IHSG Dibuka ke Zona Merah, Turun 0,25 Persen
- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah pada perdagangan Selasa (23/12/2025). Indeks dibuka turun 0,25 persen atau 21,90 poin ke level 8.623,94.
Data Bursa Efek Indonesia (BEI) dikutip melalui RTI, IHSG dibuka di level 8.656,65 dan sempat menyentuh level tertinggi 8.667,73. Namun, tekanan jual membuat indeks bergerak turun hingga level terendah 8.617,53, sebelum akhirnya bergerak di posisi 8.623,94.
Aktivitas perdagangan terpantau cukup aktif. Volume transaksi mencapai 7,91 miliar saham dengan nilai transaksi sekitar Rp3,76 triliun. Frekuensi perdagangan tercatat 542.131 kali.
Dari sisi pergerakan saham, jumlah saham yang melemah lebih banyak dibandingkan yang menguat. Ada 286 saham turun, 238 saham naik, dan 167 saham stagnan. Adapun kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia menyentuh Rp 15.814,94 triliun.
Secara sektoral, teknologi melemah 0,15 persen, energi turun 0,58 persen, infrastruktur terkoreksi 0,14 persen, kesehatan melemah 0,82 persen, transportasi dan logistik turun 0,31 persen, keuangan anjlok 0,58 persen, properti dan real estat terkoreksi 0,52 persen, serta barang konsumsi non-siklikal bergerak melemah 0,24 persen.
Di sisi lain, beberapa sektor masih mampu bertahan di zona hijau. Sektor bahan baku menguat 0,36 persen, disusul sektor industri naik 0,59 persen, barang konsumsi siklikal juga mencatatkan kenaikan 0,24 persen.
IHSG dinilai masih memiliki peluang untuk melanjutkan penguatan pada perdagangan, Selasa ini, meski dalam jangka pendek tetap dibayangi potensi koreksi.
IHSG tercatat menguat 0,42 persen ke level 8.645 pada penutupan perdagangan Senin (22/12/2025). Penguatan tersebut juga dibarengi dengan munculnya volume pembelian yang lebih aktif, sekaligus membuat pergerakan indeks mampu ditutup di atas garis rata-rata pergerakan 20 hari (MA20).
Meski demikian, Analis teknikal MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, memperkirakan IHSG saat ini masih berada pada bagian dari wave [iv] dari wave 5 dalam struktur pergerakan jangka menengah. Dengan posisi tersebut, IHSG dinilai masih rawan mengalami koreksi terlebih dahulu sebelum kembali melanjutkan tren naiknya. Ia memprediksi indeks menguji area 8,464-8,560 .
“Kami memperkirakan saat ini IHSG sedang berada pada bagian dari wave [iv] dari wave 5 pada label hitam, sehingga selanjutnya IHSG rawan terkoreksi dahulu untuk menguji 8,464-8,560 sekaligus menutup area gap tipisnya,” ujar Herditya dalam analisa hariannya.
Di sisi lain, ia juga mengingatkan adanya skenario terburuk (worst case). Dalam skenario ini, IHSG dinilai sudah menyelesaikan wave (1) dan berpeluang mengalami koreksi yang lebih dalam hingga ke kisaran level 8.000-an.
“Namun worst case (merah), IHSG sudah menyelesaikan wave (1) dan akan terkoreksi cukup dalam ke area 8,000-an,” paparnya.
Dari sisi teknikal, level support IHSG saat ini berada di area 8.553 dan 8.493. Sementara itu, level resistance terdekat diperkirakan berada di kisaran 8.714-8.821.
Disclaimer: Artikel ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Rekomendasi berasal dari analis sekuritas. Keputusan investasi menjadi tanggung jawab investor.