Simak Efek Samping Mengonsumsi Astaxanthin Dalam Tubuh Jika Dosisnya Tidak Tepat, Berikut Penjelasannya

- Apakah Anda pernah melihat hewan laut seperti alga, salmon udan dan hewan laut lain yang punya pigmen merah?

Pigmen organik warna-warni yang dihasilkan oleh biota laut itu disebut dengan karotenoid pada Astaxanthin.

Menurut Very Well Health yang dikutip oleh JawaPos.com (16/3) bahwa Astaxanthin merupakan pigmen atau senyawa berwarna yang digunakan untuk mewarnai zat lain.

Secara khusus astaxanthin dapat diklasifikasikan sebagai ketocarotenoid ( karotenoid berwarna merah delima).

Hal ini tidak seperti dengan beta karoten (karotenoid oranye-kuning), jenis ini tidak memiliki aktivitas vitamin A.

Sebaliknya Astaxanthin mungkin memiliki beberapa potensi efek antioksidan dan anti-inflamasi yang mungkin bertanggung jawab atas cara kerjanya.

Seperti banyak obat dan produk alami, suplemen atau makanan alami astaxanthin mungkin memiliki efek samping.

Astaxanthin umumnya aman tanpa efek samping bila dikonsumsi bersama makanan.

Badan Pengawas Obat dan Makanan telah menempatkan astaxanthin pada daftar GRAS (umumnya diakui aman).

Namun astaxanthin hanya diakui mana pada 6 sampai 7 miligram (mg) setiap hari. Itu juga harus berasal dari salah satu dari dua organisme (makhluk hidup) berikut:

Haematococcus pluvialis ( H. pluvialis ) : H. pluvialis adalah alga bersel satu air tawar yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang.
Paracoccus carotinifaciens ( P. carotinifaciens ) : P. carotinifaciens adalah sejenis bakteri.
Namun, efek samping astaxanthin yang umum mungkin mencakup gejala yang berhubungan dengan sistem pencernaan, seperti diare.

Berdasarkan artikel Very Well Health, tidak ada efek samping parah yang terlihat bahkan pada dosis tinggi.

Namun pada dosis tinggi, beberapa efek samping yang mungkin terjadi antara lain: