Jelang 12.12, Aktivitas E-Commerce Meningkat: UMKM Lokal Kian Agresif Ekspansi
-Menjelang periode belanja akhir tahun, dinamika ekonomi digital Indonesia menunjukkan penguatan di berbagai sektor. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat transaksi e-commerce pada triwulan III 2025 tumbuh 6,19 persen secara kuartalan.
Hal itu menegaskan bahwa layanan belanja digital semakin menyatu dalam kegiatan ekonomi masyarakat. Pada periode yang sama, ekspor barang dan jasa juga naik 9,91 persen secara tahunan, menandakan momentum positif bagi pelaku usaha lokal untuk memperluas pasar melalui kanal digital.
Pertumbuhan ini sejalan dengan proyeksi ekonomi kawasan. Enam negara terbesar di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, diperkirakan memiliki potensi ekonomi digital mencapai USD 600 miliar pada 2030.
Basis konsumen digital yang terus berkembang membuka peluang ekspansi yang lebih besar bagi UMKM dan brand lokal untuk menjangkau pasar regional dengan biaya yang lebih efisien.
Puncak belanja daring 12.12 yang setiap tahun menjadi momen untuk memantau tren perdagangan digital kembali menjadi sorotan. Berbagai platform e-commerce mencatat peningkatan aktivitas. Kampanye belanja akhir tahun sebagai bagian dari agenda tahunan industri.
Meski hadir dengan berbagai program, fokus utama tahun ini lebih mengarah pada bagaimana platform digital berperan dalam memfasilitasi pertumbuhan pelaku usaha lokal, bukan semata pada penawaran promo.
Peningkatan signifikan juga terjadi saat kampanye 11.11 sebelumnya. Tokopedia mencatat pertumbuhan transaksi sebesar 176 persen dibandingkan hari biasa, sementara TikTok Shop meningkat 96 persen.
Lonjakan serupa juga terjadi pada jumlah pesanan. Data ini memperlihatkan bahwa perilaku konsumen semakin aktif memanfaatkan periode belanja daring untuk mencari kebutuhan harian maupun produk baru. Aktivitas ekonomi digital tidak lagi terpusat di kota besar dan mulai menyentuh lebih banyak daerah.
Selain itu, di tengah momentum belanja akhir tahun, sejumlah platform digital juga menjalankan program untuk membantu pelaku usaha lokal memperluas pasar. Salah satunya melalui inisiatif yang diarahkan pada penguatan ekspor produk Indonesia ke Asia Tenggara, termasuk upaya pendampingan, penguatan operasional, hingga akses terhadap ekosistem pemasaran lintas negara.
Head of Public Policy & Government Relations Tokopedia dan TikTok Shop E-commerce Indonesia Hilmi Adrianto mengatakan bahwa periode 12.12 bukan hanya momentum bagi konsumen, tetapi juga bagi pelaku usaha untuk meningkatkan visibilitas dan memperluas pasar.
“Melalui berbagai program akhir tahun, kami membuka peluang lebih besar bagi pelaku usaha dan brand lokal untuk semakin naik kelas. Dengan ekosistem yang terintegrasi, kami terus mendorong pelaku lokal menembus pasar global serta memperkuat perekonomian digital bangsa,” ujar Hilmi Adrianto di Jakarta, Rabu (3/12).
Program pembinaan tersebut mencakup akses ke pelatihan, analitik konsumen, kolaborasi kreator, hingga dukungan konten dan live shopping. Para peserta juga mendapatkan pendampingan dari tim regional di berbagai negara Asia Tenggara untuk memahami preferensi konsumen setempat.
Pemerintah menilai momentum akhir tahun sebagai peluang untuk mendorong digitalisasi UMKM dan memperluas akses pasar. Menteri Perdagangan Budi Santoso, mengapresiasi upaya berbagai platform digital yang terus membuka ruang bagi produk lokal, termasuk dalam gelaran Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) pada 10–16 Desember 2025.
“Inisiatif ini diharapkan tidak hanya membuka akses yang lebih luas bagi pelaku usaha Indonesia di dalam negeri, tetapi juga memperkuat posisi produk lokal di pasar internasional melalui ekosistem perdagangan digital yang inklusif dan kompetitif,” kata Budi Santoso.
Pemerintah menilai bahwa akselerasi ekspor UMKM melalui kanal digital dapat menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi baru, terutama di tengah meningkatnya permintaan produk-produk lokal di berbagai negara Asia Tenggara.
Selama kampanye belanja sebelumnya, berbagai kategori produk utama menunjukkan pertumbuhan pesanan yang konsisten. Makanan & Minuman mencatat kenaikan paling tinggi sebesar 76 persen, disusul Otomotif & Elektronik (54 persen), Kecantikan & Perawatan Diri (48 persen), serta Fesyen (35 persen).
Kenaikan ini sejalan dengan perubahan pola konsumsi yang semakin mengandalkan platform digital untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
Melihat tren ini, periode 12.12 tahun ini diperkirakan tetap menjadi indikator penting bagi industri e-commerce Indonesia, bukan hanya dari sisi transaksi, tapi juga dalam memetakan preferensi konsumen, kekuatan pelaku usaha lokal, serta arah pertumbuhan ekonomi digital Indonesia pada 2026.
Tag: #jelang #1212 #aktivitas #commerce #meningkat #umkm #lokal #kian #agresif #ekspansi