![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/view.png)
![Arab Saudi Siap Jadi Tuan Rumah Pertemuan Donald Trump dan Vladimir Putin](https://jakarta365.net/uploads/2025/02/15/tribunnews/arab-saudi-siap-jadi-tuan-rumah-pertemuan-donald-trump-dan-vladimir-putin-1280302.jpg)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/clock-d.png)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/calendar-d.png)
Arab Saudi Siap Jadi Tuan Rumah Pertemuan Donald Trump dan Vladimir Putin
Pertemuan ini bertujuan untuk membahas upaya negosiasi guna mengakhiri perang Rusia-Ukraina yang telah berlangsung sejak tahun 2022.
Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengungkapkan dukungannya terhadap rencana tersebut melalui akun resmi mereka di platform X.
"Arab Saudi menyambut baik percakapan telepon antara Presiden Donald Trump dan Presiden Vladimir Putin pada 12 Februari 2025, serta pengumuman kemungkinan pertemuan puncak di Kerajaan Arab Saudi," tulis mereka, Jumat (14/2/2025).
Kementerian tersebut menegaskan bahwa Arab Saudi akan mempersiapkan lokasi terbaik untuk perundingan yang diharapkan dapat membawa solusi bagi konflik yang berkepanjangan ini.
Zelensky Minta Jaminan Keamanan dari AS
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memberikan tanggapan negatif terhadap langkah Trump yang berbicara dengan Putin sebelum menghubunginya.
"Pertemuan Ukraina-AS adalah prioritas bagi kami. Saya rasa adil untuk berbicara dengan Rusia setelah rencana untuk menghentikan Putin disusun," kata Zelensky dalam konferensi keamanan di Munich pada 14 Februari 2025.
Zelensky juga menekankan pentingnya jaminan keamanan dari AS sebelum melakukan negosiasi dengan Rusia, mengingat jaminan dari negara-negara Eropa dianggap tidak cukup.
Pandangan Donald Trump dan Menteri Pertahanan AS
Dalam pernyataannya, Donald Trump menyatakan bahwa ia tidak melihat kemungkinan Ukraina bergabung dengan NATO, yang ia anggap sebagai salah satu faktor pemicu invasi Rusia.
"Saya tidak melihat cara apa pun agar negara dalam posisi seperti Rusia mengizinkan mereka bergabung dengan NATO," ujarnya pada 13 Februari 2025.
Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth juga menambahkan bahwa keanggotaan Ukraina di NATO tidak realistis saat ini dan mengembalikan perbatasan Ukraina sebelum tahun 2014 juga dianggap sulit.
Harapan Ukraina untuk Dukungan AS
Zelensky menanggapi pernyataan tersebut dengan menekankan bahwa jika Ukraina tidak dapat bergabung dengan NATO, maka Ukraina akan membangun sistem keamanan sendiri. "Jika mereka tidak menginginkan kita di NATO, kami akan membuat NATO di Ukraina," ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa posisinya untuk merebut kembali wilayah yang diduduki Rusia tetap kuat. "Saya tidak ingin menjadi orang dalam sejarah yang membantu Putin menduduki negara saya," tegas Zelensky.
Meskipun mengkritik AS, Zelensky berharap Ukraina dapat memperoleh dukungan dari AS untuk menjamin keamanan negaranya.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).
Tag: #arab #saudi #siap #jadi #tuan #rumah #pertemuan #donald #trump #vladimir #putin