Terlalu Sering Batuk dan Mengi Jadi Gejala Bronkitis Kronis, Kenali Penyebab dan Pengobatannya
Ilustrasi batuk terlalu sering jadi salah satu gejala bronkitis kronis. (Sumber foto: Freepik)
14:33
11 Februari 2024

Terlalu Sering Batuk dan Mengi Jadi Gejala Bronkitis Kronis, Kenali Penyebab dan Pengobatannya

Apakah kamu pernah mengalami batuk terus-menerus dan berakhir mengi atau biasa diketahui mengeluarkan ‘ngik’ suara siulan saat bernapas? Ini semua dianggap sebagai gejala utama bronkitis kronis apalagi jika berlangsung lebih dari tiga bulan.

Bila bronkitis kronis tidak diobati, penyakit ini dapat menimbulkan gejala yang lebih parah seperti penurunan berat badan, pergelangan kaki bengkak, serta kelemahan pada otot bagian bawah.

“Bronkitis berarti pembengkakan atau peradangan pada saluran pernapasan. Seringkali bronkitis kronis disebabkan oleh kebiasaan merokok. Penyebab lainnya bisa jadi adalah asma yang sudah berlangsung lama,” kata Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Transplantasi Paru-Paru Srivatsa Lokeshwaran.

Adapun bronkitis akut terjadi ketika peradangan pada saluran napas berlangsung sangat singkat dan dipicu oleh infeksi seperti virus flu atau akibat pembengkakan alergi, polutan, atau iritan, sedangkan bronkitis kronis merupakan kondisi berulang, dikutip dari Healthshots, Minggu (11/2).

Lalu, gejala bronkitis lainnya yang perlu diketahui yakni batuk, dahak berwarna kuning atau putih, sesak napas saat beraktivitas, mengi, kelelahan, sakit kepala, palpitasi, serta dalam kasus lanjut, kaki bengkak dan membiru karena kadar oksigen yang buruk.

Bronkitis kronis disebabkan oleh bahan iritan yang dapat merusak paru-paru atau berdampak pada saluran udara. Penyebab paling umum dari bronkitis adalah kebiasaan merokok yang sudah berlangsung lama.

“Bahan kimia saat merokok menyebabkan pembengkakan pada saluran pernapasan. Struktur normal seperti rambut pada saluran pernapasan menjadi lamban dalam kerjanya sehingga terjadi penumpukan sekresi,” ungkap Lokeshwaran.

Kelenjar di saluran napas mulai mengalami hiperfungsi dan menghasilkan lebih banyak sekresi. Otot-otot di sekitar saluran pernapasan bertambah besar dan mengencang karena tersedaknya saluran pernapasan.

Penyebab lainnya mungkin termasuk paparan berlebihan terhadap polusi udara, asap kimia, atau debu.

Kendati begitu, terdapat pengobatan untuk bronkitis kronis:

  1. Bronkodilator

Ini adalah jenis obat yang memudahkan pernapasan dengan melemaskan paru-paru dan memperlebar saluran udara, meredakan tersedak pada saluran saluran napas.

  1. Antibiotik

Antibiotik bisa sangat berguna jika ada infeksi yang memicu masalah tersebut. Hal ini berguna bila penyebab utamanya infeksi bakteri.

  1. Glukokortikosteroid

Ini adalah terapi anti-inflamasi membantu mengurangi peradangan pada saluran pernapasan dan juga merupakan terapi yang bagus untuk asma.

  1. Obat anti-inflamasi

Obat anti-inflamasi seperti Inhibitor Phosphodiesterase-4 dapat membantu mengobati serta mengatasi gejala bronkitis kronis.

  1. Mukolitik

Ini bisa digunakan untuk mengencerkan dahak. Obat-obatan tersebut membantu memecah lendir sehingga dapat dikeluarkan secara efektif dari paru-paru.

  1. Oksigen

Oksigen dapat digunakan untuk menjaga kadar oksigen. Hal ini sangat membantu pada bronkitis kronis terutama ketika oksigen rendah karena cadangan paru-paru yang buruk.

  1. Rehabilitasi fisik

Aktivitas fisik dan olahraga memainkan peran penting dalam mengembalikan pasien ke fungsi normal.

  1. Perubahan gaya hidup

Berhenti merokok merupakan perubahan gaya hidup pertama dan terpenting yang perlu diterapkan. Hindari perokok pasif. Konsumsi asupan sehat karena akan memperkuat sistem imun tubuh.

Editor: Nicolaus Ade

Tag:  #terlalu #sering #batuk #mengi #jadi #gejala #bronkitis #kronis #kenali #penyebab #pengobatannya

KOMENTAR