Pengamat: HET Beras Sebaiknya Dihapuskan, Diganti dengan Ini
Harga beras di Purworejo mengalami kenaikan dua kali dalam seminggu. (dok. Radar Purworejo)
21:09
13 Februari 2024

Pengamat: HET Beras Sebaiknya Dihapuskan, Diganti dengan Ini

- Pengamat pertanian yang juga pegiat Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI), Khudori menilai sebaiknya Harga Eceran Tertinggi (HET) beras dihapuskan saja. Adapun gantinya, pemerintah bisa menetapkan harga langit-langit atau ceiling price.

Hal ini disampaikan guna merespons persoalan HET yang membuat para produsen beras ritel modern beralih mengucurkan pasokannya ke pasar tradisional karena dinilai lebih menguntungkan. "Sejak diberlakukan September 2017, saya tak setuju dengan HET beras. Makanya, sebaiknya dihapuskan," kata Khudori kepada JawaPos.com, ditulis Selasa (13/2).

Di sisi lain, dia juga menilai dilematis terkait keputusan pemerintah yang enggan mengubah HET dalam waktu dekat. Adapun perubahan HET baru akan dilakukan pada saat panen raya beras, yakni Maret mendatang.

Pasalnya, Khudori menilai jika HET diubah saat ini akan membuat harga beras makin meroket tinggi. Bahkan, hal tersebut akan membuat Pemerintah semakin repot jika tidak bisa mengintervensi dengan stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang dimiliki.

"Kalau diubah saat ini, harga akan melejit. Jika naik tinggi dan pemerintah tak bisa mengintervensi dg stok yg ada, bisa berabe," jelas Khudori.

"Dilematis memang. HET perlu penyesuaian agar pedagang dan penggilingan bisa jualan di modern market dan tak merugi. Tapi, kalau HET disesuaikan saat ini harga berpotensi melejit tinggi," imbuhnya.

Lebih lanjut, Khudori menyarankan kepada pemerintah untuk mengganti HET dengan harga langit-langit seperti di masa orde baru. Menurutnya, dengan harga tersebut, HET ala orde baru bisa tidak mengikat publik.

Sedangkan saat ini, kata dia, HET cenderung mengikat publik padahal jika pada masa Orde Baru harga tersebut hanya mengikat pemerintah.

"Karena hanya mengikat pemerintah, harga langit-langit tak pernah diumumkan ke publik. Cukup pemerintah yang tahu dan masuk kantong. Jika harga di pasar melebihi harga langit-langit, pemerintah bisa intervensi lewat BULOG," tandasnya.

Sebelumnya, meski ada permintaan relaksasi HET dari produsen beras ritel modern, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas)/National Food memastikan bahwa HET beras premium tidak akan diubah dalam waktu dekat. Rencananya, HET beras premium baru akan didiskusikan ulang pada saat RI memasuki panen raya, yakni Maret mendatang.

"Setelah panen raya kita duduk lagi. Kenapa? karena kalau sekarang (HET diubah) enggak tepat. Apa-apa yang diambil keputusannya dalam kondisi tidak seimbang, karena (stok beras) ini banyak impornya sekarang," kata Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi saat ditemui di Kantor Food Station PT Tjipinang Jaya, Jakarta Timur, kemarin.

Dia juga menjelaskan, alasan HET beras premium tidak bisa diubah dalam waktu-waktu. Menurutnya, permasalahan yang dialami saat ini bukan perihal market price atau harga di konsumen, tetapi ada di production cost atau biaya produksi.

Sehingga, kata Arief, di tengah permasalahan itu HET yang diubah tidak akan menjadi solusi. Justru jika hal itu dilakukan, bahal berdampak ke persoalan lainnya.

"Sekarang masalahnya HET itu dari production cost, bukan dari market price. Kalau sekarang saya tanya, fokusnya di HET-nya atau di produksinya? Kalau produksinya, harus kita benerin jangan HET-nya yang diubah, karena impact-nya nanti kemana-mana," jelas Arief.

Editor: Estu Suryowati

Tag:  #pengamat #beras #sebaiknya #dihapuskan #diganti #dengan

KOMENTAR