BPS: Ekspor Sepanjang Januari–Oktober 2025 Naik 6,9 Persen
- Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan kinerja ekspor Indonesia sepanjang Januari hingga Oktober 2025 mencapai 234,04 miliar dollar AS, atau meningkat 6,96 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, menyampaikan bahwa ekspor nonmigas tetap menjadi motor utama kinerja perdagangan Indonesia.
Nilainya tercatat 223,12 miliar dollar AS, tumbuh 8,42 persen secara tahunan.
"Sepanjang Januari hingga Oktober 2025, total nilai ekspor mencapai 234,04 miliar dollar AS. atau naik 6,96 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu," ujarnya dalam konferensi pers Rilis Berita Resmi Statistik di Jakarta pada Senin (1/12/2025).
Pudji mengatakan, ada beberapa komoditas yang mengalami peningkatan signifikan berasal dari sektor industri pengolahan, yakni minyak kelapa sawit, logam dasar bukan besi, barang perhiasan dan barang berharga, kimia dasar organik berbasis hasil pertanian, serta semikonduktor dan komponen elektronik lainnya.
Dari sisi negara tujuan, ekspor nonmigas ke Tiongkok tercatat mencapai 52,45 miliar dollar AS, naik 8,19 persen dibanding Januari-Oktober 2024.
Secara kumulatif, ekspor nonmigas ke Amerika Serikat, ASEAN, dan Uni Eropa juga tercatat meningkat, sementara ekspor ke India mengalami penurunan.
Sementara itu, ekspor migas justru melemah. Pudji menjelaskan bahwa sepanjang Januari hingga Oktober 2025, ekspor migas tercatat 10,93 miliar dollar AS, turun 16,11 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Untuk kinerja Oktober 2025 saja, nilai ekspor mencapai 24,24 miliar dollar AS, turun 2,31 persen dibandingkan Oktober 2024.
Ekspor migas pada periode ini anjlok sebesar 33,60 persen, sementara ekspor nonmigas turun tipis 0,51 persen menjadi 23,34 miliar dollar AS.
Penurunan ekspor migas pada Oktober utamanya disebabkan melemahnya ekspor minyak mentah yang merosot 54,68 persen, hasil minyak turun 40,11 persen, serta gas yang turun 26,20 persen.
Masing-masing komoditas memberikan andil negatif terhadap kinerja ekspor, yakni -0,34 persen, -0,65 persen, dan -0,84 persen.