Mengenal Hipertensi, Cermati Penyebab, Gejala Hingga Pencegahan Penyakit Tekanan Darah Ini
– Tekanan darah manusia terkadang bisa melebihi ambang batas normal. Jika kondisi ini terjadi, maka orang tersebut dapat dikatakan terkena hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Melansir situs resmi Siloam Hospital, tekanan darah terbagi atas sistolik dan diastolik.
Angka pada tekanan sistolik menunjukkan aktivitas jantung ketika memompa darah ke seluruh tubuh. Sementara diastolik adalah ketika jantung menerima darah dari seluruh tubuh.
Jika tekanan atas atau sistolik melebihi angka 140 mmHg, patut dicurigai adanya tekanan darah yang terlalu tinggi dan mengarah pada hipertensi.
Apa yang Menyebabkan Hipertensi?
Belakangan diketahui bahwa hipertensi juga terjadi pada orang dengan usia yang masih relatif muda. Hal ini berarti faktor usia bukan satu-satunya pencetus tekanan darah tinggi.
Ada hipertensi yang sebabnya tidak dapat ditelusuri secara pasti. Inilah yang disebut hipertensi primer yang paling sering umum ditemukan.
Sementara itu, ada hipertensi sekunder yang muncul karena banyak faktor pencetus dari penyakit lain. Hipertensi jenis ini bahkan bisa terjadi pada anak-anak.
Beberapa penyakit atau kondisi yang bisa menjadi pemicu tekanan darah tinggi di antarnya hipertiroidisme, penyakit jantung bawaan, gangguan tidur, kecanduan alkohol atau narkotika.
Selain itu, hipertensi juga bisa diakibatkan karena stres atau emosi. Contoh yang paling mudah, ketika akan menghadapi tes SWAB, orang cenderung panik dan meningkat tekanan darahnya.
Aktivitas fisik yang kurang seperti jarang berolahraga juga merupakan salah satu faktor penyebab tekanan darah tinggi.
Ibu hamil, penderita diabetes, perokok atau orang yang kerap mengonsumsi makanan dengan garam berlebih juga bisa mengalami peningkatan tekanan darah.
Gejala Hipertensi
Sebenarnya hipertensi dikenal sebagai penyakit tanpa gejala. Itulah sebabnya, tekanan darah tinggi menjadi silent killer, karena penderitanya cenderung tidak merasakan gejala fisik apapun.
Namun demikian, ada beberapa gejala umum yang bisa dicermati dan dicurigai mengarah pada hipertensi seperti mual dan muntah, sakit kepala, mimisan atau gangguan penglihatan.
Demi mencegah kondisi yang lebih buruk, diperlukan pemeriksaan berkala pada kesehatan, terutama pada orang dengan usia lanjut.
Para orang yang memiliki risiko hipertensi karena keturunan atau pola kerja, pemeriksaan sebaiknya dilakukan sejak usia 18 tahun dan dilakukan setahun sekali.
Sejak saat itu juga, rutinlah berkonsultasi dengan dokter tentang kondisi kesehatan meskipun tidak sedang merasakan gejala sakit apapun.
Hal ini penting untuk diwaspadai, agar pasien tidak hanya datang ke rumah sakit ketika kondisi sudah jatuh lebih parah.
Pencegahan dan Pengobatan Hipertensi
Sebagai penyakit tanpa gejala, maka satu cara yang penting untuk dilakukan adalah mencegah segala kemungkinan terburuk.
Dilansir dari situs Alodokter, beberapa hal berikut dianjurkan oleh dokter dan ahli kesehatan lainnya untuk mencegah atau mengendalikan tekanan darah tinggi pada berbagai usia:
1. Memperbaiki Gaya Hidup
Salah satu faktor pencetus penyakit di dalam tubuh adalah gaya hidup tidak sehat.
Bekerja hingga larut malam dan begadang, jarang olahraga, terlalu banyak duduk hingga asupan makanan yang berantakan.
Perbaikan gaya hidup ini juga mengarah pada kepedulian untuk memeriksakan kondisi kesehatan ke dokter secara rutin.
2. Jaga Berat Badan
Berat badan berlebih adalah sumber banyak penyakit. Penting untuk menjaga berat badan pada rentang ideal sesuai dengan tinggi badan.
Kegemukan juga akan membatasi mobilitas sehingga semakin malas bergerak karena lebih cepat merasa lelah. Alhasil, berbagai penyakit akan menumpuk.
Perbanyak aktivitas fisik secara rutin. Rutin berjalan kaki selama 30 menit per hari bisa membantu menurunkan berat badan.
3. Perhatikan Asupan Makanan
Mulailah mengonsumsi makanan sehat. Padukan asupan makanan dengan gizi yang seimbang, jangan lupa lengkapi dengan buah dan sayur.
Selain itu, batasi konsumsi gula, garam dan juga penggunaan penyedap rasa.
Imbangi juga dengan minum air putih yang cukup setiap hari sebanyak 8 gelas atau kurang lebih 3 liter.
4. Hindari Rokok
Perokok baik aktif maupun pasif sama-sama memiliki potensi penumpukan penyakit pada tubuh. Jadi, sebaiknya hindari rokok dan asap rokok.
Dampak negatif dari asap rokok bisa berakibat fatal karena menimbulkan banyak penyakit, bahkan kepada anak dan bayi.
5. Kelola Stres
Sangat disarankan untuk mengelola pikiran dengan melakukan terapi relaksasi untuk meredakan stres, seperti yoga atau meditasi.
Lakukan hal-hal yang menyenangkan, bahkan sekadar berbincang dengan keluarga, membaca buku, merawat tanaman atau menonton film.
Jangan terlalu terbawa suasana, apalagi dengan mengikuti nafsu makan yang cenderung meningkat ketika stres.
Selain mengubah kebiasaan dan gaya hidup, penderita hipertensi juga disarankan mengonsumsi obat-obatan sesuai saran dan anjuran dokter.
Tag: #mengenal #hipertensi #cermati #penyebab #gejala #hingga #pencegahan #penyakit #tekanan #darah