Arab Saudi Setuju Jadi Tempat Donald Trump dan Putin Bahas Rencana Akhiri Perang Rusia-Ukraina
PUTIN DAN TRUMP - Foto ini diambil pada Jumat (14/2/2025) dari website resmi Kremlin, memperlihatkan Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) dan Presiden AS Donald Trump (kanan) bertemu di sela-sela acara G20 di Hamburg, Jerman pada 7 Juli 2017. Pada Jumat (14/2/2025), Arab Saudi setuju menjadi tuan rumah pertemuan Trump dan Putin untuk membahas rencana akhiri perang Rusia-Ukraina. 
11:20
15 Februari 2025

Arab Saudi Setuju Jadi Tempat Donald Trump dan Putin Bahas Rencana Akhiri Perang Rusia-Ukraina

Kerajaan Arab Saudi menyetujui rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang ingin mengadakan pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di negaranya.

Pertemuan itu bertujuan untuk membahas upaya Donald Trump yang ingin menengahi negosiasi antara Rusia dan Ukraina untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina yang berlangsung sejak tahun 2022.

"Kerajaan Arab Saudi menyambut baik percakapan telepon yang terjadi antara Presiden Donald Trump, Presiden Amerika Serikat, dan Vladimir Putin, Presiden Federasi Rusia, pada tanggal 12 Februari 2025, dan pengumuman kemungkinan mengadakan pertemuan puncak dengan partisipasi yang mulia kedua Presiden di Kerajaan Arab Saudi," kata Kementerian Luar Negeri Arab Saudi di X pada Jumat (14/2/2025).

Kementerian tersebut mengatakan Arab Saudi menyambut baik rencana tersebut.

Arab Saudi akan mempersiapkan tempat terbaik untuk perundingan yang diharapkan dapat mengakhiri perang Rusia-Ukraina.

Sebelumnya, Donald Trump mengatakan ia telah menelepon Putin pada Rabu (12/2/2025) dan keduanya sepakat untuk mengadakan pertemuan yang kemungkinan diadakan di Arab Saudi.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky merespon dengan mengatakan sangat tidak menyenangkan bahwa Trump berbicara dengan Putin sebelum meneleponnya.

Meski demikian, ia berharap AS berpihak kepada Ukraina, alih-alih sebagai penengah.

Berbicara di hadapan hadirin di Konferensi Keamanan Munich pada Jumat (14/2/2025), Zelensky mengatakan pertemuan Ukraina-AS adalah prioritas.

Ia meminta Donald Trump bertemu dengannya terlebih dahulu sebelum melakukan negosiasi dengan Putin.

"Pertemuan Ukraina-Amerika merupakan prioritas bagi kami. Dan hanya setelah pertemuan tersebut, setelah rencana untuk menghentikan Putin disusun, saya rasa adil untuk berbicara dengan Rusia," kata Zelensky, Jumat (14/2/2025).

Zelensky: AS Tak Melihat Ukraina Gabung NATO

Berbicara dalam pertemuan di Konferensi Keamanan Munich, Zelensky mengatakan Ukraina menginginkan jaminan keamanan dari AS sebelum melakukan negosiasi dengan Rusia.

Menurutnya, jaminan keamanan dari negara-negara Eropa tidak cukup tanpa jaminan dari AS.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengatakan ia tidak melihat Ukraina di keanggotaan NATO dan menyebut hal tersebut adalah pemicu Putin meluncurkan invasi ke Ukraina.

"Saya tidak melihat cara apa pun agar negara dalam posisi seperti Rusia, hanya dalam posisi ini, mengizinkan mereka bergabung dengan NATO. Saya tidak melihat hal itu terjadi," kata Donald Trump pada Kamis (13/2/2025).

Pada hari yang sama, Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth mengatakan keanggotaan Ukraina di NATO yang dijanjikan presiden AS sebelumnya, Joe Biden, tidak realistis untuk saat ini.

Ia juga mengatakan bahwa mengembalikan perbatasan Ukraina sebelum tahun 2014 tidak realistis, merujuk pada pencaplokan sejumlah wilayah Ukraina yang dilakukan oleh Rusia.

Menanggapi pernyataan tersebut, Zelensky mengatakan AS harus memberi alternatif lain jika Ukraina tidak dapat bergabung dengan NATO.

"Jujur, Amerika Serikat, mereka tidak pernah melihat kita di NATO. Mereka hanya membicarakannya, tetapi mereka sebenarnya tidak menginginkan kita di NATO," kata Zelensky, dikutip dari ABC News, Jumat (14/2/2025).

"Jika Ukraina tidak bergabung dengan NATO, itu berarti Ukraina akan membangun NATO di wilayahnya. Kami akan membuat NATO di Ukraina," lanjutnya.

Ia juga menanggapi pernyataan Hegseth soal merebut kembali wilayah Ukraina yang diduduki Rusia sejak tahun 2014.

Zelensky menekankan bahwa posisinya tidak tergoyahkan untuk merebut kembali wilayah Ukraina.

“Saya tidak ingin menjadi orang dalam sejarah yang membantu Putin menduduki negara saya," tegasnya.

Meski ia mengkritik AS, Zelensky mengatakan Ukraina berharap mendapatkan bantuan dari AS untuk menjamin keamanan negaranya.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Editor: Garudea Prabawati

Tag:  #arab #saudi #setuju #jadi #tempat #donald #trump #putin #bahas #rencana #akhiri #perang #rusia #ukraina

KOMENTAR