Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diderita Babe Cabita sebelum Meninggal Dunia
Babe Cabita (kiri) dan ilustrasi sel darah (kanan). (Jawapos)
13:31
9 April 2024

Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diderita Babe Cabita sebelum Meninggal Dunia

Komika Babe Cabita meninggal dunia pada Selasa, 9 April 2024 pada pukul 06.38 WIB.

Diketahui, Babe Cabita meninggal di RS Mayapada Lebak Bulus Jakarta Selatan.

Sebelum meninggal dunia, Babe Cabita menderita penyakit anemia aplastik, penyakit langka yang jarang terjadi.

Dikutip dari Mayoclinic.org, anemia aplastik adalah suatu kondisi yang terjadi ketika tubuh seseorang berhenti memproduksi sel darah baru. Kondisi ini membuat penderita lelah dan lebih rentan terhadap infeksi serta pendarahan yang tidak terkontrol.

Anemia aplastik merupakan penyakit langka yang dapat berkembang pada usia berapa pun.

Sebagai informasi, penyakit ini bisa terjadi secara tiba-tiba atau bisa juga terjadi secara perlahan dan memburuk seiring berjalannya waktu, baik ringan maupun berat.

Penanganan yang diberikan untuk penderita anemia aplastik bisa melalui obat-obatan, transfusi darah atau transplantasi sel induk, yang juga dikenal sebagai transplantasi sumsum tulang.

Gejala

Beberapa gejala anemia aplastik di antaranya:

- Kelelahan
- Sesak napas
- Detak jantung cepat atau tidak teratur
- Kulit pucat
- Infeksi yang sering atau berkepanjangan
- Memar yang tidak dapat dijelaskan atau mudah terjadi
- Mimisan dan gusi berdarah
- Pendarahan berkepanjangan akibat luka
- Ruam pada kulit
- Pusing
- Sakit kepala
- Demam

Anemia aplastik bisa bersifat jangka pendek atau bisa menjadi kronis. Kondisi ini bisa menjadi parah dan bahkan berakibat fatal.

Penyebab

Pada umumnya, sel induk di sumsum tulang menghasilkan sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Namun, pada penderita anemia aplastik, sel induk rusak sehingga mengakibatkan sumsum tulang menjadi kosong (aplastik) atau hanya mengandung sedikit sel darah (hipoplastik).

Penyebab paling umum dari anemia aplastik adalah sistem kekebalan tubuh yang menyerang sel induk di sumsum tulang penderitanya.

Adapun faktor lain yang dapat melukai sumsum tulang dan mempengaruhi produksi sel darah antara lain:

- Perawatan radiasi dan kemoterapi

Meskipun terapi melawan kanker ini membunuh sel kanker, tetapi terapi ini juga dapat merusak sel sehat, termasuk sel induk di sumsum tulang. Anemia aplastik dapat menjadi efek samping sementara dari pengobatan ini.

- Paparan bahan kimia beracun

Bahan kimia beracun seperti yang digunakan dalam pestisida dan insektisida, serta benzena, bahan dalam bensin, telah dikaitkan dengan anemia aplastik. Jenis anemia ini mungkin membaik jika penderitanya menghindari paparan berulang terhadap bahan kimia yang menyebabkan penyakit tersebut.

- Penggunaan obat tertentu

Beberapa obat seperti yang digunakan untuk mengobati rheumatoid arthritis dan beberapa antibiotik dapat menyebabkan anemia aplastik.

- Gangguan autoimun

Gangguan autoimun merupakan kondisi sistem kekebalan seseorang menyerang sel-sel sehat yang mungkin melibatkan sel induk di sumsum tulang penderitanya.

- Infeksi virus

Infeksi virus yang mempengaruhi sumsum tulang dapat berperan dalam perkembangan anemia aplastik. Virus yang dikaitkan dengan anemia aplastik termasuk hepatitis, Epstein-Barr, cytomegalovirus, parvovirus B19, dan HIV.

- Kehamilan

Sistem kekebalan seseorang dapat menyerang sumsum tulang selama kehamilan.

- Faktor yang tidak diketahui

Dalam banyak kasus, dokter tidak dapat mengidentifikasi penyebab anemia aplastik (anemia aplastik idiopatik).

Berhubungan dengan Kelainan Langka Lainnya

Beberapa orang dengan anemia aplastik juga memiliki kelainan langka yang dikenal sebagai hemoglobinuria nokturnal paroksismal, yang menyebabkan sel darah merah terurai terlalu cepat. Kondisi ini dapat menyebabkan anemia aplastik atau anemia aplastik dapat berkembang menjadi hemoglobinuria nokturnal paroksismal.

Anemia Fanconi adalah penyakit bawaan langka yang menyebabkan anemia aplastik. Anak-anak yang lahir dengan penyakit ini cenderung lebih kecil dari rata-rata dan memiliki cacat lahir, seperti anggota tubuh yang kurang berkembang. Penyakit ini didiagnosis dengan bantuan tes darah.

Pencegahan

Tidak ada pencegahan untuk sebagian besar kasus anemia aplastik. Menghindari paparan insektisida, herbisida, pelarut organik, penghilang cat, dan bahan kimia beracun lainnya dapat menurunkan risiko penyakit.

Editor: Nicolaus Ade

Tag:  #mengenal #anemia #aplastik #penyakit #langka #yang #diderita #babe #cabita #sebelum #meninggal #dunia

KOMENTAR