



4 Poin Penting dari Pertemuan Trump dengan Narendra Modi, MAGA dan MIGA Bersatu
Hubungan keduanya sering disebut sebagai "bromance" oleh media.
Dalam pertemuan yang berlangsung Kamis (13/2/2025), kedua pemimpin saling memuji satu sama lain dan menghindari pembahasan isu sensitif, Al Jazeera melaporkan.
Salah satu topik yang tidak dibahas adalah soal "tarif timbal balik" yang baru saja diumumkan Trump.
Trump selama ini sering mengkritik India karena tarif tinggi yang diberlakukan terhadap barang-barang AS, bahkan menyebut Modi sebagai “raja tarif”.
Selama pertemuan itu, tampaknya kedua pemimpin sepakat untuk mendiskusikan topik kerja sama, yang tidak terbatas soal perdagangan, tetapi juga di bidang ruang angkasa, keamanan internasional, dan energi.
Berikut adalah empat poin utama yang bisa disimpulkan dari pertemuan mereka:
1. Modi Mendukung Gerakan MAGA Trump
Kedua pemimpin yang berasal dari partai sayap kanan ini, Modi dan Trump, menghadapi tantangan terkait demokrasi di negara mereka.
Keduanya berhasil memenangkan pemilu di negara masing-masing.
Dalam pertemuan ini, Trump memuji Modi sebagai “pemimpin besar”, sementara Modi menyebut Trump sebagai “teman”.
Modi kemudian mengungkapkan dukungannya terhadap gerakan "Make America Great Again" (MAGA) dengan mengadaptasinya untuk India, dengan slogan baru, “Make India Great Again” (MIGA).
Menurut Modi, ketika MAGA dan MIGA bersatu, akan tercipta kemitraan besar untuk kemakmuran.
2. Konsesi India dalam Perdagangan
Modi menawarkan beberapa konsesi yang bertujuan untuk menghindari dampak dari tarif yang mungkin diterapkan Trump terhadap India.
Kedua pemimpin sepakat untuk meningkatkan perdagangan antara AS dan India, termasuk dalam sektor luar angkasa, kecerdasan buatan, dan energi.
Modi mengungkapkan target ambisius untuk melipatgandakan perdagangan bilateral hingga mencapai $500 miliar pada tahun 2030.
India juga berjanji untuk mengurangi tarif yang menghambat akses AS ke pasar India, meskipun Trump tetap menekankan pentingnya mengurangi defisit perdagangan.
Trump juga mengisyaratkan India akan membeli lebih banyak produk energi dari AS untuk mengurangi defisit perdagangan, serta menyarankan adanya kerjasama internasional yang mirip dengan Inisiatif Sabuk dan Jalan China, yang akan menghubungkan berbagai negara melalui jalur perdagangan penting.
3. Perlawanan terhadap Terorisme
Meskipun pertemuan ini difokuskan pada hubungan AS-India dan upaya melawan pengaruh China, isu keamanan juga menjadi topik penting.
Salah satu yang paling diperbincangkan adalah janji Trump untuk mengekstradisi pengusaha Chicago, Tahawwur Rana, yang terlibat dalam serangan teroris di Mumbai pada 2008.
Modi menyambut keputusan tersebut dan berjanji bahwa India akan mengambil “tindakan yang tepat” terhadap Rana di pengadilan India.
Trump juga mengungkapkan bahwa AS akan meningkatkan penjualan militer ke India dan bekerja sama dalam menghadapi ancaman terorisme radikal, termasuk dari kelompok Islam.
4. Trump Hadapi Pertanyaan tentang Kesepakatan Damai Ukraina
Meskipun pertemuan ini berfokus pada hubungan AS-India, Trump tidak bisa menghindari pertanyaan mengenai konflik di Ukraina.
Selama konferensi pers, Trump menjelaskan pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin mengenai perang di Ukraina.
Trump mengatakan bahwa Rusia tidak menginginkan perang, dan jika dia menjadi presiden, situasi tersebut tidak akan terjadi.
Ia juga mengulangi argumen Rusia bahwa keinginan Ukraina untuk bergabung dengan NATO menjadi faktor pemicu perang.
Namun, Trump menghindari menjawab pertanyaan mengenai apakah Rusia akan menyerahkan wilayah yang telah diambil alih, menyatakan bahwa masih terlalu dini untuk menentukan hasil negosiasi perdamaian.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Tag: #poin #penting #dari #pertemuan #trump #dengan #narendra #modi #maga #miga #bersatu