Israel Siaga Tinggi, Ben-Gvir Perintahkan Pasukan Serang Gaza Jika Hamas Ulur Pembebasan Sandera
ITAMAR BEN-GVIR – Tangkap layar yang diambil dari akun X Mantan Menhan Israel Itamar Ben-Gvir pada Selasa (11/2/205). Itamar Ben-Gvir menyerukan serangan militer secara besar-besaran terhadap Gaza usai Hamas menunda pembebasan sandera yang telah direncanakan pada Sabtu depan 
17:10
11 Februari 2025

Israel Siaga Tinggi, Ben-Gvir Perintahkan Pasukan Serang Gaza Jika Hamas Ulur Pembebasan Sandera

Mantan Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir menyerukan serangan militer habis-habisan terhadap Gaza.

Dalam akun media sosial X, Ben-Gvir mendesak militer pertahanan Israel untuk siaga tinggi, bersiap melakukan serangan udara dan darat secara besar-besaran ke wilayah Gaza.

“Pengumuman Hamas harus mempunyai satu respons nyata: serangan besar-besaran di Gaza, dari udara dan darat, di samping penghentian total bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, termasuk listrik, bahan bakar, dan air,” kata mantan menteri keamanan nasional itu pada X, dikutip Anadolu.

Perintah ini dilontarkan Ben-Gvir tepat setelah Hamas menunda pembebasan sandera yang direncanakan pada Sabtu (15/2/2025).

Meski Ben-Gvir telah mengundurkan diri dari kursi jabatannya, namun ia masih aktif mengomentari kebijakan - kebijakan yang menyangkut pemerintahan Netanyahu. Termasuk penundaan pertukaran sandera yang dilakukan Hamas.

Menurutnya penundaan pertukaran sandera  telah melanggar kesepakatan perjanjian dan berpotensi mengancam keamanan Israel, oleh karenanya Ben-Gvir mendesak militer IDF untuk meningkatkan "kesiagaan tertinggi".

Menyerukan pemboman terhadap paket bantuan yang telah dibawa ke daerah kantong itu.

"Kita harus kembali berperang dan menghancurkan," tegas Ben-Gvir.

"Saya menginstruksikan tentara Israel untuk bersiap pada tingkat kewaspadaan tertinggi untuk setiap kemungkinan skenario di Gaza,” imbuhnya.

Israel Siapkan Pasukan Tambahan

Senada dengan komentar Ben-Gvir, militer Israel menegaskan telah meningkatkan kesiagaan di wilayah selatan negara itu.

Untuk memperkuat pertahanan, pemerintah Israel juga menunda cuti bagi pasukan tempur sebagai langkah antisipasi terhadap kemungkinan eskalasi perang di Gaza.

Sikap siaga ini lakukan Menteri Pertahanan Israel Israel yang baru, Katz usai Hamas melanggar perjanjian gencatan senjata Gaza.

"Saya telah menginstruksikan militer untuk mempersiapkan kesiapan tingkat tertinggi di Gaza dan untuk membela komunitas kami," kata Katz.

"Pengumuman Hamas akan berhenti membebaskan sandera adalah pelanggaran total terhadap kesepakatan gencatan senjata," tambahnya.

Hamas Sebut Israel Langgar Perjanjian

Meningkatnya ketegangan di lapangan, memperburuk potensi eskalasi konflik di Jalur Gaza semakin besar.

Adapun peningkatan status siaga diberlakukan Israel setelah Juru bicara sayap militer Hamas Brigade Al Qassam, Abu Ubaida, mengatakan bahwa pembebasan sandera akan ditunda karena Israel melanggar kesepakatan gencatan senjata.

Menurut Abu Ubaida, Israel telah melanggar kesepakatan dengan menunda kepulangan warga Palestina ke Gaza utara, melancarkan serangan terhadap warga Palestina, serta membatasi masuknya bantuan kemanusiaan ke wilayah tersebut.

Situasi itu, berbanding terbalik dengan Hamas yang patuh terhadap perjanjian.

Alasan tersebut yang mendorong Hamas untuk menunda pembebasan sandera yang dimulai sejak 19 Januari sebagian bagian dari perjanjian gencatan senjata.

"Pembebasan para tahanan (sandera Israel), yang dijadwalkan pada Sabtu depan, 15 Februari 2025, akan ditunda hingga pemberitahuan lebih lanjut, menunggu kepatuhan pendudukan dan pemenuhan surut kewajiban beberapa minggu terakhir," kata juru bicara Brigade Ezzedine al-Qassam, Abu Ubaida dalam sebuah pernyataan dilansir AFP.

"Kami menegaskan kembali komitmen kami terhadap ketentuan perjanjian selama pendudukan mematuhinya," tambahnya.

Hamas tak mengungkap sampai kapan penundaan pembebasan sandera dilakukan.

Namun berdasarkan perjanjian gencatan senjata antara Hamas dan Israel, fase pertama seharusnya berlangsung selama 42 hari.

Kesepakatan tersebut nantinya akan dimanfaatkan untuk membebaskan 33 sandera Israel dengan imbalan sekitar 1.900 tahanan Palestina dipulangkan dari penjara-penjara Israel.

 (Tribunnews.com / Namira)

Editor: Tiara Shelavie

Tag:  #israel #siaga #tinggi #gvir #perintahkan #pasukan #serang #gaza #jika #hamas #ulur #pembebasan #sandera

KOMENTAR