Mendadak Nyeri Dada, Apa Pertolongan Pertamanya?
Bahaya cuaca panas terhadap kesehatan jantung.(iStockphoto/champja)
10:18
11 Desember 2025

Mendadak Nyeri Dada, Apa Pertolongan Pertamanya?

- Hal yang paling sering dikeluhkan perihal sakit jantung adalah nyeri dada. Perasaan tidak nyaman ini bisa membuat waspada sekaligus panik.

Apabila keluhan nyeri dada itu tidak diatasi dalam waktu 15 menit, nyerinya dapat bertambah hebat sampai membuat penderitanya melakukan Levine sign (mengepal tangan di dada) untuk mengurangi nyerinya.

Menurut dokter spesialis penyakit dalam subspesialis kardiovaskular, dr. Birry Karim, Sp.PD, KKV, jika mendadak terjadi nyeri dada pertolongan pertamanya bisa dengan meminum aspirin.

“Aspirin sama obat bawah lidah sebetulnya. Kalau punya. Tapi umumnya tidak tersedia. Ya sudah, enggak ada yang bisa dilakukan, segera bawa ke UGD (Unit Gawat Darurat),” kata  dr.Birry dalam seminar bertajuk “Kendalikan LDL, Cegah Penyakit Jantung” di Rumah Sakit Medistra, Jakarta Selatan, Selasa (9/12/2025).

Kenapa dibawa ke UGD?

Tidak semua nyeri dada adalah penyakit jantung koroner. Namun, memeriksakan diri ke rumah sakit dapat membantu mencari tahu penyebabnya.

“Begitu pasien nyeri dada masuk UGD, itu EKG sudah siap dibaca. Sudah siap diinterpretasikan apa langkah selanjutnya,” tutur dr. Birry.

Bagi dokter, sangatlah krusial untuk menentukan dari mana penyebab nyeri dada yang dialami seseorang.

“Apakah dia cardiac chest pain atau non-cardiac chest pain? Apakah nyeri dada karena jantung, atau bukan? Nyeri dada karena jantung berarti karena sumbatan,” ucap dr. Birry.

Apabila sudah diketahui bahwa penyebab nyeri dada bukan karena jantung, artinya kondisi yang sedang dialami pasien tidak begitu mengancam nyawa.

Beberapa kondisi yang bisa membuat dada terasa nyeri selain penyakit jantung, yaitu asam lambung atau kontraksi otot. Bisa pula dada terasa nyeri karena seseorang habis membawa barang yang sangat berat.

Hati-hati dengan serangan jantung

 Dr. dr. Birry Karim, Sp.PD, KKV dalam seminar bertajuk ?Kendalikan LDL, Cegah Penyakit Jantung? di Rumah Sakit Medistra, Jakarta Selatan, Selasa (9/12/2025).dok. PT Daewoong Group Indonesia Dr. dr. Birry Karim, Sp.PD, KKV dalam seminar bertajuk ?Kendalikan LDL, Cegah Penyakit Jantung? di Rumah Sakit Medistra, Jakarta Selatan, Selasa (9/12/2025).

Perihal serangan jantung, dr. Birry mengimbau agar masyarakat berhati-hati. Sebab, kondisi ini sudah tidak lagi menyerang orang tua. Hampir 70 persen usia rata-rata pasien serangan jantung adalah orang relatif muda yaitu usia 30-35 tahun.

“Pasien serangan jantung bukan lagi mengenai usia tua, sudah bergeser ke usia muda, terutama laki-laki. Untuk perempuan, begitu menginjak usia menopause, angkanya sama dengan laki-laki karena faktor hormonal,” terang dia.

Menurut data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) pada tahun 2025, sekitar 800.000 masyarakat meninggal karena penyakit kardiovaskular setiap tahunnya.

Lebih lanjut, data dari World Health Organization (WHO) pada tahun 2021 melaporkan, tiga dari sepuluh penyebab kematian terbanyak di Indonesia merupakan penyakit kardiovaskular seperti stroke, penyakit jantung iskemik, dan penyakit jantung hipertensi.

“Ternyata, setelah dikaji, (penyebab penyakit kardiovaskular) 10 persen itu genetik, 90 persennya itu sebetulnya gaya hidup. Jadi, kita jangan menyalahkan, ‘Sakit jantung karena orangtua sakit jantung’,” kata dr. Birry.

Untuk mencegah risiko penyakit jantung dan pembuluh darah, ubah gaya hidup menjadi sehat dengan cara mengurangi berat badan jika kegemukan, berhenti merokok, mengontrol tekanan darah dan kadar kolesterol, serta aktif bergerak.

Tag:  #mendadak #nyeri #dada #pertolongan #pertamanya

KOMENTAR