Industri Logam Dasar RI Tumbuh 10,86 Persen pada Kuartal III-2023
- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melaporkan, kinerja industri logam dasar seperti baja struktur tumbuh 10,86 persen pada kuartal III-2023 atau periode Juli-September 2023.
Staf Ahli Bidang Iklim Usaha dan Investasi Kementerian Perindustrian, Doddy Rahadi mengatakan, capaian industri logam dasar kuartal III-2023 ini jauh melampaui pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 4,94 persen dan kinerja industri pengolahan nonmigas yang tumbuh sebesar 5,02 persen.
Doddy mengatakan, pertumbuhan industri pengolahan nonmigas, khususnya sektor logam dasar ditopang oleh tingginya permintaan (demand), di mana performa positif dari sektor industri logam dasar tersebut didukung dari peningkatan permintaan pasar khususnya ekspor.
"Apalagi, industri logam dasar dikenal sebagai mother of industry, yang selama ini telah berperan penting memacu pertumbuhan ekonomi nasional," ujarnya melalui keterangan pers, Selasa (16/1/2024).
Doddy juga mengatakan, guna meningkatkan kemampuan industri logam dasar nasional, Kemenperin mendorong sektor ini semakin aktif berinovasi melalui penggunaan teknologi terkini seiring dengan pekembangan industri 4.0.
Upaya ini, kata dia, dapat menciptakan diversifikasi produk sesuai kebutuhan pasar.
“Apalagi, industri baja merupakan sektor esensial bagi pengembangan sektor industri penting lainnya, di antaranya konstruksi, alat transportasi, energi, alat pertahanan, infrastruktur, termasuk juga proyek pembangunan IKN,” ucap dia.
Sebagai informasi, definisi logam dasar menurut US Customs and Border Protection lebih inklusif, yaitu mencakup besi, baja, aluminium, timah, tungsten, molibdenum, tantalum, kobalt, bismut, kadmium, titanium, zirkonium, antimon, mangan, berilium, kromium, germanium, vanadium, galium, hafnium, indium, niobium, renium, dan talium.
Baja struktur dari Bekasi diekspor ke Kanada
Doddy mengatakan, pihaknya mengapresiasi kepada komitmen perusahaan besi baja PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) atau GRP yang gencar menembus pasar ekspor.
Ia mengatakan, pada awal tahun ini, perusahaan ini melakukan pelepasan ekspor baja struktur sebanyak 1500 Metric Tons (MT) ke Kanada, dengan nilai sekitar 2 juta dollar AS atau setara Rp 31 miliar denga kurs Rp 15.500.
Adapun selama tahun 2023, GRP telah membukukan capaian ekspor sebesar 25 juta dollar AS.
Doddy mengatakan, capaian tersebut menunjukkan bahwa kualitas produk baja dalam negeri telah diakui oleh kancah dunia sehingga dapat menembus pasar internasional.
“Sektor industri baja kita sudah memiliki daya saing yang sangat tinggi dibandingkan dengan produk serupa dari negara-negara lain, sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar domestik serta bisa bersaing secara global,” kata dia.
Kinerja GRP 2024
Sementara itu, Presiden Direktur GRP Fedaus mengatakan, produk baja struktural yang diekspor GRP pada awal tahun ini untuk mendukung pembangunan proyek Yukon Bridge di Kanada.
“Dengan Weather Resistance Grade, produk ini mengandung penambahan nikel untuk ketahanan korosi, menjadikannya pilihan ideal untuk konstruksi jembatan dalam cuaca ekstrem,” kata Fedaus.
Terakhir, ia mengatakan, melalui ekspor baja struktural ini, GRP berupaya untuk menciptakan prestasi baru dan memperkuat posisi Indonesia di panggung global.
"Komitmen kami tidak hanya pada peningkatan kualitas produk baja, tetapi juga pada peran kami dalam mendukung pembangunan infrastruktur di skala internasional,” ucap dia.
Fedaus meyakini kinerja perseroan baik dari sisi produksi, penjualan serta laba akan meningkat di tahun 2024.
Optimisme GRP ini berdasarkan sejumlah hal.
Pertama, anggaran belanja pemerintah yang meningkat, terutama pada proyek infrastruktur yang terus berjalan seperti pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Kedua, pasar baja akan berpotensi naik di tahun 2024. Hal ini didasarkan pada data IISIA (Indonesia Iron and Steel Industry Association) yang memprediksi bahwa konsumsi baja nasional tahun 2024 akan tumbuh sebesar 5,2 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Ketiga, proyeksi kenaikan pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai lebih dari 5 persen juga dapat menjadi faktor pendorong dalam hal permintaan baja domestik.
Kendati demikian, perseroan tetap mewaspadai kondisi geopolitik dan agenda pemilu 2024 yang bisa memengaruhi kinerja.
Tag: #industri #logam #dasar #tumbuh #1086 #persen #pada #kuartal #2023