Grup Djarum Bakal Jadi Investor Strategis, DATA: Kami Akan Semakin Agresif
Penandatangan Rencana Pengambilalihan Saham Remala Abadi Tbk. (DATA) oleh Iforte. Director & Chief of Strategic Business Development Iforte Hartono Tanuwidjaya dan Verah Wahyudi Singgih Wong (Pemegang saham PT Remala Abadi Tbk.)(DOKUMENTASI DATA)
14:44
20 Januari 2025

Grup Djarum Bakal Jadi Investor Strategis, DATA: Kami Akan Semakin Agresif

- Salah satu perusahaan penyedia jaringan broadband di Indonesia, PT Remala Abadi Tbk. (DATA) menggandeng PT Iforte Solusi Infotek (iForte) sebagai mitra strategis untuk menghadapi tantangan perkembangan teknologi dan kebutuhan investasi yang besar dalam penggelaran jaringan broadband.

Direktur Utama PT Remala Abadi Tbk. Richard Kartawijaya mengatakan, masuknya iForte sebagai investor strategis dapat menciptakan sinergi bisnis dan kolaborasi positif dalam penggembangan serta penggelaran jaringan broadband di Indonesia.

“Kami mengapresiasi langkah iForte masuk sebagai investor strategis di DATA. Dengan masuknya mereka menunjukan langkah strategi yang telah dilakukan managemen DATA dalam penggembangan infrastruktur broadband di Indonesia sudah tepat. Masuknya iForte ke DATA dapat memberikan sentimen positif bagi percepatan penggelaran infrastruktur broadband di Indonesia. Sehingga nantinya masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan layanan broadband dengan harga yang terjangkau,” sebut Richard dalam keterangannya, Senin (20/1/2025).

Richard memberikan contoh, dengan masuknya iForte, pihaknya dapat memanfaatkan dan mengoptimalkan jaringan backbone yang selama ini sudah dimiliki oleh anak usaha PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) tersebut.

Dengan menjadi investor strategis di DATA, selama ini pangsa pasar yang belum tergarap maksimal oleh iForte, dapat diolah secara maksimal oleh Remala.

“Masih banyak sinergi dan kolaborasi bisnis yang terbuka dengan masuknya iForte sebagai investor strategis di DATA. Dengan masuknya iForte, kami sebagai management akan semakin percaya diri untuk memberikan layanan broadband kepada lebih banyak masyarakat di Indonesia. DATA akan semakin agresif dalam penggelaran jaringan broadband yang nantinya akan berdampak positif kepada kinerja keuangan baik itu DATA maupun iForte,” kata Richard.

Richard mengatakan, saat ini DATA terus melakukan ekspansi dan memperkuat pangsa pasarnya baik itu di Jabodetabek ataupun di luar Jabodetabek. Segment yang digarap perseroan adalah segment pemerintahan, korporat melalui brand Tachyon maupun residensial (FTTH) melalui brand Nethome.

Menurut dia, langkah strategis yang akan dilakukan perseroan setelah iForte masuk, adalah dengan akan mengembangkan usaha penyediaan broadband dengan sistim franchise (waralaba) yang bekolaborasi dengan masyarakat yang daerahnya dilewati jaringan DATA dan iForte.

“Pengembangan jaringan broadband dengan konsep franchise diharapkan selain menciptakan internet yang berkeadilan, DATA juga berharap dapat mengurangi kesenjangan dalam akses dan kemampuan menggunakan teknologi digital di Indonesia. Dengan skema franchise kita berharap dapat memberdayakan masyarakat lokal. Tujuannya agar masyarakat lokal tidak tersisih di kampung sendiri, “ sebut Richard.

Sebagai informasi, iForte bakal mengambil alih saham PT Remala Abadi Tbk sejumlah kurang lebih 40 persen (empat puluh persen) dari total modal yang disetor dan ditempatkan Perseroan, yang dimiliki Verah Wahyudi Singgih Wong (36,8 persen) dan Jimmi Anka (3,2 persen). Setelah pengambilalihan saham tersebut iForte akan menjadi pengendali baru perseroan sebagaimana dimaksud dalam POJK No. 9/2018.

Sebagai perusahaan penyedia layanan jaringan komunikasi data dan internet, lini bisnis iForte antara lain konektivitas internet, layanan data komunikasi, infrastruktur tower, layanan komunikasi satelit VSAT.

iForte sendiri merupakan entitas usaha di bawah naungan PT Sarana Menara Nusantara Tbk. Hingga akhir 2021, melalui Protelindo, perusahaan ini mengoperasikan 28.698 unit menara telekomunikasi yang tersebar di seluruh Indonesia.

TOWR merupakan bagian dari Grup Djarum melalui PT Sapta Adhikari Investama (54,42 persen) dan PT Dwimuria Investama Andalan (5,00 persen). PT Sapta Adhikari Investama (SAI) adalah perusahaan yang dimiliki oleh keluarga Hartono, pemilik Grup Djarum.

Sementara PT Dwimuria Investama Andalan adalah perusahaan keuangan yang dimiliki oleh Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono. Perusahaan ini merupakan pemegang saham mayoritas Bank Central Asia (BCA).

Sebagai informasi, saham DATA hari ini langsung Auto Reject Atas (ARA) dengan melonjak 25 persen alias ARA ke posisi Rp 1.225. 

 

Editor: Elsa Catriana

Tag:  #grup #djarum #bakal #jadi #investor #strategis #data #kami #akan #semakin #agresif

KOMENTAR