Sergio Conceicao Buka Suara soal Masa Kelamnya di AC Milan, Tak Didukung Manajemen
- Sergio Conceicao, pelatih AC Milan periode akhir 2024, dipecat setelah tim finis kedelapan Serie A.
- Awalnya ia berhasil membawa Milan juara Supercoppa Italiana setelah mengalahkan Juventus dan Inter Milan.
- Conceicao menyoroti instabilitas internal dan kurangnya dukungan manajemen sebagai kendala utama.
Mantan pelatih AC Milan, Sergio Conceicao, akhirnya angkat bicara mengenai masa kepelatihannya yang singkat bersama Rossoneri.
Pelatih asal Portugal itu mengungkapkan bahwa kurangnya dukungan manajemen dan instabilitas internal klub menjadi faktor utama yang menghambat performa timnya di musim lalu.
Conceicao ditunjuk sebagai pelatih Milan pada 30 Desember 2024, menggantikan Paulo Fonseca saat klub berada di posisi kedelapan Serie A dan terancam gagal lolos ke kompetisi Eropa.
Debut Conceicao berjalan nyaris sempurna. AC Milan sukses mengalahkan Juventus 2-1 dan Inter Milan 3-2 dalam dua laga pertamanya, yang berujung pada keberhasilan meraih trofi Supercoppa Italiana.
“Saya ingat hari-hari itu, kerja intens dengan analisis video dan pendekatan mental kepada pemain. Kami mengalahkan Juventus dan kemudian Inter lewat comeback. Saya menangis,” ujar Conceicao dalam wawancara dengan La Gazzetta dello Sport.
Momen perayaan Conceicao yang merokok cerutu di ruang ganti usai kemenangan atas Inter pun sempat viral.
Ia menjelaskan bahwa itu adalah janji kepada para pemain, tradisi yang sebelumnya sering ia lakukan saat meraih gelar bersama FC Porto.
Meski meraih hasil positif di awal, perjalanan Conceicao di Milan tak berjalan mulus hingga akhir musim. Ia akhirnya dipecat setelah Milan finis di posisi kedelapan Serie A 2024/2025, gagal mengamankan tiket ke kompetisi Eropa.
Namun, Conceicao tetap menilai masa jabatannya sebagai pengalaman yang positif.
“Sejak 2016, hanya dua pelatih yang memenangkan trofi bersama Milan: Stefano Pioli dan saya. Jika dihitung berdasarkan perolehan poin, kami berada di level Liga Europa,” katanya.
Ia menyoroti kemenangan di dua laga derby melawan Inter serta hasil positif melawan AS Roma sebagai pencapaian penting, meski mengaku kecewa gagal di final Coppa Italia.
Ketika diminta menjelaskan lebih jauh, Conceicao menegaskan bahwa masalah utama bukan di lapangan.
“Ada ketidakstabilan di seluruh klub. Atmosfer di sekitar tim tidak sehat. Itu sebabnya saya bangga dengan apa yang kami capai,” tegasnya.
Ia juga menyebut manajemen tidak memberikan dukungan penuh, bahkan setelah meraih Supercoppa.
“Setelah kami juara, masih ada rumor klub mengincar pelatih lain. Saya fokus bekerja dan menang, saya tidak punya waktu untuk membereskan semua masalah di setiap level,” tambahnya.
Meski hubungannya dengan manajemen dinilai bermasalah, Conceicao menegaskan bahwa para pemain sepenuhnya berada di pihaknya.
“Tidak pernah ada pengkhianatan dari pemain, justru sebaliknya. Mereka mendukung saya,” ujarnya.
Kontributor: Adam Ali
Tag: #sergio #conceicao #buka #suara #soal #masa #kelamnya #milan #didukung #manajemen