Profil CEO TikTok Shou Zi Chew, Pernah Magang di Facebook dan Jadi Bankir
CEO TikTok Shou Zi Chew saat menghadiri pelantikan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Gedung Capitol, Washington DC, Senin (20/1/2025).(GETTY IMAGES NORTH AMERICA via AFP)
19:20
21 Januari 2025

Profil CEO TikTok Shou Zi Chew, Pernah Magang di Facebook dan Jadi Bankir

- CEO TikTok Shou Zi Chew menjadi sorotan lantaran mengucapkan terima kasih kepada Presiden AS Donald Trump. Pasalnya, TikTok batal untuk dilarang di Negeri Paman Sam tersebut.

Chew juga menghadiri pelantikan Donald Trump sebagai Presiden AS ke-47, Senin (20/1/2025) waktu setempat.

Sebelumnya, Chew juga pernah menjadi sorotan di AS karena menghadiri sidang dengar pendapat DPR AS pada Kamis (23/3/2023) lalu. Kehadirannya bertujuan untuk menjelaskan alasan aplikasi TikTok seharusnya tidak dilarang sebagaimana yang terjadi di AS.

CEO TikTok Shou Zi Chew.WIKIMEDIA COMMONS/LUKASZ KOBUS CEO TikTok Shou Zi Chew.

Sekitar lima jam lamanya, Chew menghadapi pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan anggota DPR AS.

Salah satunya terkait dugaan bahwa TikTok digunakan untuk memata-matai warga AS sehingga mengancam keamanan nasional.

Nah, siapa sebenarnya Shou? Berikut profil CEO TikTok Shou Zi Chew.

CEO TikTok Shou Zi Chew warga Singapura

Chew adalah seorang eksekutif bisnis asal Singapura yang telah menjabat sebagai CEO TikTok sejak tahun 2021. Dilansir dari BBC, perusahaan ByteDance pun mencatat bahwa Chew bukan berasal dari China.

Ia lahir pada 1 Januari 1983 di Singapura dan berasal dari keluarga sederhana.

Setelah menyelesaikan pendidikan menengah di Hwa Chong Institution dan melaksanakan wajib militer, Chew melanjutkan studi di University College London dan meraih gelar Sarjana Ekonomi pada tahun 2006.

 

Pernah magang di Facebook dan berkarier jadi bankir

Chew memperoleh gelar Magister Administrasi Bisnis (MBA) dari Harvard Business School pada tahun 2010, di mana ia sempat magang di Facebook sebelum melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO).

CEO TikTok Shou Zi Chew dalam agenda sidang dengar pendapat dengan anggota senat Amerika Serikat awal tahun 2024 lalu.YouTube/Senator Josh Hawley CEO TikTok Shou Zi Chew dalam agenda sidang dengar pendapat dengan anggota senat Amerika Serikat awal tahun 2024 lalu.

Karier profesional Chew dimulai sebagai bankir investasi di Goldman Sachs di London selama dua tahun.

Ia kemudian bergabung dengan perusahaan modal ventura DST Global, di mana ia memimpin investasi awal di perusahaan-perusahaan seperti JD.com, Alibaba, dan Xiaomi.

Pada tahun 2015, Chew bergabung dengan Xiaomi sebagai Chief Financial Officer (CFO) dan kemudian menjabat sebagai Presiden Bisnis Internasional pada tahun 2019.

Pada Maret 2021, Chew ditunjuk sebagai CFO ByteDance dan tak lama kemudian diangkat sebagai CEO TikTok, menggantikan Kevin A Mayer.

Dalam kepemimpinannya, TikTok terus berkembang pesat dan menghadapi berbagai tantangan, termasuk tekanan regulasi di berbagai negara.

Berterima kasih ke Trump

Pada Minggu (19/1/2025) waktu setempat, TikTok memulihkan layananannya setelah larangan di AS awalnya mulai berlaku pada hari sebelumnya.

"Sesuai dengan penyedia layanan kami, TikTok sedang dalam proses memulihkan layanan. Kami berterima kasih kepada Presiden Trump karena memberikan kejelasan dan jaminan yang diperlukan kepada penyedia layanan kami bahwa mereka tidak akan menghadapi hukuman karena menyediakan TikTok bagi lebih dari 170 juta orang Amerika dan memungkinkan lebih dari 7 juta usaha kecil untuk berkembang," kata TikTok dalam pernyataannya, dikutip dari ABC.

Ilustrasi logo TikTok dan bendera Amerika Serikat.AFP/STEFANI REYNOLDS Ilustrasi logo TikTok dan bendera Amerika Serikat.

"Ini adalah pendirian yang kuat untuk Amandemen Pertama dan menentang penyensoran yang sewenang-wenang. Kami akan bekerja sama dengan Presiden Trump untuk solusi jangka panjang yang membuat TikTok tetap berada di AS," imbuh TikTok.

Sebelumnya, Chew menyatakan ia ingin mengucapkan terima kasih kepada Trump atas komitmennya untuk bekerja sama dengan perusahaan dan menemukan solusi yang membuat aplikasi tersebut tetap tersedia di AS.

TikTok sempat mati total di AS antara Sabtu larut malam dan Minggu dini hari.

Musim semi lalu, Kongres AS meloloskan sebuah langkah dengan dukungan bipartisan yang luar biasa yang memberikan TikTok waktu 270 hari untuk memutuskan hubungannya dengan perusahaan induk yang berbasis di China, ByteDance, atau menghadapi larangan di AS.

Namun, alih-alih memulai penjualan, TikTok justru mengajukan gugatan hukum atas dasar Amandemen Pertama yang berakhir dengan kegagalan di Mahkamah Agung pada hari Jumat.

Tag:  #profil #tiktok #shou #chew #pernah #magang #facebook #jadi #bankir

KOMENTAR