Menkes Budi Gunadi Optimistis Indonesia Bisa Capai Target Angka Stunting jadi 14 Persen
"Harus optimis terus," kata Budi pada saat Penandatangan MoU Pentahelix Program Entaskan Stunting, Kementerian Kesehatan bersama Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) di Jakarta, Jumat (2/2/2024).
Meski begitu, Budi mengaku mengejar target angka stunting hingga 14 persen adalah tidak mudah.
Ia mengajak pemerintah, stakeholder hingga masyarakat untuk bekerjasama mengejar target tersebut.
"Target 14 persen, target itu yang berat. Kalau target gampang tercapai bukan target namanya. Jadi, kita harus bekerja keras agar turun dari 21 persen ke 14 persen," jelasnya.
Menurutnya, untuk mencapai target itu bukan hal mustahil. Sebab, stunting bersifat kronis dan bukan akut.
"Beda kronis dan akut. Kalau akut kena langsung kejadian. Kronis lama baru kejadian, sehingga menyembuhkannya juga begitu, lama. Butuh waktu," papar Budi.
Stunting sendiri merupakan masalah gizi kronis yang diakibatkan kekurangan gizi selama bertahun-tahun.
Situasi ini, kata Budi sangatlah penting karena sangat berpengaruh terhadap perkembangan intelektualitas anak.
Peran Kemenkes Hanya 30 Persen Cegah StuntingLebih lanjut Budi menjelaskan jika peran Kemenkes hanya 30 persen dalam mencegah stunting.
"Peran Kemenkes 30 persen. Tapi peranan di luar sektor kesehatan 70 persen," kata Budi lagi.
Sebagai contoh, air yang digunakan harus bersih, begitu pula dengan rumah.
Tempat tinggal perlu dalam kondisi layak huni dan juga bersih.
Pendapatan orang tua juga perlu cukup agar kebutuhan nutrisi anak terpenuhi.
Pernikahan juga jangan dilakukan pada usia dini.
Kalau sudah menikah, hamil harus direncanakan dan jaga jarak usia anak.
Jangan lupa, asupan gizi ibu hamil perlu cukup.
Sebelum hamil, lengan ibu perlu diukur. Jika di bawah 23,5 cm maka asupan gizi harus ditambah.
"Baiknya balitanya gizinya juga cukup. Biasanya kekurangan protein hewani. Itu sebabnya harus dikasih telur, ikan, atau daging ayam itu penting sekali buat anak-anak," tambah Budi.
Penjabat (Pj) Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat (tengah) didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang dr. Husnul Muarif (kanan) melakukan pengukuran tinggi badan balita saat meninjau kegiatan Bulan Timbang di Kelurahan Kasin, Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (21/12/2023). Kegiatan tersebut sebagai upaya mengidentifikasi anak dengan resiko stunting dan diharapkan mampu menjadi salah satu upaya dalam rangka percepatan penurunan angka stunting di Kota Malang. SURYA/PURWANTO (SURYA/PURWANTO)Budi pun menekankan agar anak terhindar dari infeksi, agar gizi bisa terserap maksimal untuk tumbuh kembang anak.
"Infeksi paling banyak itu diare, dan Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV). Itu sebabnya kami kasih vaksin PCV dan rotavirus. Itu yang dilakukan Kemenkes," jelas Budi.
Lebih lanjut Budi pun menekankan masalah stunting tidak bisa diatasi sendiri. Apalagi, melihat pengalaman dari Indonesia menghadapi pandemi Covid-19.
Menurutnya, perlu dukungan dari seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah untuk menyelesaikan masalah kesehatan ini.
"Harus jadi program gerakan masyarakat. Kita memfasilitasi," tutupnya.
Tag: #menkes #budi #gunadi #optimistis #indonesia #bisa #capai #target #angka #stunting #jadi #persen