Pasokan Lokal Dibatasi, Impor Jor-joran, Petani Susu 'Ngamuk' ke Pemerintah
Sample susu sapi yang siap dikonsumsi (HENDRA EKA/JAWA POS)
13:36
11 November 2024

Pasokan Lokal Dibatasi, Impor Jor-joran, Petani Susu 'Ngamuk' ke Pemerintah

  - Beredar sebuah video dimana seorang petani susu di Pasuruan, Jawa Timur nekat membuang hasil susu perahnya, lantaran tidak diterima oleh pabrik pengolahan susu di sana. Pabrik yang dituju diduga menerapkan pembatasan jumlah penerimaan susu perah lokal, mengakibatkan sejumlah petani susu sapi perah tidak dapat mendistribusikan hasil dari susu perahnya.    Sebuah dugaan kuat muncul dari industrei susu di Indonesia yang masih ketergantungan terhadap produk susu impor beberapa tahun terakhir. Data di Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2020 menyebutkan pemenuhan kebutuhan susu impor di Indonesia mencapai 78 persen, berbeda dari pemenuhan kebutuhan susu lokal yang mencapai 22 persen saja.    Lantas apa yang menyebabkan susu lokal kalah saing dari susu impor? Setidaknya ada beberapa alasan yang memengaruhi kebutuhan impor di Indonesia terkhusus dari susu, dikutip dari Jawapos Radar Jogja, Senin (11/11).   Yang pertama adalah peningkatan konsumsi susu sapi di Indonesia semakin meningkat. Hal itu didukung dengan program yang hendak dikampanyekan presiden kita saat ini, Prabowo Subianto melalui program makan bergizi gratis, termasuk susu. Otomatis akan berdampak pada pemenuhan kebutuhan susu yang massif.   Yang kedua adalah kurangnya sumber daya serta tingkat produksi susu lokal di Indonesia masih rendah. Hal ini mencakup generasi muda yang masih memandang sebelah mata akan sektor pertanian dan peternakan terutama budi daya susu sapi dan hewan lain.   Ditambah lagi kurangnya populasi hewan ternak seperti sapi yang khusus untuk diperah susunya. Adapun alasan lainnya adalah kualitas yang diberikan dari pengusaha susu sapi lokal dinilai masih kurang. Dengan kekurangan pada alasan kedua menjadi sebab produk susu kita masih kalah saing ketimbang susu impor.     Meskipun begitu faktor yang satu ini terbilang lemah lantaran kurangnya bukti yang menunjukkan teknologi Indonesia tidak mumpuni mengolah susu lokal. Aksi membuang hasil perahan susu sapi seperti yang terjadi di Pasuruan memang cukup memilukan.   Kurangnya pemanfaatan sumber daya lokal seperti mereka menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi pemerintah. Padahal, secara geografis tanah di Indonesia cukup baik untuk membudidayakan hewan perah sehingga wajar bila pengusaha ternak juga banyak mengambil susu sapi sebagai komoditas tambahan.    Tanpa adanya langkah pemanfaatan sumber daya lokal, Indonesia mau tidak mau akan tetap ketergantungan pada hasil impor demi memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri. 

Editor: Estu Suryowati

Tag:  #pasokan #lokal #dibatasi #impor #joran #petani #susu #ngamuk #pemerintah

KOMENTAR