Dari Tamparan di Kelas hingga Kepsek Tergeser, Potret Buram Relasi Guru-Murid sepanjang 2025
Sepanjang 2025, dunia pendidikan Indonesia tak lepas dari konflik terbuka antara guru dan murid. Persoalan disiplin, emosi sesaat, hingga relasi kuasa orang tua murid menyeret sekolah ke pusaran polemik. Berikut deretan kasus yang paling menyita perhatian publik.
Januari 2025
Guru SD Kendari, Mansur, Terjerat Kasus Pelecehan Murid
Kasus paling serius terjadi di awal tahun. Mansur (53), guru sekolah dasar di Kendari, Sulawesi Tenggara, divonis lima tahun penjara oleh pengadilan setelah terbukti melakukan pelecehan seksual terhadap muridnya.
Peristiwa ini terbongkar setelah orang tua korban melapor ke polisi. Sidang mengungkap bahwa tindakan dilakukan berulang di lingkungan sekolah.
Kasus Mansur menjadi sorotan karena menempatkan guru, seorang figur pendidik, sebagai pelaku kejahatan terhadap anak didik.
Maret 2025
Guru Madrasah Diniyah di Demak Tampar Murid, Dipicu Sandal Terbang
Di Demak, Jawa Tengah, seorang guru madrasah diniyah bernama Syaiful (nama disamarkan di beberapa laporan) viral setelah menampar muridnya di dalam kelas.
Kejadian bermula saat murid melempar sandal ke arah guru. Emosi memuncak, tamparan pun terjadi. Video insiden itu menyebar luas dan memicu perdebatan nasional.
Kasus berakhir dengan mediasi, guru diminta meminta maaf dan membayar denda adat. Namun publik mempertanyakan absennya proses hukum.
Mei 2025
Guru Tendang Kepala Murid di Demak
Masih dari Demak, kasus lain mencuat. Seorang guru berinisial WD, yang mengajar di SMPN 1 Karangawen, Demak, terekam kamera menendang kepala murid yang duduk di bangku kelas. Insiden ini disebut dipicu pelanggaran disiplin. Namun rekaman singkat itu cukup untuk memicu kecaman luas di media sosial.
Lagi-lagi, kasus berakhir damai setelah pertemuan sekolah dan orang tua murid. Tak ada proses pidana.
Juli 2025
Murid Pukul Guru di Kelas, Wibawa Guru Dipertanyakan
Pada pertengahan tahun, publik dikejutkan video dari salah satu SMAN 1 Sinjai yang memperlihatkan seorang murid laki-laki memukul gurunya saat proses belajar mengajar.
Peristiwa dipicu teguran guru karena murid mengganggu kelas. Adu mulut berubah jadi kekerasan fisik.
Kasus ini menyoroti sisi lain konflik pendidikan: guru sebagai korban, sekaligus simbol merosotnya wibawa pendidik di sekolah.
September 2025
Kepala SMPN 1 Prabumulih Roni Ardiansyah, Dipindahkan Usai Tegur Anak Wali Kota
Kasus paling kontroversial terjadi di Prabumulih, Sumatera Selatan. Roni Ardiansyah, Kepala SMP Negeri 1 Prabumulih, dipindahkan dari jabatannya setelah menegur seorang murid yang membawa mobil ke lingkungan sekolah. Murid tersebut disebut-sebut sebagai anak Wali Kota Prabumulih, Arlan.
Meski pemerintah daerah menyatakan mutasi dilakukan untuk penyegaran organisasi, publik menangkap pesan berbeda. Video perpisahan Roni dengan murid-muridnya yang menangis dan memeluk sang kepala sekolah, viral dan memantik simpati nasional.
Kasus ini menyeret nama Wali Kota Prabumulih dan mendorong gubernur serta Kemendagri turun tangan melakukan klarifikasi, hingga akhirnya Roni tak jadi dimutasi
Oktober 2025
Guru SMP di Purwodadi Diduga Tampar Murid Tanpa Alasan Jelas
Di Purwodadi, seorang oknum guru SMPN 3 Purwodadi dilaporkan menampar muridnya tanpa sebab yang jelas. Kasus ini kembali viral di media sosial sebelum ada keterangan resmi dari sekolah.
Guru bersangkutan diperiksa, sementara dinas pendidikan menjanjikan evaluasi. Polanya sama: insiden singkat, video menyebar, opini publik mendahului fakta. (*)
Tag: #dari #tamparan #kelas #hingga #kepsek #tergeser #potret #buram #relasi #guru #murid #sepanjang #2025