Rupiah Dibuka Menguat Tipis ke Posisi Rp 16.773 per Dollar AS
Ilustrasi kurs dollar AS (USD) terhadap rupiah (IDR) hari ini. (KOMPAS.com/MAULANA MAHARDHIKA)
10:12
24 Desember 2025

Rupiah Dibuka Menguat Tipis ke Posisi Rp 16.773 per Dollar AS

Nilai tukar rupiah di dibuka menguat tipis pada awal perdagangan Rabu (24/12/2025). Berdasarkan data Bloomberg, mata uang garuda menguat 0,08 persen ke level Rp 16.773 per dollar Amerika Serikat (AS), dibandingkan dengan penutupan sebelumnya, Rp 16.787 per dollar AS.

Analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong, menilai rupiah berpotensi menguat terhadap dollar AS, seiring berlanjutnya tekanan pada mata uang Paman Sam. Pelemahan dollar AS dipicu oleh sejumlah data ekonomi AS yang dirilis lebih lemah dari perkiraan, di antaranya data penjualan barang tahan lama serta tingkat kepercayaan konsumen yang menunjukkan perlambatan.

“Rupiah berpotensi menguat terhadap dollar AS yang melanjutkan pelemahan setelah beberapa data ekonomi AS yang lebih lemah yang di antaranya data penjualan barang tahan lama dan tingkat kepercayaan konsumen,” ujar Lukman kepada Kompas.com, Rabu pagi ini.

Meski demikian, Lukman mencatat tidak semua indikator ekonomi AS bergerak negatif. Revisi data Produk Domestik Bruto (PDB) AS justru tercatat lebih kuat dari ekspektasi pasar. Namun sentimen positif dari data PDB tersebut dinilai belum cukup untuk mengangkat dollar AS, karena pelaku pasar lebih menaruh perhatian pada sinyal perlambatan konsumsi dan aktivitas ekonomi.

Selain faktor data ekonomi, tekanan terhadap dollar AS juga berasal dari sisi likuiditas. Federal Reserve (The Fed) telah mulai menambah likuiditas ke pasar sebesar sekitar 40 miliar dollar AS per bulan sejak pertengahan Desember.

Kebijakan tersebut meningkatkan suplai dollar AS di pasar global, sehingga menekan nilai tukarnya terhadap mata uang lain, termasuk rupiah.

“Walau revisi data PDB AS lebih kuat dari perkiraan. Dollar AS juga masih tertekan oleh penambahan likuiditas 40 miliar dollar AS per bulan oleh The Fed yang telah dimulai pertengahan Desember,” paparnya.

Lukman memperkirakan rupiah memiliki ruang untuk menguat dalam jangka pendek. Namun, pergerakan rupiah tetap bersifat fluktuatif dan dipengaruhi dinamika sentimen global. Dalam perdagangan harian, rupiah diperkirakan bergerak dalam rentang Rp 16.650 - Rp 16.800 per dollar AS.

“Range Rp 16.650 Rp.16800 (per dollar AS),” beber Lukman.

Di lain sisi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga dibuka menguat pada awal perdagangan Rabu pagi ini. Indeks berada di level 8.595,39 atau naik 10,61 poin setara 0,12 persen dibandingkan penutupan hari sebelumnya.

Mengacu data perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui RTI, IHSG dibuka di posisi 8.597,39 dan sempat bergerak menguat menyentuh 8.611,33 sebagai level tertinggi. Adapun level terendah indeks saat sesi awal di angka 8.588,04.

Aktivitas transaksi terpantau cukup ramai. Volume perdagangan saham mencapai 3,81 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp 2,08 triliun. Frekuensi perdagangan sebanyak 319.725 kali transaksi.

Untuk pergerakan saham, mayoritas emiten bergerak variatif, 246 saham menguat, 239 saham melemah, dan 195 saham stagnan. Adapun kapitalisasi pasar modal pasar mencapai Rp 15.747,75 triliun.

Sejumlah sektor masih bergerak di zona merah pada awal sesi, sebagian lainnya mampu bertahan dan mencatatkan penguatan terbatas.

Rinciannya, sektor teknologi melemah 0,12 persen, energi turun 0,69 persen, infrastruktur naik 0,22 persen, industri melemah 0,20 persen, kesehatan menguat 0,66 persen, barang baku bergerak stagnan dengan perubahan mendekati nol persen.

Sektor keuangan menguat tipis 0,09 persen, barang konsumsi non-siklikal naik 0,21 persen. Tekanan juga terlihat pada sektor transportasi yang turun 0,17 persen, properti terkoreksi 0,20 persen, serta barang konsumsi siklikal turun 0,52 persen.

Tag:  #rupiah #dibuka #menguat #tipis #posisi #16773 #dollar

KOMENTAR