Mengenal ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder): Gangguan Kesulitan untuk Fokus dan Sikap Impulsif yang Berlebihan
Ilustrasi gangguan neurologis. (Freepik)
20:43
20 Juni 2025

Mengenal ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder): Gangguan Kesulitan untuk Fokus dan Sikap Impulsif yang Berlebihan

- Pada era modern ini, gangguan mental bukanlah hal yang baru dan pada umumnya lebih dikenal. Gangguan mental juga lebih diperhatikan sekarang, serta masyarakat mulai mengakui betapa pentingnya kesehatan mental.

Salah satu gangguan mental yang cukup umum ditemukan adalah ADHD atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder.

Dilansir dari Halodoc, ADHD adalah istilah medis untuk gangguan mental yang menunjukan perilaku impulsif dan hiperaktif.

Kondisi ini lebih mudah ditemukan pada anak-anak, namun gejala-gejala yang ada dapat bertahan hingga usia dewasa.

Ada tiga macam ADHD, yaitu:

  1. Dominan hiperaktif-impulsif: cenderung memiliki masalah hiperaktivitas dan perilaku impulsif.
  2. Dominan inatentif: cenderung sulit menaruh perhatian penuh pada satu hal dalam satu waktu.
  3. Kombinasi hiperaktif-impulsif dan inatentif: gabungan antara kedua macam ADHD di atas.

Penyebab

Dilansir dari Siloam Hospitals, penyebab kondisi ADHD masih belum dapat diketahui secara pasti.

Walaupun begitu, ada beberapa faktor yang dapat memicu gejala gangguan tersebut. Seperti:

  • Faktor genetik
  • Cedera otak
  • Kelahiran prematur
  • Berat badan bayi baru lahir yang rendah
  • Paparan zat kimia
  • Kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol sang ibu saat hamil
  • Kurangnya perhatian orang tua

Dilansir dari Psychiatry.org, terdapat bukti secara nyata perbedaan antara otak anak dengan ADHD dan yang tidak memilikinya.

Otak anak-anak dengan ADHD memiliki volume materi otak abu-abu dan putih yang berkurang. Serta adanya bukti aktivasi wilayah otak yang berbeda selama melakukan tugas-tugas tertentu.

Ada pula penelitian lebih lanjut yang menunjukkan bahwa lobus frontal, nukleus kaudatus, dan vermis serebelum otak terpengaruh dengan adanya kondisi ini.

Gejala menurut tipe

Pada umumnya, penderita kondisi ADHD memiliki sifat yang impulsif, hiperaktif, dan kesulitan untuk fokus.

Pada ADHD dominan inatentif biasanya akan mengalami kesulitan dalam memperhatikan hal mendetail, seperti tidak bisa fokus saat belajar. Mereka juga akan mengalami kesulitan untuk fokus terhadap percakapan serta bacaan panjang.

Tidak hanya itu, mereka juga mudah terganggu saat sedang mendengarkan orang lain berbicara.

Orang-orang dengan ADHD dominan hiperaktif-impulsif akan cenderung mudah merasa gelisah, sehingga mereka sulit untuk duduk diam dalam waktu lama.

Mereka juga cenderung terlalu banyak berbicara dan seringkali menginterupsi atau memotong pembicaraan orang lain. Di saat yang sama mereka sangat mudah merasa bosan dan marah.

Gejala menurut usia

Walaupun ada tiga macam ADHD, di mata orang awam ketiga hal tersebut kadang tidak mudah untuk disadari. Namun, untungnya gejala ADHD dapat disadari sejak usia muda.

Pada anak-anak, mereka akan kesulitan untuk fokus pada satu kegiatan dan mudah sekali terganggu. Karena itu, mereka juga sulit mempertahankan keteraturan dan mengendalikan diri mereka.

Anak-anak dengan ADHD cenderung mudah gelisah dan sulit untuk duduk diam. Mereka membutuhkan kegiatan atau gerakan agar tetap tenang.

Begitu memasuki masa remaja, gejala-gejala tersebut dapat berkurang. Akan tetapi, ada pula peluang munculnya gejala baru.

Mereka akan kesulitan fokus pada tugas sekolah dan sering melakukan kesalahan saat mengerjakannya. Mereka juga cenderung kesulitan untuk mengatur waktu dan sering melupakan barang-barang pribadi mereka.

Di saat yang sama, remaja dengan ADHD mengalami kesulitan untuk menavigasi hubungan sosial dan keluarga mereka. Mereka juga akan merasa frustasi dan sangat peka secara emosional.

ADHD juga masih berlaku pada orang-orang dewasa. Gejala-gejalanya dapat terlihat berbeda dari gejala yang muncul pada anak-anak atau remaja.

Selain kesulitan untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan, mereka cenderung juga memiliki masalah terhadap harga diri dan kesehatan mental secara keseluruhan.

Orang dewasa dengan ADHD cenderung melakukan penyalahgunaan obat-obatan dan alkohol. Mereka juga sering mengalami kecelakaan atau cedera.

Mereka juga cenderung sulit untuk mempertahankan hubungan dengan pasangan, keluarga, dan rekan kerja.

Penanganan

Perlu diketahui bahwa kondisi ini tidak dapat disembuhkan, namun dapat ditangani. Untuk mendapatkan penanganan, sebelumnya kita harus mendapatkan diagnosis dengan dokter spesialis.

Untuk mendapatkan diagnosis, akan dilakukan wawancara medis dengan dokter yang bersangkutan. Setelah itu akan ada pemeriksaan fisik dan pengisian tes kuesioner. 

Apabila kita memang mengidap kondisi ini, maka dokter dapat menyarankan beberapa langkah untuk menangani gejala-gejala ADHD. Seperti pengobatan dan terapi-terapi lainnya. (*)

Editor: Siti Nur Qasanah

Tag:  #mengenal #adhd #attention #deficit #hyperactivity #disorder #gangguan #kesulitan #untuk #fokus #sikap #impulsif #yang #berlebihan

KOMENTAR