Pemukim Israel Bakar Masjid, IDF Ledakkan 20 Rumah di Tepi Barat, Gemuruh Terdengar di Seluruh Jenin
Mereka sebelumnya menumpahkan cairan yang mudah terbakar di dalam masjid yang digunakan masyarakat di Al Mleihat untuk beribadah itu.
“Masjid itu terbakar sepenuhnya,” kata Hassan Mleihat, seorang pejabat Organisasi Pembelaan Hak Bedouin, kepada kantor berita Wafa.
Mleihat juga menyebut para pemukim itu juga berupaya membakar sebuah traktor.
Tidak ada laporan korban jiwa. Namun, ada keprihatinan mengenai keselamatan warga Palestina di sana.
Sementara itu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) juga dilaporkan terus melancarkan serangan di Tepi Barat. Wafa menyebut militer Israel menghancurkan 20 rumah di kamp pengungsian Jenin pada hari yang sama.
“Ledakan terdengar di seluruh Kota Jenin dan sebagian kota-kota tetangga,” kata kantor berita itu.
Israel mulai melancarkan operasi militer besar ke Jenin tanggal 21 Januari lalu atau setelah gencatan senjata Hamas-Israel di Jalur Gaza disepakati.
Negara Zionis itu mengklaim operasi itu adalah bagian dari “operasi mencegah terorisme” di Tepi Barat.
Dikutip dari Press TV, pasukan Israel juga dikerahkan di Kota Tubas dan Tamun yang berada di tenggara Jenin.
Saksi mata mengatakan militer Israel menghalangi pintu keluar dari kamp pengungsian Faraa. Drone atau pesawat tanpa awak juga terlihat di langit.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, pasukan Israel membunuh dua orang dalam dua peristiwa berbeda di Tepi Barat pada hari Minggu.
Salah satu korban tewas adalah seorang lansia berusia 73 tahun. Dia ditembak di kamp pengungsian Jenin.
Korban lainnya adalah seorang warga Palestina berusia 27 tahun. Dia dibunuh di kamp Al Aroub di Tepi Barat bagian selatan.
"Jenin kini jadi Gaza"
Serangan-serangan Israel di Jenin membuat para pengungsi Palestina menyamakan Jenin dengan Jalur Gaza.
Banyak warga Palestina di kamp pengungsian Jenin diusir Israel. Bahkan, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dilaporkan menembaki siapa pun yang bergerak.
Data Kementerian Kesehatan Palestina menyebutkan sudah ada 12 orang yang tewas dan 40 lainnya terluka sejak serangan Israel pada 21 Januari lalu.
Menurut Palestine Chronicle, IDF dalam mengusir warga Palestina di Jenin menggunakan cara yang mirip dengan cara di Gaza.
"Israel tidak meminta mereka meninggalkan rumah mereka, tetapi mengancam mereka dengan kekerasan jika mereka tetap tinggal di sana," kata media itu.
Israel menyebut akan menghancurkan kamp pengungsian. Di samping itu, Israel memutus semua persediaan penting agar pengungsi Palestina terpaksa pergi.
Saksi mata mengatakan tentara Israel melemparkan granat ke arah warga sipil di rumah-rumah meski di dalamnya tidak ada pria bersenjata.
Seorang pengungsi, Ahmed Al Hawashin, dan anggota keluarganya yang berjumlah sembilan orang di kamp pengungsian setelah diancam tentara Israel.
Ahmed dan keluarganya mengemasi barang-barang penting dan meninggalkan rumah. Mereka berjalan di sepanjang koridor yang dibuat oleh tentara Israel.
"Kami meninggalkan area itu untuk pergi ke bundaran Al Awda, dan ada tentara yang membagi kami menjadi kelompok-kelompok yang terdiri atas lima orang."
"Lalu, mereka menggeledah kami dan memeriksa kami dengan kamera otomatis yang berada beberapa meter jauhnya, sementara drone terbang di atas kami sepanjang waktu," kata Ahmed kepada Palestine Chronicle.
Dia mengatakan setiap orang yang dicurigai tentara Israel akan ditangkap, ditelanjangi, diikat, dan ditutup matanya. Selain itu, dia mengatakan Jenin kini menjadi seperti Gaza.
"Kami berjalan kaki sepanjang lebih dari satu kilometer, di antara kami ada wanita, anak-anak, dan lansia."
"Itu pemandangan yang kejam, dan kami merasa seperti di Gaza. Lalu, kami berpencar ke rumah-rumah kerabat dan kawan di luar kamp pengungsian."
(*)
Tag: #pemukim #israel #bakar #masjid #ledakkan #rumah #tepi #barat #gemuruh #terdengar #seluruh #jenin