Sadari Sebelum Terlambat! 6 Efek Samping Jika Terlalu Banyak Makan Mie Instan
- Mie instan olahan praktis yang dijual dalam kemasan, cangkir, atau mangkok.
Bahan utama mie instan biasanya tepung, pati, air, garam, dan/atau pengganti garam yang dikenal sebagai kansui, sejenis air mineral alkali yang mengandung natrium karbonat dan biasanya kalium karbonat.
Selain itu, minyak sawit juga menjadi bahan umum dalam pembuatan mie instan karena mie instan awalnya diproduksi dengan cara digoreng.
Namun, saat ini mie kering udara juga tersedia, dimana mie instan hadir dengan paket penyedap rasa yang berisi bumbu, garam, dan monosodium glutamat (MSG).
Mie instan pertama kali dibuat di Jepang pada tahun 1958. Mie instan pertama di dunia ditemukan oleh Momofuku Ando, penemu dan pengusaha Taiwan-Jepang yang mendirikan Nissin Food Products Co. Ltd.
Sejak penemuannya, mie instan telah menjadi sumber daya yang baik. Banyak yang menyukai makanan ini bagi jutaan konsumen di seluruh dunia. Namun terlalu banyak makan mie instan itu tidak baik bagi kesehatan.
Dilansir dari Mirchi Plus (28/1), berikut ini adalah efek negatif terlalu banyak makan mie instan.
1. Kandungan natrium tinggi
Satu porsi mie instan mengandung antara 397 – 3678mg sodium per 100g porsi, terkadang bahkan lebih.
Meskipun natrium adalah mineral penting untuk berfungsinya tubuh Anda, terlalu banyak natrium tidak baik untuk kesehatan Anda.
Salah satu penyumbang asupan natrium terbesar adalah makanan olahan, termasuk mie instan.
Pola makan tinggi garam dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker perut , penyakit jantung, dan stroke.
Pada individu yang sensitif terhadap garam, diet tinggi natrium dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi yang pada gilirannya dapat berdampak negatif pada kesehatan jantung dan ginjal.
2. Mengandung MSG
Mie instan mengandung MSG, yang merupakan zat tambahan yang sangat umum ditemukan di banyak makanan olahan. Peran utamanya adalah untuk meningkatkan rasa dan kelezatan makanan.
Meskipun banyak digunakan dalam berbagai jenis makanan dan disetujui untuk dikonsumsi oleh FDA, ada kekhawatiran mengenai efek jangka pendek dan jangka panjangnya pada tubuh.
Laporan anekdotal menunjukkan bahwa konsumsi MSG telah dikaitkan dengan gejala seperti sakit kepala , mual, tekanan darah tinggi, kelemahan, ketegangan otot, nyeri dada , jantung berdebar , dan kulit memerah.
Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut setelah mengkonsumsi MSG, mungkin Anda menderita suatu kondisi yang dikenal sebagai gejala kompleks MSG.
Meskipun belum ada bukti pasti yang menunjukkan kaitan ini, diketahui bahwa sebagian kecil orang mungkin mengalami reaksi jangka pendek terhadap MSG.
3. Menyebabkan obesitas
Mie instan mengandung karbohidrat yang tinggi sehingga dapat menyebabkan penambahan berat badan dan obesitas jika dikonsumsi secara rutin.
Sebuah penelitian yang dilakukan di Korea Selatan menemukan bahwa orang yang makan mie instan lebih dari dua kali seminggu memiliki risiko lebih tinggi terkena sindrom metabolik, yaitu sekelompok kondisi yang mencakup obesitas, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi.
Misalnya, satu porsi Nissin Top Rasa Ayam Ramen Memiliki 26g karbohidrat, yaitu 9% dari asupan harian yang direkomendasikan.
4. Rendah serat dan protein
Meskipun merupakan makanan rendah kalori, mie instan rendah serat dan protein sehingga mungkin bukan pilihan yang baik untuk menurunkan berat badan.
Protein telah terbukti meningkatkan rasa kenyang dan mengurangi rasa lapar, sementara serat bergerak perlahan melalui saluran pencernaan, sehingga meningkatkan rasa kenyang.
Mengingat rendahnya kadar protein dan serat pada mie instan, mengkonsumsinya secara rutin kemungkinan besar tidak akan memuaskan rasa lapar atau membuat Anda merasa kenyang sama sekali.
Selain itu, pola makan rendah serat dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terhadap kondisi pencernaan seperti sembelit dan penyakit divertikular serta berkurangnya bakteri usus yang sehat.
5. Masalah Pencernaan
Mie instan dapat menyebabkan masalah pencernaan karena rendahnya serat yang penting untuk pencernaan yang baik.
Mereka juga dapat menyebabkan kembung, gas, dan sembelit karena kandungan natriumnya yang tinggi.
Misalnya, mengkonsumsi mie instan dalam jumlah banyak dalam satu hari dapat menyebabkan rasa tidak nyaman pada perut dan buang air besar tidak teratur.
6. Kualitas makanan yang buruk
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi mie instan secara teratur dikaitkan dengan kualitas makanan yang buruk secara keseluruhan.
Dalam sebuah penelitian, pola makan mereka yang mengkonsumsi mie instan dibandingkan dengan mereka yang tidak.
Konsumen mie instan diketahui mengalami penurunan asupan protein, kalsium, vitamin C, fosfor, zat besi, niasin, dan vitamin A secara signifikan.
Mereka juga mengalami peningkatan asupan natrium dan kalori. Mie instan juga terbukti meningkatkan resiko seseorang terkena sindrom metabolik, suatu kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan stroke.
***
Tag: #sadari #sebelum #terlambat #efek #samping #jika #terlalu #banyak #makan #instan