70
Ilustrasi seseorang yang sedang tidur. (Pexels/Photo by Anastasia)
22:24
4 Desember 2024
Beberapa Kebiasaan Sederhana yang Dilakukan Sebelum Tidur, Ternyata Bisa Membantu Mencegah Demensia, Simak Penjelasan Neurolog
Siapa sangka, kebiasaan sebelum tidur yang kita anggap sepele ternyata bisa berperan besar dalam mencegah demensia? Neurolog mengungkapkan bahwa kebiasaan pencegah demensia bisa dimulai dari rutinitas malam yang kamu lakukan setiap hari. Mungkin selama ini kamu belum menyadari betapa pentingnya menjaga kualitas tidur dan kebiasaan saat malam hari bagi kesehatan otak.
Penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Neurology menunjukkan bahwa orang dewasa yang mengalami kantuk atau kelelahan di siang hari memiliki risiko lebih tinggi terkena demensia. Kebiasaan tidur yang tidak teratur atau kurang tidur dapat memperburuk kondisi ini. Jadi, ternyata kebiasaan pencegah demensia ini bisa dimulai dengan tidur yang lebih nyenyak dan konsisten setiap malam. Dilansir dari Parade pada Rabu (4/12), berikut adalah penjelasannya. Tidur yang Cukup Bisa Jadi Kunci Pencegahan Demensia, Menurut Studi Terbaru
Kualitas tidur ternyata memainkan peran yang sangat penting dalam menjaga kesehatan otak. Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan di jurnal Neurology, orang dewasa yang merasa mengantuk sepanjang hari berisiko lebih tinggi mengalami demensia. Dalam studi ini, 35% partisipan yang merasa sangat mengantuk di siang hari serta kurang semangat, akhirnya mengembangkan sindrom risiko kognitif motorik. Kondisi ini adalah tahap awal demensia yang mengarah pada penurunan kemampuan kognitif dan gerakan yang melambat.
Sebaliknya, hanya 6,7% partisipan yang tidak merasa mengantuk di siang hari yang mengalami sindrom ini. Ini menunjukkan bahwa kualitas tidur yang baik dan kebiasaan tidur yang teratur dapat menjadi kebiasaan pencegah demensia yang efektif. Memperbaiki rutinitas tidur di malam hari bisa sangat membantu dalam menjaga daya ingat dan kognisi.
Tidur memang lebih dari sekadar beristirahat. Dr. Meredith Bock, seorang neurolog yang juga Chief Medical Officer di Remo Health, menjelaskan bahwa gangguan tidur dapat menjadi tanda awal demensia. "Demensia mengubah cara otak mengatur pola tidur, yang mempengaruhi kemampuan tubuh untuk mengikuti ritme alami tidur-bangun," ujarnya. Jadi, jika kamu merasa sering lelah atau tidur terganggu, penting untuk mulai memperhatikan kebiasaan tidurmu.
Penelitian lain juga menunjukkan bahwa gangguan tidur berhubungan langsung dengan peningkatan risiko demensia. Menurut Seminars Neurology, sekitar 60% hingga 70% orang yang memiliki gangguan kognitif atau demensia mengalami masalah tidur. Ini menegaskan pentingnya tidur yang berkualitas sebagai kebiasaan pencegah demensia yang perlu kamu perhatikan.
Kaitan Antara Tidur dan Demensia
Dr. Meredith Bock juga menjelaskan bahwa gangguan tidur sering kali menjadi gejala pertama dari demensia. Tidur yang tidak teratur dapat mempengaruhi pola tidur alami tubuh yang dikenal dengan siklus tidur-bangun. Saat seseorang mengalami demensia, perubahan kimiawi dalam otak dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk mengatur ritme alami tidur, membuatnya lebih sulit untuk tidur nyenyak.
Selain itu, Dr. Bock menambahkan bahwa kecemasan dan perubahan suasana hati yang sering terjadi pada penderita demensia juga dapat memperburuk gangguan tidur mereka. "Gangguan emosi ini bisa membuat penderita lebih sulit untuk rileks, tidur, atau kembali tidur setelah terbangun di malam hari," ujarnya.
Banyak penelitian lainnya juga mengungkapkan hubungan erat antara gangguan tidur dan peningkatan risiko demensia. Studi yang dipublikasikan dalam Sleep Medicine Reviews menyatakan bahwa gangguan tidur berpotensi menjadi prediktor risiko demensia yang lebih tinggi. Oleh karena itu, menjaga kebiasaan tidur yang sehat sangat penting sebagai kebiasaan pencegah demensia yang harus kamu prioritaskan.
Benarkan Kantuk di Siang Hari Berkaitan dengan Demensia?
Kamu mungkin bertanya-tanya, bagaimana cara mengetahui jika kantuk di siang hari memang terkait dengan demensia? Dr. Bock menjelaskan bahwa kelelahan atau kantuk berlebihan di siang hari adalah gejala umum yang dialami oleh orang dengan demensia, terutama pada tahap lanjut atau jenis demensia tertentu, seperti Lewy body dementia. Hal ini terjadi karena perubahan pada otak yang memengaruhi kemampuan seseorang untuk mengatur energi tubuh.
Pada tahap lebih lanjut, penderita demensia biasanya menghabiskan banyak waktu untuk tidur, bahkan di siang hari. Selain itu, kegiatan sehari-hari seperti berpakaian atau membersihkan rumah bisa menjadi lebih melelahkan karena membutuhkan lebih banyak usaha fisik dan kognitif. Semua ini bisa menjelaskan mengapa orang dengan demensia merasa lebih lelah di siang hari.
Namun, gangguan tidur bukan satu-satunya gejala yang perlu kamu perhatikan. Jika kamu merasa kantuk berlebihan disertai dengan gejala lain seperti kebingungan, kehilangan ingatan, atau kesulitan melakukan tugas sehari-hari, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.
Meskipun kantuk di siang hari tidak selalu berarti kamu mengalami demensia, Dr. Bock menyarankan untuk tetap memeriksakan diri jika gejala ini mengganggu. Bisa jadi penyebabnya adalah masalah lain, seperti efek samping obat atau gangguan tidur seperti sleep apnea. Yang terpenting, jangan panik jika kamu merasa lelah setiap hari. Segera konsultasikan dengan dokter untuk mencari tahu penyebabnya agar kamu bisa tidur lebih nyenyak dan tenang. ***
Editor: Novia Tri Astuti
Tag: #beberapa #kebiasaan #sederhana #yang #dilakukan #sebelum #tidur #ternyata #bisa #membantu #mencegah #demensia #simak #penjelasan #neurolog