514
Kim Jong Un tengah memeriksa Institut Senjata Nuklir dan basis produksi bahan nuklir kelas senjata. (Korean Central News Agency/Yonhap)
12:45
14 September 2024
Untuk Pertama Kalinya, Korea Utara secara Terbuka Mengungkapkan Fasilitas Pengayaan Uranium
- Pemimpin Kim Jong Un telah menyerukan peningkatan jumlah sentrifus untuk pengayaan uranium, guna meningkatkan senjata nuklirnya untuk pertahanan diri, ungkap media pemerintah Korea Utara pada hari Jumat (13/9). Kim Jong Un menyampaikan seruan tersebut, saat berkunjung ke Institut Senjata Nuklir dan basis produksi bahan nuklir kelas senjata. Namun, Korean Central News Agency (KCNA) tidak menyebutkan lokasi fasilitas atau tanggal kunjungan Kim Jong Un. "Dia berkeliling ruang kontrol pangkalan pengayaan uranium, untuk mempelajari keseluruhan operasi jalur produksi," ungkap KCNA, dikutip Sabtu (14/9). KCNA menambahkan bahwa Kim Jong Un menyatakan sangat puas setelah diberi pengarahan bahwa pangkalan tersebut secara dinamis memproduksi bahan nuklir. "Ketika ia secara pribadi mengunjungi lokasi kerja, Kim Jong Un mengatakan bahwa dirinya merasa kuat setelah melihat lokasi kerja tersebut," kata KCNA. "Ia menekankan perlunya menambah jumlah sentrifus, untuk meningkatkan senjata nuklir secara eksponensial guna membela diri sesuai dengan garis Partai, untuk membangun angkatan bersenjata nuklir," terang KCNA. Dikutip dari The Korea Times, ini menandai pertama kalinya Korea Utara mengungkapkan kepada publik rincian fasilitas pengayaan uraniumnya. Badan intelijen Korea Selatan dan Amerika Serikat, meyakini bahwa Korea Utara mengoperasikan fasilitas peningkatan uranium, di kompleks nuklir Kangson dekat Pyongyang dan di lokasi nuklir Yongbyon. Setelah rezim tertutup itu lama menyangkal dugaan program HEU (Uranium yang diperkaya tinggi), Korea Utara mengundang Siegfried Hecker, ilmuwan nuklir ternama Amerika Serikat dan menunjukkan fasilitas pengayaan uraniumnya di Yongbyon pada tahun 2010. Lokasi yang baru-baru ini disebutkan, bisa jadi adalah pabrik peningkatan uranium kedua Korea Utara di Kangson. Sebagaimana dilaporkan, bahwa Kim Jong Un telah meninjau lokasi konstruksi tersebut, sesuai dengan pengamatan terbaru yang dibuat oleh pengawas nuklir PBB. "Pada akhir Februari 2024, pekerjaan dimulai pada pembangunan bangunan tambahan pada bangunan utama di Kompleks Kangson, yang secara signifikan memperluas ruang lantai yang tersedia." "Bangunan tambahan tersebut kini telah selesai secara eksternal," kata Direktur Jenderal Badan Tenaga Atom Internasional, Rafael Grossi dalam sebuah laporan pada bulan Juni. Korea Utara dilaporkan mengalihkan ketergantungannya, dari memproduksi plutonium di reaktor Yongbyon ke memproduksi HEU di bawah tanah, yang dapat dilakukan secara lebih rahasia dan dalam jumlah yang lebih besar. Selain itu, Kim menyerukan peningkatan kapasitas pemisahan sentrifus dan percepatan pengembangan jenis sentrifus baru, untuk lebih memperkuat fondasi produksi bahan nuklir tingkat senjata. Kim didampingi oleh Hong Sung Mu, wakil direktur yang menangani amunisi di Partai Pekerja yang berkuasa, yang diyakini telah mempelopori program nuklir Korea Utara. Pemerintah Korea Selatan mengecam keras Korea Utara, karena mempublikasikan fasilitas pengayaan uraniumnya, dan menyebut pengembangan senjata nuklir ilegal sebagai pelanggaran jelas terhadap berbagai resolusi Dewan Keamanan PBB. "Setiap ancaman nuklir atau provokasi oleh Korea Utara, akan dihadapi dengan respons yang sangat kuat dari pemerintah dan militer kami, berdasarkan pencegahan yang kuat dari aliansi Korea Selatan-Amerika Serikat," kata kementerian unifikasi Korea Selatan. Selama dialog pencegahan utama antara Korea Selatan dan Amerika Serikat awal bulan ini, sekutu memperingatkan bahwa Korea Utara dapat melakukan provokasi signifikan, seperti uji coba nuklir atau peluncuran rudal balistik antarbenua, menjelang pemilihan presiden Amerika Serikat pada bulan November. Para analis mengatakan, pengungkapan tiba-tiba Korea Utara mengenai fasilitas pengayaan uranium merupakan upaya untuk memamerkan kemampuan nuklirnya menjelang pemilu, dengan tujuan meningkatkan pengaruhnya dalam negosiasi masa depan dengan Amerika Serikat. "Tampaknya Korea Utara mengisyaratkan, uji coba nuklir ketujuhnya sebelum pemilihan presiden Amerika Serikat pada tanggal 5 November," kata analis. "Terutama sebelum ulang tahun berdirinya Partai Pekerja yang berkuasa pada tanggal 10 Oktober," kata Cheong Seong Chang, seorang pakar di Institut Sejong, sebuah lembaga pemikir yang mengkhususkan diri dalam diplomasi dan keamanan.
Editor: Estu Suryowati
Tag: #untuk #pertama #kalinya #korea #utara #secara #terbuka #mengungkapkan #fasilitas #pengayaan #uranium