Nyamuk DBD Ternyata Menggigit Bukan Malam Hari, tapi Siang dan Sore Hari, Ini Langkah Pencegahannya
–Masalah penyakit demam berdarah dengue (DBD) selama ini masih mengintai Indonesia. Kasusnya terus meningkat dari tahun ke tahun. Salah satunya karena minim edukasi dan pencegahan terhadap kasus ini.
Salah satu edukasi yang kurang diketahui masyarakat banyak bahwa nyamuk DBD yang mestinya diwaspadai justru bukan di malam hari, tetapi di siang dan sore hari.
”Nyamuknya itu menggigitnya bukan malam hari, gigitnya siang dan sore hari,” ujar Anggota Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Prof. Dr. dr. Soedjatmiko, SpA(K), Msi, kepada wartawan, Minggu (10/11).
Selain itu, dia memaparkan, sekitar 50 persen kasus kematian akibat dengue terdapat pada kelompok anak sekolah usia 5-14 tahun.
”Masyarakat bersama pemerintah harus berusaha mencegah agar anak dan dewasa tidak terserang virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk, dengan memberantas sarang nyamuk secara berkala di semua rumah, sekolah, toko, pasar, perkantoran, ditambah dengan memelihara tanaman pengusir nyamuk dan ikan pemakan jentik; serta melakukan pengasapan (fogging) untuk mematikan nyamuk dewasa, dan dilakukan secara berkelanjutan,” tegas Soedjatmiko.
Lebih lanjut Prof. Soedjatmiko menyampaikan baha masyarakat juga dapat mempertimbangkan pencegahan inovatif sebagai tambahan seperti imunisasi dengue. Vaksin dengue yang ada saat ini sudah mendapat izin BPOM, dapat diberikan kepada kelompok usia 6 sampai 45 tahun, melindungi dari 4 serotipe dengue, dan direkomendasikan IDAI sejak 2023.
”Anak dan dewasa yang pernah terjangkit salah satu jenis virus dengue, masih dapat terjangkit jenis lainnya, dan infeksi berikutnya gejalanya bisa lebih berat. Karena itu, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan rekomendasi vaksinasi dan mencapai perlindungan yang optimal,” tandas Soedjatmiko.
Sementada itu, Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines Andreas Gutknecht mengungkapkan, dalam menghadapi tantangan dengue, pihaknya sangat mengapresiasi upaya dan kepemimpinan Indonesia yang telah menjadi teladan bagi negara-negara endemis lain. Komitmen kuat dari berbagai pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, para kader Jumantik.
”Takeda berkomitmen untuk memainkan peran aktif dalam upaya ini. Kami berkolaborasi dengan pemerintah, komunitas medis, sekolah, perusahaan, dan masyarakat untuk menciptakan pendekatan komprehensif dalam pencegahan dengue, termasuk aktif sebagai salah satu pendiri Koalisi Bersama (KOBAR) Lawan Dengue. Kami juga mendukung kampanye masyarakat #Ayo3MPlusVaksinDBD, yang bertujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya perlindungan terhadap penyakit ini,” tutur Andreas Gutknecht.
Andreas menambahkan, mengingat tidak ada pengobatan spesifik untuk dengue, pencegahan menjadi kunci.
”Oleh karena itu, kami mendorong setiap individu untuk mengedukasi diri sendiri dan orang lain tentang risiko dengue. Tindakan sederhana seperti mengontrol populasi nyamuk dengan metode 3M Plus, serta memanfaatkan inovasi pencegahan seperti vaksinasi adalah langkah-langkah yang sangat penting, yang bisa kita lakukan sendiri,” terang Andreas Gutknecht.
Tag: #nyamuk #ternyata #menggigit #bukan #malam #hari #tapi #siang #sore #hari #langkah #pencegahannya