



Agar Tak Lemas saat Haji, Ini Tips Jaga Stamina dari Dokter Gizi
Cuaca panas ekstrem diprediksi akan melanda Arab Saudi saat musim haji 2025. Kondisi ini berpotensi membuat jamaah calon haji cepat lelah dan mengalami dehidrasi jika tidak menjaga asupan nutrisi dan cairan dengan baik.
Agar tetap bugar selama menjalankan ibadah, dokter spesialis gizi klinik lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr. Mulianah Daya, M.Gizi, SpGK, AIFO-K, membagikan sejumlah tips.
Jaga asupan vitamin untuk daya tahan tubuh
Menurut Mulianah, menjaga daya tahan tubuh sangat penting selama berhaji. Salah satu caranya adalah dengan mengonsumsi vitamin yang berfungsi sebagai penunjang stamina.
“Vitamin yang disarankan untuk ibadah haji ini adalah vitamin yang dapat sebagai booster untuk stamina dan juga daya tahan tubuh, seperti vitamin C, vitamin D, Zinc, dan juga B Kompleks,” ujar dr. Mulianah, dikutip dari ANTARA, Minggu (11/5/2025).
Ia menjelaskan, kebutuhan vitamin harian tidak harus selalu didapat dari suplemen. Vitamin dan mineral ini juga bisa dipenuhi lewat makanan sehari-hari.
Vitamin C, misalnya, banyak ditemukan dalam buah jambu biji, jeruk, pepaya, dan stroberi. Sayuran seperti bayam merah, brokoli, paprika, dan tomat juga mengandung vitamin C dalam jumlah tinggi.
Vitamin D bisa diperoleh dari ikan, susu, keju, telur, serta sumber nabati seperti rumput laut. Sementara zinc banyak terkandung dalam protein hewani seperti ayam, ikan, telur, dan daging sapi, serta dalam tahu dan tempe.
“Protein hewani dan nabati, serta kacang-kacangan dan golongan gandum juga mengandung vitamin B Kompleks,” tambahnya.
Cukupi kebutuhan cairan dan hindari makanan berisiko
Cuaca panas di Tanah Suci bisa membuat tubuh lebih mudah kehilangan cairan. Karena itu, penting bagi jamaah untuk tetap mencukupi kebutuhan minum setiap hari.
“Kebutuhan airnya juga harus cukup, kurang lebih 2-2,5 liter per hari dan disesuaikan juga dengan cuaca di sana karena biasanya di sana lebih panas sehingga berisiko lebih mudah dehidrasi,” kata dr. Mulianah.
Ia juga mengingatkan agar jamaah berhati-hati dalam memilih makanan. Pola makan yang bergizi lengkap dan seimbang perlu diterapkan selama berhaji. Hindari makanan tinggi lemak jenuh yang dapat memicu inflamasi atau peradangan.
Selain itu, makanan tinggi natrium dan kafein juga sebaiknya dibatasi karena bisa meningkatkan risiko dehidrasi.
Waspadai gangguan pencernaan dan siapkan obat pribadi
Masalah pencernaan juga sering dialami jamaah haji, terutama jika mengonsumsi makanan dari luar yang kebersihannya tidak terjamin.
“Saat membeli makanan dari luar sebaiknya diperhatikan higienitasnya dan mencuci tangan sebelum makan,” ujar dr. Mulianah.
Jika membeli makanan kemasan, ia menyarankan jamaah untuk memeriksa tanggal kedaluwarsa dan informasi kandungan nutrisi pada label. Langkah ini penting untuk mencegah risiko alergi atau intoleransi makanan.
Tak kalah penting, jamaah juga diimbau untuk membawa obat-obatan pribadi, terutama obat yang sifatnya darurat.
“Jangan lupa untuk membawa obat-obatan pribadi terutama obat yang emergency sebaiknya ditaruh di tempat yang mudah diraih seperti di tas sehingga ketika terjadi keluhan bisa segera dikonsumsi,” ucapnya.
Sebelumnya, Kementerian Agama juga mengingatkan bahwa puncak ibadah wukuf di Arafah diperkirakan berlangsung pada 5 Juni 2025, bertepatan dengan musim panas. Jamaah diimbau untuk waspada dan mempersiapkan kondisi fisik dengan matang.
Tag: #agar #lemas #saat #haji #tips #jaga #stamina #dari #dokter #gizi