Telinga Berdenging saat Naik Pesawat? Kenali Kelompok yang Paling Berisiko Terkena Ear Barotrauma, Cek Faktanya di Sini!
Foto perempuan menutupi telinga dengan muka kesakitan (Dok. Freepik)
10:34
22 Desember 2025

Telinga Berdenging saat Naik Pesawat? Kenali Kelompok yang Paling Berisiko Terkena Ear Barotrauma, Cek Faktanya di Sini!

Pesawat terbang merupakan pilihan transportasi utama untuk perjalanan jarak jauh, seperti berlibur atau mudik, karena cenderung lebih aman dan cepat. Namun, perjalanan udara juga memiliki tantangan tersendiri. Selain biaya yang lebih mahal, tubuh manusia yang terbiasa berada di darat sering kali merasa tidak nyaman saat berada di ketinggian.

Salah satu keluhan yang paling sering muncul adalah telinga yang terasa berdenging atau tersumbat akibat perubahan tekanan udara secara tiba-tiba. Dalam dunia medis, kondisi ini dikenal dengan sebutan ear barotrauma atau aerotitis.

Apa Itu?

Melansir dari Cleveland Clinic, ear barotrauma terjadi ketika telinga tengah terdampak oleh perubahan tekanan udara atau air secara signifikan. Kondisi ini biasanya dialami saat seseorang berada dalam penerbangan, menggunakan lift di gedung tinggi, atau menyelam ke dalam air.

Saat pesawat lepas landas atau mendarat, terjadi ketidakseimbangan antara tekanan udara di lingkungan dengan tekanan di dalam telinga. Akibatnya, gendang telinga (membran timpani) tidak dapat bergetar secara normal. Meski umumnya bersifat sementara, kondisi ini bisa menimbulkan rasa tidak nyaman yang mengganggu.

Gejala 

Dilansir dari Mayo Clinic, gejala umum yang sering dirasakan meliputi:

  1. Rasa tidak nyaman di telinga
  2. Telinga terasa tersumbat 
  3. Pendengaran terganggu hingga hilang

Dalam kasus yang lebih berat, penderita mungkin mengalami:

  1. Rasa nyeri tinggi
  2. Terasa tekanan di telinga
  3. Hilangnya pendengaran 
  4. Telinga mendenging
  5. Vertigo
  6. Pendarahan di telinga

Sangat disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter apabila gejala-gejala tersebut bertahan selama berhari-hari.

Kondisi yang Beresiko Terkena

Selain dipicu oleh perubahan ketinggian, risiko ear barotrauma meningkat apabila Anda sedang mengalami demam, flu, atau alergi yang menyebabkan hidung tersumbat. Kondisi ini memicu peradangan pada saluran eustachius—saluran penghubung telinga tengah dan tenggorokan, sehingga telinga sulit menyeimbangkan tekanan. 

Dilansir dari EMC Healthcare, bayi dan anak-anak kecil juga cenderung lebih mudah atau sering mengalami kondisi ini karena saluran eustachius yang lebih kecil. 

Orang-orang yang memiliki bentuk atau keabnormalan pada tubuh, seperti polip hidung, septum hidung bengkok, dan lain-lain, juga lebih rentan terhadap aerotitis

Di saat yang sama, mereka yang memiliki infeksi atau penyakit pada pendengaran juga lebih rentan terhadap kondisi ini.

Cara Menghindari atau Mengobati

Ada berbagai cara untuk mencegah dan mengobati aerotitis, beberapa di antaranya adalah: 

  1. Saat hendak terbang atau mendarat, sebaiknya kita masih terjaga.
  2. Buat gerakan menelan, mengunyah atau menguap, terutama saat hendak terbang atau mendarat.
  3. Jangan terbang saat mengalami infeksi pada pernapasan atau pendengaran. 
  4. Minum obat alergi sekitar satu jam sebelum lepas landas. 
  5. Praktekan Gerakan Valsalva: cubit hidung agar menutup, lalu tiup melalui hidung perlahan-lahan. Pastikan mulut menutup. Lakukan beberapa kali, terutama saat mendarat. 
  6. Gunakan semprotan hidung untuk mengurangi hidung tersumbat. 

Editor: Candra Mega Sari

Tag:  #telinga #berdenging #saat #naik #pesawat #kenali #kelompok #yang #paling #berisiko #terkena #barotrauma #faktanya #sini

KOMENTAR