Jangan Sepelekan Jantung Berdebar, Dokter Ingatkan Risiko Gagal Jantung
Manfaat vitamin K salah satunya adalah bisa mendukung kesehatan jantung.(SHUTTERSTOCK)
20:12
16 Oktober 2025

Jangan Sepelekan Jantung Berdebar, Dokter Ingatkan Risiko Gagal Jantung

- Jantung berdebar sering dianggap hanyalah reaksi tubuh saat gugup, stres, atau kebanyakan minum kopi.

Padahal, jika jantung sering berdebar tanpa sebab yang jelas, itu bisa menjadi tanda ada gangguan pada irama detaknya.

Kondisi ini dikenal sebagai aritmia, dan jika terus dibiarkan, jantung bisa menjadi lemah hingga berujung pada gagal jantung.

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah subspesialis aritmia dari Primaya Hospital, dr. Sebastian Andy, Sp.JP, Subsp. Ar(K), FIHA, mengingatkan bahwa jantung yang berdebar tidak boleh dianggap biasa, apalagi jika terjadi terus-menerus.

“Jadi, jantung kita kalau terlalu cepat berdebar-debar terus-terusan, mengakibatkan lama-lama bisa terlalu capek,” ujar dr. Sebastian dalam acara Primaya Fair 2025 di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (15/10/2025).

“Kalau keseringan berdebar bukan yang normal, tapi berdebar yang sakit, itu bisa mengakibatkan jantung membesar dan akhirnya jadi gagal jantung,” lanjutnya.

Dari berdebar jadi gagal jantung

Menjelang kematian penderita gagal jantung ada beberapa tanda-tandanya, seperti kesulitan napas, mudah lelah, dan tubuh bengkak.SHUTTERSTOCK/create jobs 51 Menjelang kematian penderita gagal jantung ada beberapa tanda-tandanya, seperti kesulitan napas, mudah lelah, dan tubuh bengkak.

Menurut dr. Sebastian, setiap penyakit jantung memiliki ujung yang sama, yaitu gagal jantung.

Baik itu akibat penyakit jantung koroner, penyakit jantung katup, maupun gangguan irama listrik jantung.

“Apa pun penyakit jantung, ujungnya adalah gagal jantung. Jantung yang bekerja terlalu cepat terus-terusan lama-lama membesar dan jadi lemah. Ini kondisi akhir dari berbagai jenis penyakit jantung,” jelasnya.

Ia mencontohkan, pernah menemui pasien yang mengalami detak jantung hingga 170 kali per menit saat beristirahat. Karena takut ke rumah sakit, pasien tersebut hanya berdiam diri hingga berjam-jam.

Akibatnya, jantungnya bekerja terlalu keras tanpa henti, dan berujung gagal jantung.

Aritmia bisa sebabkan kematian mendadak

Gangguan irama jantung bukan hanya membuat jantung kelelahan, tapi juga bisa menyebabkan henti jantung mendadak. Kondisi ini terjadi ketika jantung tiba-tiba berhenti memompa darah ke seluruh tubuh.

“Irama jantung bisa berasal dari bagian atas atau bawah jantung. Kalau sumbernya di bawah, lebih bahaya lagi. Pasien bisa jatuh, kejang, dan tiba-tiba tidak sadar,” ungkapnya.

Ia menuturkan, banyak kasus kematian mendadak yang terjadi tanpa tanda sebelumnya. Misalnya, seseorang yang sehari sebelumnya masih sehat dan aktif, tiba-tiba meninggal dunia keesokan harinya.

“Yang bisa secepat itu biasanya jantung seperti ini, gangguan irama jantung yang menyebabkan henti jantung mendadak,” ujarnya.

Kenali tanda bahaya dan lakukan pemeriksaan sederhana

Untuk mengenali apakah irama jantung masih normal atau tidak, masyarakat bisa melakukan pemeriksaan sederhana di rumah.

“Kita bisa meraba nadi sendiri. Bisa pakai tiga tangan, kita raba dengan tekan ini (pergelangan tangan). Ada yang berdetak disitu ya. Terus kemudian kita raba, ada yang berdetak. Kita rasakan detaknya apa teratur apa tidak teratur dulu pertama," terangnya.

"Oke, detaknya sama. Detaknya konstan dan regular. Ini hitung selama satu menit. Berapa detak jantung di satu menit? Antara 60 sampai 100 berarti bagus," tambahnya.

Selain itu, ia mengingatkan pentingnya masyarakat memahami pertolongan pertama saat henti jantung.

Ketika seseorang tiba-tiba pingsan dan tidak bernapas, jangan hanya menepuk atau memberi minum, tapi segera lakukan pijat jantung atau resusitasi jantung paru (RJP).

“Kalau ada orang tiba-tiba jatuh dan tidak napas, yang dilakukan adalah pijat jantungnya dengan cepat. Jangan dikasih minum,” tegasnya.

Berdebar sesekali karena emosi, stres, atau kafein mungkin wajar. Tapi bila jantung sering berdebar tanpa alasan, segera periksa ke dokter.

Karena di balik detakan yang tampak biasa, bisa saja tersembunyi ancaman serius, mulai dari aritmia hingga gagal jantung.

Tag:  #jangan #sepelekan #jantung #berdebar #dokter #ingatkan #risiko #gagal #jantung

KOMENTAR