



Indonesia Impor 1.573 Ekor Sapi Bunting
- Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan sebanyak 1.573 sapi perah impor asal Australia tiba di tanah air untuk memperkuat produksi susu nasional dan mendukung produktivitas peternak lokal yang berkelanjutan.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Kementan Agung Suganda mengungkapkan impor sapi perah bunting dilakukan untuk menambah produksi susu sapi dalam negeri.
"Dalam dua hari, 1.573 ekor sapi perah bunting didatangkan dari Australia ke Indonesia untuk memperkuat populasi sapi perah dan mendukung produktivitas peternak lokal," kata Agung dikutip dari Antara, Minggu (29/6/2025).
Dia merinci dari 1.573 ekor sapi tersebut 1.088 ekor sapi perah di antaranya tiba di Pelabuhan Tanjung Tembaga, Probolinggo, Sabtu (28/6/2025).
Pemasukan sapi impor tersebut difasilitasi oleh PT Santosa Agrindo Lestari (Santori), anak perusahaan JAPFA, bekerja sama dengan PT Greenfields Dairy Indonesia, PT Karya Suci Pratama, PT Irfai Berkah Sejahtera, PT Arla Food, serta Koperasi Suka Makmur.
Sehari sebelumnya pada Jumat (27/6/2025), sebanyak 485 ekor sapi perah juga telah masuk ke Indonesia melalui Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi, oleh PT Kironggo Joyo. Jadi total dalam waktu dua hari jumlah sapi perah impor yang masuk mencapai 1.573 ekor, ujarnya.
Ia mengatakan, langkah itu selaras dengan program pemerintah dalam mempercepat peningkatan populasi dan produksi susu nasional, khususnya melalui Program Percepatan Produksi Susu dan Daging Nasional (P2SDN).
“Pemerintah menargetkan peningkatan populasi sapi perah sebanyak 1 juta ekor hingga 2029. Ini adalah bagian penting dari strategi mencapai ketahanan pangan dan mendukung program Makan Bergizi Gratis,” ucap Agung.
Saat ini, kata Agung, produksi Susu Segar Dalam Negeri (SSDN) baru mampu memenuhi sekitar 21 persen dari kebutuhan nasional yang mencapai 4,6 juta ton per tahun.
"Kehadiran sapi impor ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas peternak lokal dan mendorong kemandirian produksi susu di dalam negeri," tuturnya.
Direktur Kesehatan Hewan Ditjen PKH Kementan Imron Suandy menegaskan seluruh sapi impor telah melalui protokol kesehatan hewan yang ketat sejak sebelum pengiriman hingga tiba di Indonesia.
Pemerintah memastikan hewan yang masuk dalam kondisi sehat, bebas penyakit hewan menular strategis, dan telah disertai dokumen lengkap sesuai standar internasional.
“Bersama dengan Badan Karantina Indonesia, tindakan karantina dan pemeriksaan kesehatan hewan akan kami lakukan secara menyeluruh. Ini bagian dari komitmen kami menjaga kesehatan hewan sekaligus menjamin keamanan pangan asal hewan,” ujar Imron.
Ia menambahkan, pengawasan juga akan terus dilakukan selama proses distribusi sapi ke para perusahaan joint shipment dan peternak mitra Greenfields di Jawa Timur.