Alasan Ukraina Tak Penuhi Gudang Amunisi: Rusia Tahu Tempat Kami Simpan Senjata
Artileri Ukraina dari batalion Aidar bekerja dengan peluru artileri di posisi garis depan dekat Bakhmut, wilayah Donetsk, pada 22 April 2023. -- Ukraina tidak bisa memenuhi gudang senjatanya secara tiba-tiba karena takut jadi sasaran Rusia. 
15:40
22 Januari 2024

Alasan Ukraina Tak Penuhi Gudang Amunisi: Rusia Tahu Tempat Kami Simpan Senjata

Yuriy Ignat, juru bicara Angkatan Udara Angkatan Bersenjata Ukraina, mengatakan tidak mungkin untuk menerima senjata dari negara-negara Barat tanpa menyiapkan tempat penampungan yang memadai.

Ukraina saat ini mewaspadai peningkatan persenjataan secara tiba-tiba karena bisa menjadi sasaran serangan Rusia.

Menurutnya, intelijen Rusia memiliki kemampuan untuk mendeteksi lokasi-lokasi persenjataan Ukraina.

“Kita tidak bisa mengambil sejumlah besar rudal sekaligus, mereka harus disimpan, dan musuh cepat atau lambat akan mengetahuinya. Sayangnya, intelijen (Rusia) bekerja di dalamnya," kata Yuriy Ignat kepada Focus, Minggu (21/1/2024).

Ia berpendapat, tidak masuk akal untuk mengisi gudang amunisi secara penuh di Ukraina.

"Tidak masuk akal untuk menempatkan gudang penuh amunisi di Ukraina,” lanjutnya, dikutip dari Ukraine Inform.

Ukraina Belum Bisa Tampung Jet Tempur F-16

Yury Ignat juga memperingatkan jet tempur F-16 buatan AS bisa menjadi target empuk bagi Rusia jika dipasok ke Ukraina.

Kemungkinan Ukraina akan menerima jet tempur F-16 itu jika semuanya sudah dipersiapkan.

“Kami akan menerimanya ketika semuanya sudah siap: orang yang akan menjadi pilot, orang yang akan melayani mereka, infrastruktur lapangan terbang, dll," katanya.

"Ketika semuanya sudah siap, maka akan ada alasan rasional untuk menempatkan pesawat di Ukraina. Sementara itu, biarkan mereka diperbaiki di sana, dimodernisasi untuk melayani kita dengan iman dan kebenaran,” tambah Yury Ignat.

Cara Rusia Tembus Pertahanan Ukraina dengan Hujan Roket dan Rudal

Yury Ignat juga membahas serangan besar Rusia ke Ukraina pada 29 Desember 2023 lalu.

Rusia meluncurkan lebih dari 158 serangan udara.

"Berbagai jenis tudal dan drone terbang dari berbagai kapal induk dan dari segala arah. Hampir semua jenis roket kecuali Kalibaer, ditembak jatuh," kata Yury Ignat.

Ia ingat ketika Rusia kembali menyerang Ukraina pada 2 Januari 2024.

Juru bicara itu mengatakan Ukraina mengamati cara Rusia yang menembakkan lebih dari 100 rudal dan drone dari berbagai jenis.

Serangan berikutnya pada 8 Januari 2024 tidak sehebat serangan sebelumnya.

"Setiap rudal dan drone Rusia terbang menuju sasarannya, setiap rudal memiliki label ke mana ia harus pergi, entah itu objek infrastruktur penting, atau objek militer, gudang, dll," katanya.

Ia mengatakan, banyaknya drone dan rudal yang ditembakkan tersebut mengalihkan sistem pertahanan udara Ukraina.

Bandingkan dengan Perang Israel-Hamas

Juru bicara itu lalu mengambil contoh dari apa yang dilakukan Hamas Palestina dengan menembakkan sebanyak-banyaknya roket dari Jalur Gaza untuk menembus sistem pertahanan udara Iron Dome di Israel.

"Bahkan sistem pertahanan udara terbaik di dunia yang dimiliki Israel pun tidak mampu mencegat semua sasaran. Senjata-senjata itu dirancang untuk mengalahkan sistem pertahanan udara," katanya.

Ia menyimpulkan, hal ini tidak jauh berbeda dengan Rusia yang menghujani rudal ke wilayah Ukraina, yang dapat melumpuhkan sistem pertahanan udara mereka.

Menurutnya, wilayah Ukraina terlalu luas jika dibandingkan dengan sistem pertahanan udara lokal yang hanya bisa fokus di wilayah tertentu.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Rusia dan Ukraina

Editor: Nuryanti

Tag:  #alasan #ukraina #penuhi #gudang #amunisi #rusia #tahu #tempat #kami #simpan #senjata

KOMENTAR