Tangani Kebocoran Jantung dengan 3 Tindakan Kompleks, Pertama di Indonesia dan Ketiga di Dunia
Heartology berhasil melakukan Minimally Invasive Cardiac Surgery (MICS) dengan kombinasi Mitral Valve Repair (MVr), Atrial Septal Defect (ASD) Closure, dan Tricuspid Valve Repair (TVr). (SS)
09:21
13 Desember 2025

Tangani Kebocoran Jantung dengan 3 Tindakan Kompleks, Pertama di Indonesia dan Ketiga di Dunia

– Kasus kebocoran jantung di Indonesia bisa ditangani dengan diagnosis dan tindakan yang tepat. Salah satunya kasus kebocoran jantung yang ditangani tim dokter Heartology Cardiovascular Hospital dengan melakukan Minimally Invasive Cardiac Surgery (MICS).

Menjadi yang pertama di Indonesia, Heartology berhasil melakukan Minimally Invasive Cardiac Surgery (MICS) dengan kombinasi Mitral Valve Repair (MVr), Atrial Septal Defect (ASD) Closure, dan Tricuspid Valve Repair (TVr) pada satu pasien. Yakni Ny. Nurfitriyana, 38, asal Purwakarta, diketahui memiliki keluhan mudah lelah, jantung berdebar cepat, dan sesak napas yang semakin berat.

Mengetahui hal tersebut, dr. Radityo Prakoso, Sp.JP(K), melakukan pemeriksaan dan  ditemukan adanya Atrial Septal Defect (ASD) atau lubang pada sekat jantung. Lubang ini menyebabkan aliran darah tidak normal antara atrium kanan dan kiri.

Pemeriksaan lanjutan berupa echocardiography oleh dr. Ario Soeryo Kuncoro, Sp.JP(K) makin memperjelas lubang pada sekat jantung tersebut. Hasilnya, ditemukan lubang pada sekat tersebut telah berukuran besar dan memengaruhi fungsi dua katup jantung, yaitu mitral dan trikuspid.

Kondisi ini menandakan komplikasi lanjut akibat beban volume jangka panjang dan memerlukan tindakan bedah. Dr. Ario menekankan pentingnya deteksi dini melalui echocardiography komprehensif, karena pada kasus ASD besar yang telah melibatkan katup, keputusan tindakan bedah yang tepat waktu sangat menentukan prognosis jangka panjang.

“Ini membutuhkan intervensi menyeluruh, bukan hanya menutup lubang di sekat. Diagnosis yang akurat di tahap ini menjadi kunci keberhasilan keseluruhan tindakan,” jelas dr. Ario Soeryo Kuncoro, Sp.JP(K), FIHA, Echocardiologist Heartology Cardiovascular Hospital.

Pendekatan Minimally Invasive Cardiac Surgery (MICS)

Melihat hasil echocardiography tim Heartology memutuskan untuk melakukan tindakan korektif komprehensif melalui pendekatan Minimally Invasive Cardiac Surgery (MICS). Yakni teknik bedah dengan sayatan kecil yang meminimalkan trauma jaringan, mempercepat pemulihan, dan meningkatkan kenyamanan pasien.

Tindakan dilakukan oleh dr. Dicky A. Wartono, Sp.BTKV, bersama dr. Akmal A. Sembiring, Sp.BTKV, dan dr. Rynaldo P. Hutagalung, Sp.BTKV. Operasi ini tergolong high-complexity MICS karena menggabungkan tiga prosedur mayor sekaligus perbaikan katup mitral, penutupan ASD, dan perbaikan katup trikuspid dalam satu kali tindakan minimal invasif.

“Prosedur ini termasuk kategori high-complexity MICS. Kami melakukan koreksi pada tiga area vital jantung melalui ruang yang sangat terbatas, dengan hasil yang sangat memuaskan,” ujar dr. Dicky A. Wartono, Sp.BTKV.

Menurut laporan jurnal medis internasional, hanya dua kasus serupa di dunia yang pernah dilaporkan sebelumnya. Antara lain Bazarov DV et al., Shanghai Chest (2023)-melaporkan keberhasilan ASD closure + mitral annuloplasty + tricuspid annuloplasty melalui uniportal thoracoscopic MICS dengan cannulasi femoral, waktu operasi 332 menit, CPB 100 menit, dan pasien pulang pada hari ke-8. (Shanghai Chest Journal). Serta Eapen et al., Journal of Medical Science and Clinical Research (JMSCR, 2020) - melaporkan ASD closure + Mitral Valve Replacement + Tricuspid Repair menggunakan pendekatan minimally invasive pada pasien Lutembacher syndrome. (JMSCR 2020).

Setelah tindakan, pasien menunjukkan pemulihan klinis yang sangat baik. Ini terlihat dari fungsi jantung kembali stabil dan keluhan sesak berkurang drastis dalam hitungan hari. Hanya enam hari pascatindakan, pasien telah pulih sepenuhnya dan dapat kembali beraktivitas ringan.

“Kasus ini merupakan contoh konkret bagaimana integrasi diagnosis presisi, advance imaging, dan teknik bedah modern dapat diimplementasikan secara kolaboratif di Indonesia,” ujar dr. Radityo Prakoso, Sp.JP(K).

Keberhasilan ini sekaligus menempatkan Heartology sebagai rumah sakit pertama di Indonesia dan ketiga di dunia yang berhasil melaksanakan tindakan kompleks tersebut dengan hasil klinis optimal.

Editor: Nurul Adriyana Salbiah

Tag:  #tangani #kebocoran #jantung #dengan #tindakan #kompleks #pertama #indonesia #ketiga #dunia

KOMENTAR