Cukai Hasil Tembakau Naik, Produsen Rokok Nojorono Kudus Optimistis Catatkan Pertumbuhan
Direktur PT Nojorono Tobacco International, Arief Goenadibrata saat ditemui JawaPos.com di Jakarta, Selasa (7/5). (Rian Alfianto/JawaPos.com)
06:45
10 Mei 2024

Cukai Hasil Tembakau Naik, Produsen Rokok Nojorono Kudus Optimistis Catatkan Pertumbuhan

- Kebijakan kenaikan tarif Cukai Hasil Tembakau (CHT) yang terlalu tinggi menjadi beban tersendiri bagi pelaku Industri Hasil Tembakau atau IHT. Dari kecil sampai besar, semuanya menjerit atas kenaikan CHT yang dinilai tidak efektif untuk mengendalikan konsumsi, menekan rokok ilegal, dan mengoptimalisasi penerimaan negara.

Selain itu, kenaikan tarif CHT secara rata-rata sebesar 10 persen pada 2023 dan 2024 juga dinilai tidak berhasil menurunkan konsumsi rokok. Meskipun kondisinya terbilang sulit bagi pelaku industri rokok, produsen rokok Clasmild dan Minak Djinggo, PT Nojorono Tobacco International (Nojorono Kudus) menyatakan optimis atas kinerjanya.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur PT Nojorono Tobacco International, Arief Goenadibrata saat ditemui JawaPos.com di di bilangan Kuningan, Jakarta, Selasa (7/5). "Kami (optimis) melihat adanya peluang pertumbuhan dan ekspansi," terang Arief.

Selain itu, Arief Melany, Nojorono Kudus juga tetap akan melakukan inovasi produk dalam beberapa kategori sigaret. "Terutama untuk Sigaret Kretek Tangan (SKT) dan Sigaret Kretek Mesin (SKM) yang mengikuti selera juga kebutuhan pasar di pertengahan tahun 2024,” lanjut Arief.

Dengan pengalaman lebih dari 90 tahun, jelas Arief, Nojorono Kudus siap menghadapi segala tantangan. Salah satu tantangan yang dihadapi tahun ini adalah adanya kenaikan CHT. Arief menilai kenaikan CHT merupakan langkah dalam upaya mengurangi dampak buruk merokok bagi kesehatan masyarakat dan meningkatkan penerimaan negara.

Meski secara keseluruhan pasar IHT tahun ini diproyeksikan akan menghadapi tantangan dan perubahan baik dari segi regulasi, kenaikan cukai, maupun dinamika pasar, Nojorono Kudus berkomitmen terus berusaha menggairahkan industri dengan mengedepankan prinsip berbakti pada negeri.

Sebagai informasi, penyesuaian cukai terjadi di setiap kategori rokok secara merata. Hanya saja, kenaikan cukai yang lebih rendah terjadi pada kategori SKT, didasarkan pada pertimbangan bahwa SKT masuk dalam sektor padat karya.

Nojorono Kudus sendiri merupakan salah satu perusahaan pelopor rokok kretek Tanah Air. Berpusat di Kudus, Nojorono didirkan oleh Ko Djee Siong dan Bapak Tan Djing Thay pada 14 Oktober 1932. Saat ini, PT Nojorono Tobacco International termasuk dalam kategori industri sigaret lima besar di Indonesia.

Editor: Edy Pramana

Tag:  #cukai #hasil #tembakau #naik #produsen #rokok #nojorono #kudus #optimistis #catatkan #pertumbuhan

KOMENTAR