Libatkan Pelajar dan Warga, PTK Rehabilitasi Mangrove Tanjung Pasir
PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) menegaskan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan dan penguatan ketahanan wilayah pesisir melalui kegiatan Penanaman Bibit Mangrove di Mangrove Center Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Banten.
Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) ini diarahkan untuk menjaga keseimbangan ekosistem pesisir sekaligus memperkuat keberlanjutan sosial dan ekonomi masyarakat setempat.
Penanaman mangrove dilakukan sebagai bagian dari upaya rehabilitasi kawasan pesisir yang dinilai rentan terhadap abrasi, banjir rob, serta degradasi lingkungan.
Ilustrasi mangrove.
Dalam konteks ekologi pesisir, mangrove memiliki fungsi strategis sebagai pelindung alami garis pantai, habitat bagi beragam biota laut, sekaligus penyerap karbon biru (blue carbon) yang berperan dalam mitigasi perubahan iklim.
PTK menilai langkah ini relevan dengan agenda pembangunan berkelanjutan, khususnya Asta Cita Nomor 6 terkait pembangunan berkelanjutan dan pemerataan ekonomi, serta Asta Cita Nomor 2 mengenai ketahanan pangan dan lingkungan.
Aspek edukasi menjadi salah satu fokus utama kegiatan ini. Penanaman mangrove melibatkan partisipasi lintas generasi, dengan keikutsertaan 129 siswa-siswi Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Darul Mukminin, serta 57 warga Desa Tanjung Pasir.
Keterlibatan pelajar dan masyarakat lokal dipandang penting untuk menumbuhkan kesadaran kolektif sejak dini mengenai arti penting menjaga ekosistem pesisir, sekaligus membangun rasa tanggung jawab bersama terhadap lingkungan hidup.
Pendekatan partisipatif ini juga diarahkan untuk memperkuat nilai karakter, kepedulian sosial, serta ketahanan wilayah.
Dengan melibatkan generasi muda secara langsung di lapangan, kegiatan ini diharapkan tidak hanya berdampak pada aspek lingkungan, tetapi juga membentuk pola pikir berkelanjutan.
Ilustrasi mangrove (Rhizophora mangle) pohon bakau
Dalam pelaksanaannya, PTK menggandeng sejumlah pemangku kepentingan di tingkat lokal dan regional. Kolaborasi dilakukan bersama Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banten, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Desa Tanjung Pasir, serta Pos TNI AL Desa Tanjung Pasir.
Sinergi ini dimaksudkan agar kegiatan penanaman mangrove tidak hanya berhenti pada aktivitas simbolik, tetapi juga dibarengi dengan pemahaman yang komprehensif mengenai fungsi, manfaat, serta peran mangrove bagi keberlanjutan kehidupan pesisir.
Direktur Utama PTK, I Ketut Laba, menegaskan komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari strategi pertumbuhan perusahaan.
“PTK meyakini bahwa perusahaan yang bertumbuh adalah perusahaan yang memberi manfaat nyata. Melalui Penanaman Bibit Mangrove, kami berkomitmen menjaga pesisir, melibatkan generasi muda, dan memastikan keberlanjutan lingkungan dapat dirasakan hari ini hingga masa depan,” ujarnya dalam siaran pers, Selasa (23/12/2025).
Menurut PTK, kawasan pesisir seperti Tanjung Pasir memiliki peran strategis tidak hanya dari sisi lingkungan, tetapi juga dari sisi sosial dan ekonomi.
Keberadaan mangrove yang terjaga dapat mendukung produktivitas perikanan, melindungi permukiman warga dari dampak perubahan iklim, serta membuka peluang pengembangan ekonomi berbasis lingkungan, termasuk ekowisata dan edukasi pesisir.
Melalui program TJSL ini, PTK kembali menegaskan perannya sebagai perusahaan jasa maritim yang beroperasi di wilayah pesisir dan laut Indonesia.
Selain berfokus pada keandalan operasional, perusahaan menyatakan komitmennya untuk terus menghadirkan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat di sekitar wilayah operasionalnya, melalui program-program yang terintegrasi antara aspek ekologis, sosial, dan edukatif.
Tag: #libatkan #pelajar #warga #rehabilitasi #mangrove #tanjung #pasir