



Lambung Vs Jantung, Mana yang Harus Lebih Dulu Diperiksa Saat Nyeri Dada?
- Saat dada terasa nyeri, jangan hanya menganggap penyebabnya karena lambung.
Faktanya, nyeri dada, terutama di bagian kiri atau tengah, tak selalu berasal dari lambung, bisa jadi justru pertanda awal masalah jantung.
Rasa nyeri di dada bisa terasa menusuk, rasa seperti terbakar, bahkan menjalar hingga ke tulang belikat, di mana itu gejala yang bisa muncul baik karena gangguan lambung maupun jantung.
"Sakit dada kiri, tengah, selalu yang dianggap pertama-tama adalah sakit lambung dulu. Ya, sakit lambung memang bisa saja kalau ada GERD, yaitu refluks, asam lambung kemudian naik ke atas mengakibatkan sensasi terbakar atau nyeri.”
Hal itu dikatakan dr. Sebastian Andy, Sp. JP, Subsp. Ar(K), FIHA, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah subspesialis aritmia dari Primaya Hospitals, dalam acara Primaya Fair 2025, di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (15/10/2025).
Sayangnya, kemiripan gejala inilah yang sering membuat salah langkah. Banyak pasien langsung fokus mengobati lambung tanpa memeriksakan jantung terlebih dahulu, padahal keduanya memiliki risiko yang sangat berbeda.
Mengapa jantung harus diperiksa lebih dulu?
Lambung vs jantung, mana yang harus lebih dulu diperiksa saat nyeri dada? Begini kata dokter.
Menurut dr. Sebastian, penyakit lambung memang bisa menimbulkan rasa tidak nyaman, tetapi tidak sampai menyebabkan kematian mendadak.
Sebaliknya, gangguan pada jantung dapat berakibat fatal bila tidak segera ditangani.
"Sakit lambung tidak mengakibatkan kematian. Yang salah adalah kita menguatkan bahwa sakit dada itu pasti dari lambung, tanpa memikirkan kemungkinan sakit jantung," ujarnya.
Itulah sebabnya, penting memeriksa jantung lebih dahulu saat mengalami nyeri dada.
Pemeriksaan dasar seperti rekam jantung atau elektrokardiogram (EKG) bisa dilakukan di fasilitas kesehatan terdekat, dan bila hasilnya belum jelas, bisa dilanjutkan melakukan treadmill test.
"Kalau rekam jantung belum ada diagnosis, kita bisa periksa dengan simptom kedua, treadmill test. Jadi jantungnya kita picu, dan kita lihat perubahannya," jelasnya.
Terapkan prinsip "logika fatal"
Lebih lanjut, ia menjelaskan, urutan pemeriksaan harus mengikuti apa yang ia sebut sebagai "logika fatal". Artinya, yang paling berisiko terhadap nyawa harus dipastikan lebih dulu.
“Kita pikirkan dulu ya logika fatal dulu. Sampai jelas dulu jantungnya beres, baru obati lambungnya. Tapi jangan dibalik. Selama ini, penyakit jantung malah diobati dengan obat lambung. Mau dikasih (obat) se-truk juga nggak bakal sembuh, karena penyakitnya beda,” katanya.
Apabila jantung dinyatakan sehat, barulah pasien bisa melanjutkan pemeriksaan lambung untuk memastikan bahwa ada tidaknya luka, batu empedu, atau gangguan pencernaan lainnya.
Prioritaskan yang berisiko fatal
Gangguan lambung dan jantung sama-sama bisa menyebabkan nyeri dada, tetapi jantung selalu harus diperiksa terlebih dahulu karena menyangkut keselamatan jiwa.
"Jangan sampai penyakit jantungnya malah diabaikan. Kita terus-menerus obati lambung, padahal enggak ada perbaikan dari situ," ucapnya.
Dengan kata lain, ketika dada terasa nyeri, terlebih lagi di bagian kiri atau tengah, jangan buru-buru menyimpulkan vonis kalau asam lambung naik.
Pastikan dulu jantung dalam keadaan baik, baru cari penyebab lainnya. Sebab, dalam kondisi antara lambung dan jantung, yang harus lebih dulu diperiksa sudah jelas jantung.
"Kalau penyakitnya pas, obatnya pas, sembuh dia, ada respons gitu. Cuma itu dia, pikirkan lah lebih dulu penyakit jantungnya," tegasnya.
Tag: #lambung #jantung #mana #yang #harus #lebih #dulu #diperiksa #saat #nyeri #dada