



5 Jenis Elektrolit yang Diperlukan Tubuh serta Manfaatnya Bagi Kesehatan
- Elektrolit merupakan mineral bermuatan listrik yang terdapat dalam sel, jaringan, serta cairan tubuh seperti darah, urine, dan keringat. Terdapat berbagai jenis elektrolit dengan fungsi yang berbeda-beda.
Tubuh memerlukan elektrolit dalam jumlah yang cukup agar organ dan jaringan dapat bekerja secara optimal. Elektrolit bekerja dengan mengatur distribusi cairan di dalam dan di luar sel, membantu mengirimkan sinyal listrik antar sel saraf, serta menjaga kestabilan tekanan darah dan pH tubuh.
Saat tubuh kehilangan banyak cairan melalui keringat, muntah, atau diare. Jumlah elektrolit juga bisa menurun. Kondisi ini dapat menimbulkan gejala seperti lemas, kram otot, pusing, hingga gangguan detak jantung jika tidak segera dikembalikan keseimbangannya.
Berbagai Jenis Elektrolit dalam Tubuh dan Manfaatnya
Terdapat beragam jenis elektrolit dalam tubuh, masing-masing memiliki fungsi dan manfaat tersendiri. Dikutip dari Alodokter, berikut beberapa jenis elektrolit beserta peran pentingnya bagi tubuh.
1. Natrium (Na⁺)
Natrium berperan penting dalam menjaga keseimbangan elektrolit, mengatur kadar cairan tubuh, serta membantu fungsi saraf dan kontraksi otot. Kadar natrium normal dalam darah berada pada kisaran 135–145 milimol per liter (mmol/L).
Ketidakseimbangan kadar natrium dapat memicu masalah kesehatan. Kelebihan natrium atau hipernatremia biasanya disebabkan oleh dehidrasi berat akibat kurang minum, diet ekstrem, atau diare kronis.
Sebaliknya, kekurangan natrium atau hiponatremia dapat terjadi akibat terlalu banyak mengonsumsi air, luka bakar luas, gangguan ginjal atau hati, gagal jantung, serta kelainan hormon antidiuretik yang berfungsi mengatur cairan tubuh.
2. Klorida (Cl⁻)
Klorida memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan pH darah, mengatur jumlah cairan dalam tubuh, serta mendukung fungsi saluran pencernaan. Kadar normal klorida dalam darah umumnya berada di kisaran 98–108 milimol per liter (mmol/L).
Kadar klorida yang terlalu rendah atau hipokloremia dapat disebabkan oleh gagal ginjal akut, keringat berlebih, gangguan makan, atau gangguan pada kelenjar adrenal. Sebaliknya, kadar klorida yang terlalu tinggi atau hiperkloremia bisa terjadi akibat dehidrasi berat, gangguan pada kelenjar paratiroid dan gagal ginjal.
3. Kalsium (Ca²⁺)
Kalsium adalah salah satu mineral sekaligus elektrolit penting yang berfungsi menjaga kestabilan tekanan darah, mengatur kontraksi otot dan impuls listrik pada saraf, memperkuat tulang serta gigi, dan membantu proses pembekuan darah agar berjalan optimal.
Kadar kalsium normal dalam tubuh umumnya berkisar antara 8,5–10,5 miligram per desiliter (mg/dL). Kelebihan kalsium atau hiperkalsemia dapat terjadi akibat kondisi seperti hiperparatiroidisme, gangguan ginjal, penyakit paru-paru, kanker atau konsumsi vitamin D dan kalsium yang berlebihan.
Sementara itu, kekurangan kalsium bisa disebabkan oleh gagal ginjal, hipoparatiroidisme, defisiensi vitamin D, peradangan pankreas (pankreatitis), kadar albumin yang rendah, hingga kanker prostat.
4. Magnesium (Mg²⁺)
Magnesium memiliki peran penting dalam pembentukan sel dan jaringan tubuh, menjaga kestabilan detak jantung, serta mendukung fungsi saraf dan kontraksi otot. Memenuhi kebutuhan magnesium juga diketahui dapat membantu memperbaiki kualitas tidur, terutama pada penderita insomnia.
Kadar magnesium normal dalam tubuh berada di kisaran 1,5–2,7 miligram per desiliter (mg/dL). Kelebihan magnesium atau hipermagnesemia dapat terjadi akibat kondisi seperti penyakit Addison maupun gagal ginjal berat.
Sebaliknya, kekurangan magnesium (hipomagnesemia) bisa disebabkan oleh gagal jantung, diare berkepanjangan, kecanduan alkohol, atau penggunaan obat-obatan tertentu seperti diuretik dan antibiotik.
5. Bikarbonat (HCO₃⁻)
Elektrolit jenis ini berperan dalam menjaga keseimbangan pH darah, mempertahankan kestabilan cairan tubuh, serta mengatur kerja jantung. Kadar normal bikarbonat dalam tubuh umumnya berada pada rentang 22–30 milimol per liter (mmol/L).
Ketidakseimbangan kadar bikarbonat dalam darah dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, seperti gangguan pada sistem pernapasan, gagal ginjal, asidosis atau alkalosis, serta gangguan metabolik tertentu.
Elektrolit memiliki peran penting dalam mendukung berbagai fungsi vital tubuh, seperti menjaga hidrasi, mengatur kerja saraf dan otot, serta menstabilkan tekanan darah dan tingkat keasaman (pH) tubuh. Dikutip dari Halodoc, keseimbangan elektrolit perlu dijaga agar tubuh tetap berfungsi secara optimal.
Maka dari itu, pastikan tubuh mendapat cukup asupan cairan, konsumsi makanan bergizi dan segera konsultasikan dengan dokter apabila muncul tanda-tanda ketidakseimbangan elektrolit. Bila diperlukan, penggunaan suplemen elektrolit sebaiknya dilakukan sesuai anjuran tenaga medis. (*)
Tag: #jenis #elektrolit #yang #diperlukan #tubuh #serta #manfaatnya #bagi #kesehatan