Inovasi Asuransi Gadget Kerek Premi Asuransi Harta Benda yang Terkontraksi
Ilustrasi barang-barang elektronik. (Canva)
11:27
16 Februari 2024

Inovasi Asuransi Gadget Kerek Premi Asuransi Harta Benda yang Terkontraksi

–Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat asuransi harta benda merupakan pangsa pasar terbanyak pada pencatatan premi selama 2023. Sejalan dengan kesadaran masyarakat untuk memproteksi kekayaan dari risiko tak terduga.

Wakil Ketua AAUI Bidang Statistik dan Riset Trinita Situmeang mengatakan, pembukuan premi industri asuransi umum sampai sembilan bulan pada 2023 tumbuh 10,1 persen year-on-year (YoY). Dengan pendapatan premi sebesar Rp 73,5 triliun.

”Asuransi harta benda menduduki posisi pertama sebagai pangsa pasar terbanyak,” ujar Trinita.

Meski begitu, lanjut dia, pencatatan premi asuransi harta benda terkontraksi jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Lini usaha asuransi harta benda terkontraksi sebesar 9,3 persen.

”Hal ini di antaranya karena faktor hardening market yang berdampak pada menurunnya kapasitas dari reasuransi yang dapat diserap, oleh karena itu banyak yang melakukan self insured,” ungkap Trinita.

Terpisah, Direktur Marketing GEGI Linggawati Tok menilai, perlu inovasi untuk menggenjot premi asuransi harta benda. Salah satunya dengan menyasar industri teknologi, khususnya gadget dan perangkat elektronik.

”Kami melihat potensi tersebut untuk menggarap sub segmen asuransi gadget,” ujar Linggawati Tok.

Menurut dia, kepemilikan gadget dan perangkat elektronik menjadi sebuah gaya hidup dan status sosial. Tidak heran jika masyarakat menengah atas membeli gadget seharga puluhan juta rupiah.

”Keberadaan gadget menjadi salah satu kebutuhan primer bagi masyarakat masa kini. Meski begitu, kita harus memanfaatkan gadget dengan baik dan bijak," kata Linggawati.

Dengan demikian, dia menambahkan, gadget merupakan harta benda berharga yang harus dilindungi keamanannya. Mengganti gadget dan perangkat elektronik yang rusak atau hilang dicuri tentu merepotkan. Biaya perbaikan dan penggantian menjadi pengeluaran tak terduga dari dapat mengganggu arus keuangan pribadi.

Linggawati menegaskan, penting melindungi keamanan gadget dan perangkat elektronik dengan asuransi gadget alias gadget insurance. ”Yang harus diingat, garansi pabrik tidak menjamin gadget dan perangkat elektronik aman 100 persen. Sebab, hanya unit yang mengalami kerusakan karena cacat dari pabrik yang dijamin,” beber Linggawati Tok.

”Menjamin risiko kerugian atau kerusakan gadget dari risiko kecelakaan tak terduga. Bahkan, melindungi aset dari tindak pencurian dengan kekerasan dan paksaan,” tambah dia.

Editor: Latu Ratri Mubyarsah

Tag:  #inovasi #asuransi #gadget #kerek #premi #asuransi #harta #benda #yang #terkontraksi

KOMENTAR