh mereka.

Itu termasuk pembunuhan tokoh-tokoh tertentu.

“Entitas Zionis telah mencapai tahap di mana mereka tidak dapat berbuat apa-apa selain membunuh perempuan dan anak-anak, menghancurkan rumah-rumah di atas kepala penghuninya, dan menghancurkan rumah-rumah penduduknya. melakukan pemboman teroris, dan membunuh tokoh perlawanan,” kata Akbari dalam wawancara tersebut.

Para pelayat membawa peti mati pejabat Hamas, yang tewas pada 2 Januari 2024 dalam serangan di pinggiran selatan Beirut, selama prosesi pemakaman mereka di ibu kota Lebanon pada 4 Januari 2024. Pihak berwenang Lebanon dan Hamas menuduh Israel membunuh pemimpin Hamas Saleh al-Aruri dan pejabat lainnya, dan media pemerintah Lebanon mengatakan mereka tewas dalam serangan pesawat tak berawak. Juru bicara militer Israel Daniel Hagari tidak mengomentari secara langsung pembunuhan tersebut namun mengatakan militer Para pelayat membawa peti mati pejabat Hamas, yang tewas pada 2 Januari 2024 dalam serangan di pinggiran selatan Beirut, selama prosesi pemakaman mereka di ibu kota Lebanon pada 4 Januari 2024. Pihak berwenang Lebanon dan Hamas menuduh Israel membunuh pemimpin Hamas Saleh al-Aruri dan pejabat lainnya, dan media pemerintah Lebanon mengatakan mereka tewas dalam serangan pesawat tak berawak. Juru bicara militer Israel Daniel Hagari tidak mengomentari secara langsung pembunuhan tersebut namun mengatakan militer "sangat siap menghadapi skenario apa pun" setelah kejadian tersebut. (Photo by Anwar AMRO / AFP) (AFP/ANWAR AMRO)

Cemas Israel Lenyap

Akbari dilaporkan menambahkan, pemboman yang menargetkan orang-orang yang memperingati empat tahun kematian Jenderal Qassem Soleimani di kota Kerman, Iran pekan lalu adalah reaksi akibat kelemahan Israel.

“Mereka membunuh dan mengebom di satu sisi, dan di sisi lain, mereka mengirim delegasi ke Iran dan kelompok perlawanan di Lebanon, Irak, Palestina, Suriah, dan Yaman,” kata dia.

“Amerika juga takut perluasan perang ini dapat menyebabkan entitas ini (Israel) terhapus dari keberadaannya,” tambahnya.

“Amerika dan entitas Zionis takut akan tanggapan Iran karena mereka tahu bahwa apa yang mereka lakukan adalah bukti kelemahan mereka,” kata Akbari

Hosseini menambahkan, AS dan Israel menyadari kalau setiap aksi teroris yang mereka rencanakan dan lakukan sejauh ini akan diikuti dengan tanggapan yang kuat dan tegas dari Iran.

“Sepuluh hari yang lalu, kami menerima pesan dari salah satu negara Teluk yang mengirimkan delegasinya ke Iran membawa pesan dari Amerika untuk menyelesaikan masalah di seluruh kawasan dan tidak hanya menyelesaikan sebagian konflik. ”

Memo melaporkan, meskipun Akbari tidak memberikan rincian pesan dari delegasi Teluk utusan AS tersebut, ia mengatakan, perlawanan terhadap hegemoni AS dan sekutunya, khususnya Israel, melemah.

“Umat Islam dan semua orang bebas di dunia berupaya untuk membebaskan Yerusalem, terutama karena poros perlawanan saat ini lebih kuat dibandingkan masa lalu, dan peran entitas Zionis lebih lemah dibandingkan masa lalu.”

Pasukan elite Radwan Hizbullah dilaporkan menyiapkan pembalasan atas terbunuhnya seorang komandan senior unit mereka, Jawad Al-Taweel. Satu di antara kekhawatiran adalah Pasukan Radwan menjalankan misi masuk menyerbu ke Israel yang akan menghasilkan perang front kedua di Israel. IDF diketahui tengah menggempur Gaza untuk menumpas Hamas. Pasukan elite Radwan Hizbullah dilaporkan menyiapkan pembalasan atas terbunuhnya seorang komandan senior unit mereka, Jawad Al-Taweel. Satu di antara kekhawatiran adalah Pasukan Radwan menjalankan misi masuk menyerbu ke Israel yang akan menghasilkan perang front kedua di Israel. IDF diketahui tengah menggempur Gaza untuk menumpas Hamas. (i24)

Pembalasan Hizbullah

Sebelumnya pada Senin, seorang komandan senior Gerakan Perlawanan Lebanon Hizbullah terbunuh oleh rudal Israel di desa Majdal Selm, di Lebanon selatan.

Hizbullah mengkonfirmasi dalam sebuah pernyataan terbunuhnya “pemimpin pejuang syahid Wissam Hassan Tawil, yang dikenal sebagai ‘Al-Hah Jawad’.”

Sejak dimulainya perang Israel di Gaza, pada tanggal 7 Oktober, gerakan Perlawanan Lebanon, Hizbullah, telah terlibat secara langsung, namun secara relatif terbatas, dalam perang melawan pendudukan Israel.

Namun, setelah pembunuhan wakil kepala biro politik Gerakan Perlawanan Islam Hamas, Saleh al-Arouri, minggu lalu di Beirut, pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, mengatakan bahwa "pembalasan tidak bisa dihindari”.

(oln/PC/MEMO)

Tag:  #cemas #israel #lenyap #bujuk #iran #pakai #utusan #agar #jangan #kobarkan #perang #besar #kawasan

KOMENTAR