Cerebral Bypass Sebuah Solusi Penting untuk Pencegahan Stroke di Indonesia
Ilustrasi Stroke Infark (brgfx/freepik.com)
15:50
3 Desember 2025

Cerebral Bypass Sebuah Solusi Penting untuk Pencegahan Stroke di Indonesia

- Sekitar 800 hingga 1.200 pasien per tahun diperkirakan membutuhkan tindakan cerebral bypass untuk mencegah stroke. Hal itu diungkap Dokter Ahli Bedah Serebrovaskular RS Pusat Otak Nasional (RS PON) Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono.

Estimasi ini menegaskan tingginya kebutuhan layanan bedah saraf kompleks di Indonesia, terutama bagi pasien aneurisma kompleks, moyamoya disease, dan beberapa tipe stroke iskemik.

“Berdasarkan estimasi epidemiologis, ada 800 sampai 1.200 pasien per tahun yang berpotensi membutuhkan cerebral bypass, dan jumlah ini menunjukkan betapa pentingnya memperluas kapasitas layanan di berbagai daerah,” ujar dr. Kusdiansah kepada wartawan, Rabu (3/12).

dr. Kusdiansah menjelaskan bahwa cerebral bypass berfungsi menjaga suplai darah ke otak dengan membuat jalur baru saat pembuluh darah utama tersumbat atau menyempit.

“Pada kondisi seperti moyamoya atau penyempitan arteri otak tertentu, bypass membantu mempertahankan aliran darah yang stabil sehingga menurunkan risiko stroke berulang,” ucapnya.

Dengan meningkatnya kapasitas nasional, semakin banyak pasien yang kini bisa mendapatkan layanan tersebut tanpa harus berobat ke luar negeri.

Seiring dengan itu, RS PON baru saja menuntaskan tindakan cerebral bypass ke-100, menjadikannya yang tertinggi di Indonesia dan salah satu yang tertinggi di Asia Tenggara.

Pencapaian ini diraih dalam waktu kurang dari dua tahun, menandakan meningkatnya kebutuhan dan kesiapan layanan serebrovaskular tingkat lanjut di Tanah Air.

Perolehan ini berbarengan dengan penyelenggaraan Workshop Cerebral Bypass bagi 13 pengampu stroke regional dari berbagai provinsi. Kegiatan tersebut bertujuan memperkuat kemampuan rumah sakit vertikal dan provinsi dalam menangani kasus bedah saraf kompleks.

Hingga kini, sembilan provinsi telah mampu melakukan prosedur cerebral bypass, hasil dari pendampingan klinis RS PON yang dilakukan secara terstruktur.

Kolaborasi dengan Pusat Bedah Saraf Terkemuka di Jepang

Untuk mempercepat penguatan kompetensi nasional, RS PON menjalin kemitraan strategis dengan Far East Neurosurgical Institute di bawah pimpinan Prof. Rokuya Tanikawa, salah satu ahli cerebral bypass paling berpengalaman di dunia.

Kolaborasi ini mencakup pendampingan kasus sulit, standarisasi protokol, pelatihan lanjutan, hingga riset bersama, yang memperkuat posisi Indonesia dalam layanan serebrovaskular regional.

Direktur RS PON, dr. Adin Nulkhasanah, Sp.S., MARS, menegaskan bahwa pengembangan layanan bypass tidak hanya soal kemampuan operasi, tetapi juga membangun sistem layanan yang kuat.

“Kami memastikan rumah sakit pengampu regional memiliki sistem yang terstandar dan berkelanjutan, sehingga layanan dapat berjalan efektif di seluruh daerah,” kata Adin.

Sementara itu, dr. Azhar Jaya, S.H., SKM, MARS, Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, menyatakan bahwa pemerintah tengah memperluas ketersediaan dokter dan alat kesehatan hingga ke puskesmas.

“Transformasi kesehatan mendorong rumah sakit kabupaten/kota mencapai tahapan madya, termasuk pengadaan cathlab, agar deteksi dini stroke bisa dilakukan dan pasien ditangani dalam golden time kurang dari empat jam,” tuturnya.

Editor: Dony Lesmana Eko Putra

Tag:  #cerebral #bypass #sebuah #solusi #penting #untuk #pencegahan #stroke #indonesia

KOMENTAR